하나

22.8K 988 126
                                    

Ia sungguh bersyukur karena dulu ia diterima digrup yang sekarang sangat terkenal. Pasti kalian tahu BTS, boyband yang berasal dari agensi kecil tapi sekarang sudah meraih kesuksesan yang sangat besar.

"Terima kasih Tuhan karena Kau sudah memberiku kesempatan untuk bersama mereka," monolog seorang namja bernama Park Jimin, sang maknae digrup BTS.

Jimin sangat bersyukur ia terpilih menjadi trainee, meski ia adalah trainee terakhir di BTS. Butuh perjuangan untuk sampai diposisinya sekarang, dia sempat akan dikeluarkan oleh agensi. Tak hanya itu, setelah menjadi salah satu member BTS pun dia sering dicemooh oleh orang-orang karena fisiknya. Tak sampai disitu, ia juga pernah diteror oleh ssasaeng fans. Tapi itu semua sudah berlalu, kini Jimin sudah terkenal dan banyak yang menyukainya. Sekali lagi ia bersyukur atas karunia yang Tuhan berikan padanya.

"Park Jimin!!" teriak seseorang membuat raut wajah Jimin berubah seketika.

"Ck, mengganggu saja," decak Jimin.

"Iya!! Tunggu sebentar!!" jawab Jimin dengan teriakan tak kalah seru.





"Ada apa?" tanya Jimin datar.

"Ada apa kau bilang?! Apa kau tidak lihat?!" ujar seorang berbahu lebar, siapa lagi kalau bukan Kim Seokjin.

"Lihat, sampah yang berserakan di mana-mana," jawab Jimin santai.

"Astaga, bisa tidak satu hari saja tidak membuatku emosi?" tanya Seokjin sambil menahan emosi.

"Entah, akan ku coba nanti," jawaban Jimin membuat Seokjin semakin naik pitam.

Oh ayolah, siapa yang tidak marah jika seisi dorm ini berantakan, apalagi Seokjin baru pulang dari agensi karena ada urusan. Ia lelah dan ingin istirahat ketika sampai di dorm, tapi lihat dorm terlihat sangat kacau karena ulah maknae BTS ini.

"Sekarang bereskan semua kekacauan yang kau buat dan jangan meminta bantuan siapapun atau tak ada jatah makan malam!" perintah Seokjin, lebih tepatnya sebuah ancaman bagi Jimin.

Jimin yang malas pun hanya bisa mendengus kesal dan mulai membereskan kekacauan yang ia buat sendiri. Sebenarnya ia bisa saja menolak, tapi ia sedang malas membuat ulah dengan Seokjin. Jadi iyakan saja perintah pria jangkung itu, toh masih ada waktu lain untuk membuat ulah lagi.

"Huh, kenapa aku jadi seperti pembantu!" gerutu Jimin.

"Kerjakan dengan benar, kalau sampai aku selesai mandi belum beres, kau akan tahu akibatnya!" ancam Seokjin garang.

"Iya iya, pergilah mandi. Kau sangat cerewet hyung," ujar Jimin kesal.

"Yak! Apa kau bilang?!" ucap Seokjin tak terima.

"Aish hyung! Gendang telingaku bisa pecah jika kau berteriak di depanku," gerutu Jimin.

"Yak!! Lebih baik aku pergi dari sini sebelum gila karenamu!" ucap Seokjin sebelum pergi meninggalkan Jimin yang sedang terkekeh.



Setelah membereskan kekacauan itu, Jimin langsung duduk bersandar di sofa ruang keluarga.

"Ahh, lelah sekali padahal hanya membereskan itu saja," ujar Jimin sambil memijit bahunya sendiri.

"Pasti hyungdeul juga lelah mengurusku yang nakal ini," pikir Jimin.
Ia cukup sadar ketika akan berulah, tapi sekali lagi aku ingatkan, dia itu maknae jadi meskipun sadar, dia akan tetap melakukannya.

Setelah berkelana dalam lamunannya, Jimin mulai mengantuk dan akhirnya tertidur di sofa.

"Kami pulang!!"

Mendengar teriakan member lain membuat Jimin tersentak hingga membuatnya bangun tiba-tiba dan pusing.

"Eunghh, pusing sekali," ringis Jimin.

Maknae Jimin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang