Hai readers...
Gimana nih puasa nya?
Semoga masih kuat yaa...
Dari pada nonton tv ngeliat iklan sirup marjan terus
Mending baca aja deh yaEnjoy~
Hoseok : 8 tahun
Eunha : 4 tahun'Creck'
'Creck'
"Capek gak dek? Mau istirahat dulu ato nggak?"
"Nggak ma... Adek mau lanjut aja" jawab Eunha
Bakat modeling Eunha, sudah ada sejak lahir, mama memang awalnya tak setuju jika Eunha ikut bekerja, tapi Eunha terus merengek untuk ikut sesuatu yang ia suka
"Aku pulang" ucap Hoseok dengan lesu
"Bagaimana ekstrakurikuler nya?" tanya papa
"Tak ada pak Choi, tidak seru" jawab Hoseok
"Kalau begitu, sebaiknya ganti bajumu dan istirahatlah dulu" ucap mama lembut
Hoseok mengangguk dan pergi ke kamarnya
"Sudah bu... Kami pamit pulang ya... Terimakasih" ucap para photographer beserta rekannya
"Oh? Iya iya... Terimakasih kembali" jawab mama
Mama dan papa yang sudah mengetahui bakat kedua anaknya, terus memotivasi mereka untuk mengembangkannya
"Adek mau tidur ya ma?" ucap Eunha
"Makan siang dulu nak, baru setelah itu tidur" ucap mama
Tak lama, Hoseok datang dengan muka ceria nya
"Mama... Minggu depan aku boleh ikut lomba dance ya?" tanya Hoseok
"Dimana lomba nya?" tanya mama
"Di daerah deket sini, gak jauh kok" ucap Hoseok
"Ada biaya pendaftaran nya?" tanya papa
"Nggak ada... Gratis" jawab Hoseok
"Dance solo atau per grup?" tanya papa
"Solo" jawab Hoseok
"Ya sudah, kamu boleh ikut, tapi bila latihan jangan lupa dengan waktu istirahat mu, sini kita makan siang dulu" ucap mama
"Oke ma... Terimakasih" Hoseok pun duduk di kursinya, tepat diantara Eunha dan papa
"Nih... Makan yang banyak, biar latihanmu tak sia sia" ucap mama sambil menuangkan sup kimchi ke dalam mangkuk Hoseok
Dengan lahap, mereka semua memakannya sampai makanan di meja benar benar habis
Satu minggu kemudian...
"Mari kita beri tepuk tangan pada peserta terakhir kita, Jung Hoseok!"
Mama dan papa tersenyum melihat Hoseok naik ke atas panggung, Eunha yang tidak mengerti hanya duduk dipangkuan papa sambil memakan cotton candy yang ia beli tadi
Semua mata tertuju pada Hoseok, awalnya ka memang grogi, tapi akhirnya ia menikmati setiap gerakan yang ia bawakan
"Satu dua, satu du--"
KAMU SEDANG MEMBACA
Like A Dream 2.0
RandomSebuah mimpi yang tercapai Lebih berharga dari hidup mereka Ini kah True Love mereka? note : baca yang ver.1 dulu ya... 😉