Hari ini merupakan hari pertamaku bekerja, akan tetapi aku malah bangun kesiangan hari ini, ku lihat jam di dinding kamarku sudah meunjukkan pukul 07.00 sedangkan jam kerja di kantorku pukul 07.30 yang artinya hanya tersisa 30 menit lagi untukku bersiap-siap.
Segera aku berlari ke arah kamar mandi dengan membawa handuk, cukup dengan 10 menit aku membersihkan diri. Setelah itu, aku mempoleskan bedak tipis di wajahku dan liptin di bibirku. Kemudian meraih tas ku yang sudah berisikan dompet, handphone dan charger, lalu berlari ke bawah menuju ruang makan. Disana sudah terdapat ibuku (Adisya Mauren Andreas) yang tengah menyiapkan sarapan, ayahku (William Kusuma Andreas) yang tengah membaca koran sambil minum kopi, abangku (Farrel Kusuma Andreas) yang tengah mengutak-atik handphone, dan adikku (Aditya Kusuma Andreas) yang tertidur kembali, ya adikku memang orang yang kebo, suka tidur dimanapun bahkan disituasi apapun.
"Syilla sini nak sarapan dulu." Kata ibuku
"Maaf bu, Syilla kayaknya gak sempat sarapan, karena Syilla udah telat." Kataku
"Yaudah, ini minum dulu susunya udah ibu buatkan khusus buat Asyilla." Kata ibu sambil menyodorkan satu gelas susu kesukaanku dan aku pun meminumnnya hingga tandas.
"Udah habis bu, yaudah aku pergi dulu ya." Kataku berpamitan, tak lupa aku salim dulu ke orang tuaku. 1 tonjokkan untuk abang dan adikku, ya itu adalah salam versi kami, dan 1 tonjokkan tersebut cukup bisa membangunkan adikku yang tertidur. Mengapa aku berlaku demikian, karena aku satu-satunya anak perempuan sedangkan abang dan adikku laki-laki, hal inilah yang membuatku juga berkelakuan seperti laki-laki, tak hanya itu, kejadian di masa lalu juga menuntutku untuk bersikap seperti laki-laki hanya saja aku masih meninggalkan sifat feminimku sedikit.
"Asyilla pergi ya, dadah." Pamitku
"Hati-hati nak." Kata ibu dan ayahku
"Hati-hati Syil." Kata abangku
"Hati-hati kak." Kata adikku
Ucap mereka secara bersamaan.
"Iya, Asyilla hati-hati kok." SahutkuSaat di depan rumah, aku berlari ke arah mobil, dan masuk ke tempat duduk penumpang nomor 2, tepatnya di belakang supir.
"Ayo kang Asep, kita pergi sekarang. Syilla udah telat nih, kang Asep ngebut ya." Kataku pada Kang Asep yang langsung diangguki beliau.
"Siap Non. Cus berangkat." Kata kang Asep, beliau adalah supir pribadi keluargaku.Saat ini, jalanan mulai macet, tentu saja itu membuatku semakin gelisah, sedangkan waktuku tinggal 13 menit lagi.
"Kang, lebih ngebut ya. Asyilla udah hampir telat." Pintaku
"Iya non." Jawab kang AsepSesampainya di depan perusahaan tempatku bekerja, aku langsung mengucapkan terima kasih pada kang Asep lalu keluar dari mobil dan berlari ke arah pintu masuk perusahaan.
Saat ingin masuk ke lift, ternyata lift itu penuh sehingga membuatku harus berlari menuju arah tangga darurat. Tetapi, belum sampai ke tangga tersebut, tak sengaja diriku menabrak seseorang hingga aku terjatuh dihadapannya.
"Aw, aduh pantatku." Kataku sambil meringis sambil berdiri
"Ini kantor bukan tempat lomba lari, jadi tidak usah kau berlari." Kata orang tersebut
"Maafkan saya, saya terburu-buru karena hari ini merupakan hari pertama saya bekerja." Sahutku sambil membungkuk dan aku belum melihat wajahnya
"Apa? Maaf? Heh apa-apaan kau ini sudah menabrakku dan kau hanya meminta maaf?" Sahutnya
"Hei aku sudah meminta ma..af. Kau!!" Kataku terkejut
"Asyilla? Kamu Asyilla kan? Tanya orang tersebut
"Maaf mungkin anda salah orang." Kataku sambil berusaha menyembunyikan keterkejutanku
"Tidak, tidak mungkin aku salah orang, aku mengenalmu, ya kau Asyilla kan?" Tanyanya lagi memastikan
"Mohon maaf tapi saya bilang anda salah orang, permisi." Kataku, kemudian meninggalkannya. Tetapi dia mencegatku dengan menahan tanganku, hal itu tentu saja membuatku murka.
"Lepaskan tangan saya! Anda sangat tidak sopan!" Titahku
"Tidak akan, sampai kau mengaku bahwa kau adalah Asyilla yang ku kenal dulu." Katanya
"Ya, aku Asyilla. Sekarang lepaskan." Kataku dengan tajam dan menitikkan air mata sambil berusaha melepaskan tanganku dengan cara menghempaskannya
"Saya permisi." Kataku lagi sambil berlari menjauh karena takut di cegat lagi
"Syilla!! Heii jangan pergi!!" Kata orang tersebut, namun naas karena aku telah pergi menjauh menuju lift yang kebetulan sedang kosong.Apa yang membuat Asyilla sangat ingin menjauhi tersebut? Sebenarnya siapakah orang tersebut?
To be Continued
Jangan lupa Vote dan Comment
KAMU SEDANG MEMBACA
Because I ♡ U
Non-FictionPertemuan dengan musuh bebuyutan membuat moodku seketika hancur. Ditambah dengan adanya kabar bahwa aku akan dijodohkan menambah runyam perasaanku. "Sampai kapanpun aku tetap membencimu, aku masih mengingat apa yang telah kau lakukan padaku di masa...