0

332 45 23
                                    

Wajahnya tampan.

Aku menangkupkan kedua tanganku pada wajahnya. 

Air matanya tak berhenti jatuh. Ia menangis tak henti dan memelukku kembali dengan erat. 

Sudah hampir 15 menit aku terduduk di lantai kampus, dengan posisi menimpa tubuhku yang bahkan lebih kecil darinya. Aku tak mengerti dengan tangisan yang dilakukannya ini, seharusnya bukannya aku yang harus menangis? Aku baru saja putus dari pacarku beberapa hari lalu.

Aku memang sering bertatapan dengannya. 

Di setiap hari selasa dan kamis pukul 3 sore, ia akan selalu berada di koridor lantai 1 kampusku. Diam-diam memperhatikanku dan aku pun baru mengetahuinya dari temanku yang memberitahuku tentang hal ini.

"Tolong aku.. Hiks.. Kumohon"

A-aku sebenarnya bukan seorang gay, tapi mengapa sosok didepanku ini begitu membuatku nyaman kelamaan menatapinya. Bukankah seharusnya aku merasa jijik?

"Entah siapa kamu... Hiks..."

"Panggil aku Soonyoung" ucapku dengan nada ceria sambil mengusap rambut coklatnya. "Berapa umurmu? Mengapa kau menangis?"

"Lee Seokmin... 21 t-tahun.."

Adik kelas, pikirku.

"S-Soonyoung hyung.. A-Aku menyukaimu..."

DEG

Jantungku berdetak tak karuan, aku yakin jika beberapa hari lalu aku baru saja mencium bibir wanita, aku yakin orientasiku itu adalah perempuan. Tapi kenapa tiba-tiba tubuhku merasa tegang dan gugup mendengar itu.

Ah, mungkin ia hanya 'ngefans' padaku, Tapi kenapa ia tak tahu namaku. Hehe.

"T-Terimakasih, ayo kita berteman" ucapku, ia tiba-tiba mendorong tubuhku dan mendorongku ke lantai. Kedua tanganku ia genggam dengan erat, aku memilih untuk menutup mataku karena takut.

Aku takut ia menciumku atau semacamnya, rasanya aku ingin berlari dan berteriak, namun kampus sudah kosong dan gelap.

Sebenarnya apa yang diinginkannya?

"So-Soonyoung hyung tolong aku.. Keluarkan aku dari semua kekacauan ini"

"Maksudmu...?" tanyaku, masih menutup mataku.

"Aku ingin berhenti.. Aku tak ingin memakan manusia lagi, aku benar-benar menyukaimu bukan karena itu.. Hiks.. Tolong aku.."

Tubuhku membeku mendengar perkataannya, rasanya kepalaku mendadak pening dan rasanya nafas pun aku tidak berani. 
















A/n: Moki bosen ;/ 

Jadi nyoba buat ini deh.



Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 09, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Preposterous ; SeoksoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang