Prolog

434 36 13
                                    

Haiiii~~ Udah berapa lama ya aku nggak nongol di wattpad? Hehehe.. Nongol sih tapi jadi pembaca. Maaf ya kalau ceritaku ngga lanjut-lanjut juga tapi insyaAllah BIMU bakal dilanjut kok tapi bukan saya yang lanjutin, hehe..

Dan ini malah dengan kurang ajarnya membawa FF baru lagi, semoga kali ini bisa selesai. FF ini terpikirkan tadi pagi karena liat update IG nya Donghae, dan kebetulan hari ini uri maknae kesayangan kita semua udah kelar wamilnya. Horraaaayy! Udah gitu aja ya. Silakan dibaca jika berkenan, kritik dan saran selalu ditunggu 😊

Cast: Lee Donghae
          Cho Kyuhyun

Genre: Brothership


Harta paling berharga yang tidak pernah aku miliki adalah sebuah keluarga. Sedari kecil aku tidak pernah mengenal kelembutan seorang ibu, aku belum sekalipun merasakan betapa kuatnya rengkuhan seorang ayah. Sepanjang ingatan yang ku miliki, hanya pemilik panti beserta penghuninya lah keluargaku.

Aku tidak pernah tahu alasan mengapa aku bisa berada di panti ini, dan lebih baik aku tidak mengetahuinya. Aku hanya tidak ingin membuka kembali sebuah luka masa lalu. Toh jika aku butuh sosok ibu, aku bisa menganggap pemilik panti ini sebagai ibuku. Kalau aku ingin memiliki seorang adik atau kakak, penghuni panti yang lain siap untuk mengisi posisi itu. Bukankah keluargaku lebih besar dari keluarga pada umumnya?

Pernah sekali waktu temanku di sekolah bertanya, apakah aku sedih karena tidak memiliki keluarga yang utuh? Jawabanku adalah, sama sekali aku tidak bersedih. Untuk apa aku memikirkan dan bersedih atas sesuatu yang bahkan tidak pernah ada di hidupku. Bukankah semua yang terjadi dalam hidup seseorang sudah ditakdirkan oleh Yang Maha Kuasa? Jadi, aku mencoba bersyukur dan menikmati takdir tersebut.

Pernah juga suatu hari ibu panti bertanya, tatapannya sarat akan sebuah rasa penasaran. Beliau bertanya padaku, mengapa aku selalu menghilang saat ada orang tua asuh yang ingin mengangkat kami sebagai anak mereka. Dengan memasang senyum terbaik yang aku punya, sembari menggenggam kedua tangan ibu panti yang sudah terlihat keriput itu, aku menjawab, Aku sudah punya ibu sebagai ibuku, dan aku tidak perlu ibu yang lain.

Kebahagiaanku sepenuhnya ada di panti ini. Kebahagiaan ibu panti dan juga teman-temanku adalah hal terpenting bagiku. Karena kebahagiaan mereka adalah kebahagiaanku. Dan aku berharap bahagia ini akan selamanya. Tanpa ada yang mengusiknya. Tapi sekali lagi takdir bukan ada di tanganku, takdir kembali mempermainkanku yang sudah mencoba segala cara untuk berdamai dengannya. Karena suratan Tuhan inilah aku seakan ditarik kembali pada masa lalu yang sudah aku coba tutup rapat-rapat. Masa kelam yang tidak pernah ingin aku tahu kebenarannya.

Apakah kali ini aku harus kembali menyerah pada takdir?

TBC


Segini dulu ya prolognya. Apakah kalian tertarik? Semoga kali ini aku bener-bener bisa nyelesaiin FF ini dan jangan lupa ditunggu BIMU nya ya. Vote dan komentar juga ditunggu lho. Terima kasiiihh

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 07, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TOO LATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang