Tittle: Be Mine
Author: Me
Pairing: G-Ri (G-Dragon-Seungri)
Rating: T
Genre: Romance
Summary: "Kau orang pertama yang tidak takut padaku. Kau orang pertama yang melihatku terseyum. Kau orang pertama yang melihatku tertawa. Kau orang pertama yang aku peluk. Dan..."
A/N: AU, Shonen Ai.
Cerita ini karena author lagi iseng-iseng aja. >/\///
Be Mine
Seungri POV
Hai, namaku Lee Seungri. Biasanya dipanggil Seungri. Aku anak dari desa. Lebih tepatnya aku dari Gwangju. Aku berada di Seoul karena beasiswa dari sekolahku. Aku bersekolah di Yang Hyun Suk High School, salah satu sekolah yang terkenal dengan anak-anak orang kaya. Saat ini aku duduk di dikelas satu. Karena aku dari desa, aku tak punya teman sama sekali. Mereka tidak mau berteman denganku yang seorang anak dari desa dan miskin. Namun sekarang, semuanya berubah karena dia. Dia adalah pacarku, Kwon JiYong namanya. Siswa yang paling ditakuti di sekolahku. Tercatat, pernah memukul guru hingga masuk rumah sakit bahkan mengundurkan diri, berkelahi dengan murid sekolah lain, dan bahkan pernah menjadi tahanan selama seminggu karena hampir membunuh sekelompok yakuza.
Aku tak pernah melupakan awal pertemuan kami hingga dia menyatakan perasaannya padaku.
_FLASHBACK_
Aku yang baru saja menyelesaikan tugas piket setelah pelajaran terakhir usai, segera bergegas meninggalkan kelas tempatku belajar. Namun, aku langkahku tiba-tiba berhenti ketika tak sengaja aku melihat siswa yang paling di takuti sekolahku, melewatiku dengan penampilan seorang berandalan. Dimana, pakaiannya penuh dengan kotor dan bercak darah. Aku rasa, dia baru saja berkelahi dengan siswa sekolah lain atau mungkin sekelompok yakuza lagi.
Aku bergidik ngeri ketika matanya yang tajam Aku bergidik ngeri ketika matanya yang tajam sekilas menatapku. Saat itu, aku merasa matanya seakan mau membunuhku jika mungkin.
"Anoo~" Aku beranikan diri menyapanya ketika dia hendak masuk ke sebuah ruangan yang kutahu adalah perpustakaan. "Ini...sudah sore, gerbang sekolah pun sebentar lagi akan ditutup..." sambungku berhati-hati agar tak menyinggung perasaannya.
"Lalu?" Ucapnya menatapku tajam.
Aku bergidik ngeri, lagi. "Sebaiknya...eh...ma-ma-maksudku, gerbang akan ditutup, ji-jika ka...maksudku hyung masih disini, hyung pasti tidak bisa pulang kerumah." gugup. Itu yang aku rasakan. Dia menatapku tajam, sampai-sampai aku tak berani melihat kearahnya.
Aku tak tahu jika perkataanku membuatnya mendekatiku tanpa sepengetahuanku "Jadi...Kau mengkhawatirkanku?" Bisiknya di telingaku membuatku terkejut. Dia sedang berada di depanku. Sangat dekat. Jantungku sampai berdebar-debar tak beraturan antara takut dan malu. Aku tak sanggup mengangkat kepalaku. Ini terlalu dekat.
"Bu-bukan...A-aku...ma-maksudku bukan begitu hyung...a-aku ha-hanya ingin mengingatkanmu. I-itu saja." Aku masih menunduk. malu untuk melihatnya langsung.
"Tapi, itu terdengar seperti kau sedang mengkhawatirkanku." Bisiknya lagi. Jantungku! Tidak. Jangan berdetak lebih cepat lagi. Kumohon. Dia akan mendengarnya, ucapku dalam hati sambil memejamkan mataku rapat.
Dia tersenyum lagi, tanpa sepengetahuanku "Detak jantungmu berdetak terlalu cepat, boy!"
"Eh!" Aku mengangkat wajahku dan tak sengaja mata kami bertemu. Aku melihat dengan jelas, dia tersenyum. Entah itu senyumnya dari hati atau senyuman liciknya, dimataku dia terlihat sangat tampan. Wajahku pun memerah dan itu membuat senyumnya pun semakin lebar dan berubah menjadi tertawa. Aku menyadari sesuatu yang luar biasa. Dia terlihat sangat tampan kala itu. Dia terlihat bersinar ketika matahari senja menjadi background dirinya yang sedang tertawa.