HEROINE|PROLOG

29 9 0
                                    

 HEROINE|PROLOG 🎼Wanna One -Beautiful ⏮▶️⏭

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HEROINE|PROLOG
🎼Wanna One -Beautiful
⏮▶️⏭

Membayangkan mirisnya hidup pada pertengahan musim semi sangatlah merusak suasana. Apalagi, ini adalah sebab dari sebuah persahabatan antara gadis dan lelaki yang sudah terjalin selama enam belas tahun harus terpisah. Gadis cantik ini, memangku dagunya menggunakan lengannya, dan hampir menenggelamkan kepala dilipatan tangannya. Menatap matahari pagi yang sedang tersenyum pada seluruh dunia, sedangkan dia hanya terus melamun hingga sosok lelaki yang selama ini menemani nya duduk disampingnya.

"Felix, Sejak kapan disini?" Tanya Jira langsung menegakkan badannya. Felix mengelus rambut Jira dan tersenyum

"Kamu aja kali yang ngelamun mulu", Jira menunduk dan tersenyum tipis mendengar tuturan Felix. Jira mendongak menatap wajah Felix sambil terdiam. Felix lah yang selama ini menenami nya selama dua tahun sekian, saat Han Jisung pergi ke Canada untuk mengejar mimpinya.

Ngomong-ngomong Han Jisung, dia adalah sahabat Jira yang selama enam belas tahun bersama-sama dengannya. Kembali dengan Felix, ia pernah mengutarakan perasaannya pada Jira, tapi Jira menolak.

Felix adalah pribadi yang baik, buktinya walaupun Jira sudah pernah menolaknya, tetapi Felix tetap mau menemani nya. Kemanapun Jira pergi, Felix selalu ada untuk melindungi Jira, katanya sebagai pengganti Han Jisung

"Kenyang nggak mbak, ngeliatin saya mulu?", Jira tergelak, ia sadar telah melamun sambil melihat wajah Felix. Ia memukul kecil lengan Felix, mereka terkekeh.

"Hm, Lix. Hari ini aku mau pergi ke tempat les bahasa", Ucap Jira

"Aku antar ya?"

"Nggak usah, nanti aku sekalian mau ketemu sama Somi dulu", Felix tersenyum tulus. Dalam hati, Jira sudah mencak-mencak melihat senyum Felix, hati nya tenang.

"Yaudah, hati-hati loh!", Jira tersenyum manis sambil mengangguk, menurut.

⏮▶️⏭

Hari ini Jira mempunyai jadwal sangat padat. Ditambah lagi dia harus mengurus kepindahan rumah kontrakan nya. Memang setelah lulus SMA, Jira berniat untuk tinggal sendiri jauh dengan orangtua. Walaupun ibu Jira tak rela dengan keputusan anaknya.

Sekarang ia harus kalang kabut sendiri, mengurusi keperluannya. Ia menyesal akan keputusannya dulu. Tetapi ia sedikit tenang, karena sekarang ada Felix. Hm, mengingat itu semua, kemana Jisung yang selalu ada untuknya. Jira menyudahi pikiran buruk tentang Jisung, kan Jisung kesana juga untuk 'belajar'

"Gimana Ra? disini sih bagus lokasi kontrakan nya. Buat anak-anak remaja kayak kita sih asyik banget tempatnya", Tutur Somi pada Jira

"Bayar sewa nya—" Ucap Jira yang di potong Somi

"Tenang aja, bisa bayar uang muka dulu kok. Kebetulan yang sewain itu kenalan gue, Ra" Jira mengangguk paham

"Yaudah, ntar kita kesana jam berapa nih?" Tanya Jira

"Maaf ya Ra, kayaknya lo kesana sendiri bisa, kan? soalnya gue ada urusan sama Daehwi. Ini gue kasih alamatnya," Somi menyodorkan kartu nama pemilik rumah kontrakan

⏮▶️⏭
Malam ini suhu di Korea memang benar-benar dingin. Apalagi Jira sekarang bukan berada di kota, melainkan di Kota-pedesaan. Disini memang seperti pedesaan, karena terdapat pantai, tetapi disini merasa seperti kota. Ditambah lagi banyak rumah sewa yang menyediakan cafe atap, yang justru banyak di kunjungi para remaja

Jira sudah sampai di tempat kontrakan yang akan ia tempati. Ia sudah menelpon pemiliknya, sebentar lagi akan datang, katanya.

Jira melihat mobil berhenti di depannya. Ada dua laki-laki, tapi mata Jira tak jelas melihat keduanya. Seorang pria keluar dari sisi pengemudi, ia tersenyum hormat kepada Jira

"Yang mau sewa ya? Perkenalkan saya Chan"

⏮▶️⏭

Han jisung sedang berada di mobil milik temannya. Ia baru bangun sambil mengusap matanya, Jisung dipaksa hingga akhirnya ia ikut, padahal ia sangat mengantuk.

Jisung menatap depan, ia melihat temannya sedang berbicara bersama sosok perempuan.
Jisung mengernyitkan kening, seolah ia tau siapa sosok perempuan tersebut

Tanpa berpikir yang aneh-aneh, Jisung memencet tombol buka pada ponsel miliknya. Jisung mendesah gusar, ponselnya mati kehabisan daya. Ia langsung berniat turun untuk menanyakan kepada temannya dimana kabel ponsel miliknya

"Chan! kabel gu—" Ucapan Jisung terputus, karena ia melihat sosok gadis didepannya. Ia melihat gadis itu juga terkejut akan kehadirannya

"Kim Jira?", Oh Tuhan, ada apa ini~

◀️⏸▶️

BERSAMBUNG

     HAI JANGAN LUPA VOTE AND SHARE!!

story by cheryloctav
publish: 6 may 2019

HEROINE|HAN JISUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang