Pengenalan tokoh••••••••
Sena arunika sedang berlari menyelusuri lorong rumah sakit, ia tampak tergesa gesa sampai tidak sadar menabrak semua orang yang berjalan di sekitaran lorong rumah sakit, wajahnya tampak pucat, dan kakinya yang terseok seok seakan tidak tahan lagi untuk berlari,air mata yang sudah membanjiri pipi
Hingga akhirnya dia sampai di depan ruangan yang akhirnya membuat ia tidak bisa menopng tubuhnya , dia terjatuh bersamaan dengan bahagia nya yang telah di renggut semesta
Sena yang tidak sanggup lagi menahan segala gejolak rasa kehilangan ini pun menangis dengan se jadi jadi nya, sena melihat lagi tulisan di depan ruangan tersebut 'kamar jenazah' lalu melihat kedalam ruangan tersebut, sudah banyak orang yang menangis pilu sama seperti dirinya, menangisi kehilangan orang tersayang.Keadaan di dalam sana benar benar sangat kacau, hingga banyak orang yang jatuh pingsan
Perlahan sena memberanikan dirinya masuk kedalam ruangan yang terasa seperti neraka bagi sena, melihat kesana dan kemari hingga netra nya menatap seseorang yang dia kenal dika berada di sana, ia segera berlari ke arah dika
"Dikaaaaaa!!!" teriak sena kala dika ingin menutup kain putih yang menutupi tubuh seseorang yang terbaring disana
Dika yang mendengar teriakan sena sontak cepat cepat menutupi kain tersebut,lantas dika menghentikan sena yang ingin membuka paksa kain putih tersebut
"Sennn, jangan sennn" ucap dika dengan sangat lembut kepada sena, dika tau betapa hancur hati sena hari ini, dan sena akan hancur lagi kalau akan melihat jenazah sang papa
Sena berusaha keras meronta ronta dalam dekapan dika dengan segala kekuatan yang ia miliki
"Lepasin gue dik!!, gue mau lihat papa gue, gue mau lihat papa gue!!!" Teriak sena kepada dika
Namun kekuatan sena lebih kuat dari dika,dika tidak mampu lagi menahan sena,tangannya terlalu lemah dan melepaskan dekapannya kepada sena,mempersilahkan sena untuk melihat jenazah papanya untuk yang terakhir kalinya
Perlahan sena membuka penutup kain sang papa,melihat kondisi yang paling tragis seumur hidupnya hati nya mencelos, bulir bulir alir mata yang keluar dari mata indahnya sudah tak terhitung lagi seberapa banyak, begitu menyakitkan baginya, hingga menangis tanpa adanya suara,hanya bahu yang bergetar, putaran kejadian tadi masih terus mengelilingi isi kepalanya, tubuhnya tumbang,sena seakan tidak sanggup untuk sekedar berpijak
Dika yang sedari tadi mengawasi sena, langsung cepat menahan tubuh sena yang tumbang,dika ikut merasakan kesedihan yang mendalam dari sena, dika juga tentu ikut menangis,bahkan sebelum hadirnya sena di ruangan ini 'karena dika tau, sedalam apa sena arunika menyayangi papanya,lebih dari apapun di dunia ini'
KAMU SEDANG MEMBACA
Letter from the beach
Short Story'Pesisir pantai yang menyimpan segala gundah,memeluk segala angan yang tak sempat tersampaikan kepada pemiliknya, kepada mereka yang riuh akan hati,yang tidak bisa di ungkapkan dengan suara'