Aksa yang baru saja bangun langsung mengambil air mineral serta laptopnya dan langsung menuju meja makan.
"Papa sama mama udah berangkat kerja sa?" Tanya metha yang masih memakai piyama.
Aksa mengangguk lalu meminum air mineral yang ia ambil. "Tha. Gue pengen buka email lama gue deh. Biasanya gue nyimpen passwordnya dimana ya?" Tanya aksa tiba-tiba.
"Coba aja cari di notes handphone lo" kata metha sembari memakan roti.
"Gak ada tha"
"Cari pake mata aksa"
"Gak ada metha. Astaghfirullah" balas aksa.
"Ya gak ada berarti" ledek metha lalu tertawa "udah ah gue mandi dulu"
Aksa berdecak "nyebelin banget sih"
Aksa terus mencoba mengingat password email lamanya. Ia pun terus mencari di notes dan tidak sengaja menekan Recently deleted yang ada di notes nya. Dan justru, disanalah ia menemukan catatan yang bertuliskan passwordnya.
"Yes nemu!"
Aksa langsung mengetikkan alamat email dan passwordnya itu dan betapa terkejutnya ia saat melihat banyaknya pesan yang masuk.
Aksa terus melihat satu persatu email yang masuk. Dan sampai dimana mata aksa tertuju pada satu pesan yang masuk dari pengirim yang mengejutkannya,
Ia tersentak.
Pengirimnya adalah nayara.
Selama ini, nayara memang selalu menanyakan kabar laki-laki itu melalu e-mail. Karna memang tidak ada sarana lain. Aksa menutup semua akses komunikasinya dengan perempuan itu.
"Assalamualaikum!" Salam seseorang.
Aksa menoleh dan meninggalkan laptopnya sejenak untuk membukakan pintu. "Ngapain lo do?" Tanyanya.
"Gue ada hutang sama lo" balas aldo.
"Hutang apaan sih?"
"Hutang cerita"
Aksa mengernyit dan langsung kembali ke meja makan untuk melihat pesan dari nayara yang belum sempat ia baca.
"Lo apa kabar sa? Disana lo baik-baik aja kan? maaf untuk masa SMA yang sama sekali gak menyenangkan buat lo, terutama metha. Sampein maaf gue juga ya ke metha. Makasih juga atas perjuangan lo buat gue. Maaf kalau gue terlambat.
I miss u so bad. lo. metha."-nayara.
Dua tahun lalu.
Pesan itu dikirim nayara dua tahun lalu dan baru saja aksa baca hari ini. Aksa mengusap wajahnya. Hatinya sedikit sakit mengetahui nayara menuliskan kalimat itu.
"Bego lo sa. Kenapa baru baca sekarang" batin aksa.
"Loh ada aldo? Kenapa do?" Tanya metha yang keluar dari kamar sehabis selesai mandi.
Metha menarik kursi di sebelah aldo. "Gue mau ngajak kalian ke suatu tempat. Soalnya takut kalian udah balik lagi ke london" kata aldo.
"Sama aksa?" Tanya metha yang di balas anggukan aldo. "Oh yaudah gue siap-siap dulu"
"Udah sana lo siap-siap"
Aksa mengangguk dan segera pergi ke kamarnya untuk bersiap-siap.
"Sorry kalau kenyataannya nanti bakal nyakitin kalian. Terutama lo metha" lirih aldo.
***
Hati nayara terus menerus gelisah saat ia melihat lagi sosok yang sudah lama hilang dari pandangannya. Melihat laki-laki itu lagi menjadi daftar pertama yang paling ia hindari. Tetapi, kali ini hatinya tidak se-frekuensi dengan otaknya. Ada rasa yang sudah lama usang dan ketika ia melihat laki-laki itu setelah sekian lama, rasa itu kembali hadir.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKSANAYARA
Teen Fiction(COMPLETED) ⚠️don't copy my work⚠️ Aksaniel Mahatma, siapa yang tidak mengenal dirinya? laki-laki tampan namun berandal yang sering membuat guru naik darah. Ia sering didekati banyak perempuan, tetapi semua ditolak mentah-mentah oleh aksa. "Cowok it...