I. My Beautiful Angel: The Last Twilight

53 6 1
                                    


│Tragedy│15│oneshot│Jeon Jungkook│Min Yoongi│OC│XXIKARL│

The Last Twilight

Aku duduk mematung melihat seorang gadis kecil yang tengah asyik bermain di taman kota. Gadis itu berlari-lari kecil mengejar seekor kucing persia putih berbulu tebal yang terus berusaha menjauhinya. Gadis kecil itu mengingatkanku pada seorang gadis kecil di masa laluku.

Dia adalah Nayoung, teman sekamarku, sahabatku, dan cinta pertamaku. Aku masih ingat bagaimana dulu aku menjadi sahabat karibnya, kami tinggal di panti dan kamar yang sama. Dia adalah gadis berjiwa tomboy yang terjebak dalam tubuh seorang gadis girly. Dia adalah gadis pertama yang membuatku mengeringkan rambut basahnya setiap kali dia selesai mandi, bukan karena aku sangat perhatian padanya, tapi karena dia terlalu malas melakukannya, sampai tak jarang ibu pengurus panti memarahinya karena hal itu.

Hari itu aku menggendongnya lagi, dan membiarkannya tertidur di punggungku setelah dia merengek lelah karena tidak mampu mengimbangi langkahku. Aku masih ingat, dialah gadis pertama di sekolahku yang menerobos masuk ke dalam toilet pria hanya untuk menyelamatkanku yang dikeroyok oleh geng anak-anak nakal di sekolah.

Hubungan kami baik-baik saja sampai ada pasangan suami istri yang ingin mengadopsiku. Awalnya aku menolak karena tak ingin hidup berpisah dengan Nayoung, tapi kemudian aku berubah pikiran setelah gadis itu membujukku, dia bilang dia ingin melihatku menjadi pria keren, dan dia hanya bersedia menikahiku jika aku menjadi penyanyi di masa depanku, kemudian dia akan menyusul ke Seoul dan hidup bersamaku juga keluarga baruku saat SMA nanti.

Tahun telah berganti, kami mulai memasuki usia remaja. Kami memasuki SMA yang sama, di kelas yang sama dan tinggal di rumah yang sama. Orang tuaku sangat menyayangiku, tapi sepertinya tidak dengan Nayoung. Mereka memperlakukan Nayoung dengan sedikit berbeda. Tapi syukurlah, Nayoung tak pernah merasakannya, dia hanya mengisi lembaran harinya dengan senyum manis merekah yang saat ini ku rindukan.

Kehidupan sekolahku sangat berwarna dan menyenangkan. Tentu saja aku tak selalu bersama Nayoung, karena audisi dan masa trainingku. Tapi itu sama sekali tak mengurangi kualitas persahabatanku dengan Nayoung. Sampai dihadirkannya kembali seseorang dari masa lalu kami. Dia adalah Yoongi, ketua geng yang pernah membuatku babak belur di toilet sekolah saat aku masih duduk di sekolah dasar. Yoongi terobsesi dengan Nayoung, hanya karena Nayoung lah gadis pertama yang berhasil melumpuhkan dan menakhlukannya.

Tapi yang paling membuatku kesal adalah, gadis itu sama sekali tak menolaknya. Dia bahkan menghabiskan tabungan untuk kuliah kedokteran yang ia kumpulkan mati-matian hanya untuk berkencan dengan Yoongi. Gadis itu sepenuhnya telah berubah, seperti Nayoung yang tak pernah kukenal. Seiring berjalannya waktu, dia mulai menggilai barang-barang branded, mengoleksi tas dan sepatu dengan harga selangit. Aku yakin uang tabungannya sudah sepenuhnya habis, setelah aku melihatnya memulai kegiatan lamanya, memburu pekerjaan paruh waktu.

From: Nae Yeppeun Cheonsa, Na Young

(Dari: malaikat cantikku, Nayoung)

"Kookie, hari ini aku pindah dari rumahmu. Hidup denganmu terlalu melelahkan dan membosankan. Aku menemukan keluarga angkat yang jauh lebih kaya dari keluarga angkatmu. Kau tau kan, keluarga angkatmu itu terlalu pelit hanya untuk membelikanku tas, sepatu, dan baju-baju yang kusuka. Jangan mencariku, dan jangan merindukanku. Pura-puralah kau tak mengenalku saat kita secara tak sengaja berpapasan di jalan. Karena aku akan melakukan hal yang sama padamu."

Itu adalah pesan terakhir yang dikirimkan dari ponselnya untukku. Aku berusaha menghubunginya, tapi nomornya tak pernah lagi aktif. Beberapa kali aku sempat melihatnya dari jauh, sedang bercengkrama dengan Yoongi, sepertinya benar, dia lebih bahagia bersama Yoongi. Dan itu membuat aku sepenuhnya kehilangan niatku untuk meminta penjelasan darinya, lebih tepatnya aku mengabaikannya, juga mengabaikan rasa rindu yang kian menggebu seiring waktu berlalu. Aku masih menyangkal rasa dalam hatiku dengan dalih gadis itu telah berubah. Meski beberapa kali dia terlihat berusaha mendekatiku, tapi aku menghindar, mengingat seperti apa Nayoung saat ini membuatku jijik padanya. Dia menjual persahabatan kami demi barang branded sialan itu. Selama bertahun-tahun kami tak saling bicara meski hanya sekadar bertukar sapa.

KARL'S CornerWhere stories live. Discover now