One

109 0 0
                                    

Seorang pria baru saja membersihkan dirinya di bawah shower kamar mandi, tubuhnya sudah dibalut kemeja berwarna navy. Kakinya melangkah menuju tangga kakinya menampik di sekian anak tangga hingga membawanya ke lantai dasar

"Selamat pagi sayang" suara wanita berumur 30 tahun itu tetap saja lembut di telinganya.

"Selamat pagi mah" jawab pria itu seraya mengambil satu potong roti.

"Kak Mario besok lusa sekolahku merayakan pentas seni, aku harap kak Mario datang" suara lembut dari gadis berumur 14 tahun itu mengalun begitu lembut ditelinga Mario

"Tentu saja girl, memang kau tampil jam berapa?" Tanya Mario menatap gadis imut itu

"Jam 10 pagi aku harap kak Mario tidak datang terlambat seperti waktu itu" ucapan dari gadis kecil itu membuatnya terkekeh senyumnya mengembang tetap merasa hangat.

"Tentu saja aku tidak akan datang terlambat seperti waktu itu kau bisa memegang ucapanku Tasya" ucap Mario sambil mengelus kepala gadis itu dengan penuh hati hati

"Baiklah mah, Pah Mario akan berangkat sekarang sampai jumpa little girl" ucap lelaki itu.

Langkah kaki itu berjalan menuju halaman depan rumah langkahnya yang menyenangkan namun menyiratkan kekuasaaan yang penuh.

"Mari tuan" ucap supir itu seraya membuka pintu untuk tuannya

Seluruh pandangan jatuh pada pria yang baru saja urun dari mobil Mercedes  keluaran terbaru itu, langkahnya dengan penuh Wibawa tidak menurun kan pesona yang dimilikinya rambutnya yang mengkilap berwarna coklat gelap matanya berwarna coklat terang mampu memikat siapapun yang melihatnya, serta tubuh sispex  yang banyak diminati para kaum hawa.

"Selamat pagi Mr.Ricardo" ucap wanita yang tak lain adalah sekretarisnya

"Siapkan untuk keperluan meeting di Romania, siang ini aku akan berangkat" ucap Romeo dengan tegas namun tetap mengeluarkan aura dingin yang kental

"Baik Mr. Ricardo, akan saya siapkan sesegera mungkin"

Di sebuah penhouse seorang gadis sedang membereskan beberapa helai pakaian yang akan dibawanya untuk pergi berlibur sementara.

"Ara apa kau bersungguh-sungguh untuk kembali ke negara itu?" Tanya gadis berambut blonde yang tak lain adalah sahabatnya

"Bahkan kau tau alasan kau pergi ke Romania untuk menghindari laki-laki itu" lanjutnya

"Aku pergi bukan untuk kembali pada laki laki itu Rain, aku hanya ingin mengunjungi keluargaku. Entah mengapa aku terlalu jahat pada mereka, meninggalkan tanpa pernah mengunjungi" ucap gadis berambut coklat pekat itu.

"Aku harap kau tidak pernah bertemu dengan dia Ara" ujar Rain sambil menatap gadis yang sedang membereskan koper nya

"Rain itu sudah terjadi 5 tahun yang lalu,bagiku semuanya telah mati, bukan dia lagi" kata kata itu selalu saja keluar dari bibirnya untuk menenangkan sahabatnya

Dia memang telah mati di hidupku yang nyata, namun di hatiku tidak,batinnya.

"Ya kau selalu saja mengatakan itu aku mengerti, tapi ingat Rain . Disini ada yang selalu menunggumu-." Belum sempat Rain berhenti berbicara Inara sudah terlebih dahulu memotongnya

"Aku tau Rain, tanpa kau beritahu aku sudah tahu"

Tuk.. tuk

"Cepat buka pintunya , pasti pangeranmu itu yang datang" ucap Rain seraya menggoda Inara

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 08, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

SHE IS MY PRINCESS AND PRICEWhere stories live. Discover now