Prolog √

4.8K 370 49
                                    

"Taehyung pria baik Joo, Jangan khawatir. Oke?"

Gadis manis yang mengenakan hiasan pita biru di kepalanya itu nampak ragu. Ia menggigit bibir bawahnya, Jari-jari tangannya saling bertautan. Lirikan mata pria yang tengah duduk anggun di atas Sofa bergaya klasik milik keluarga Bae itu membuatnya takut.

"Tapi Joo masih mau bersama Ayah dan Ibu..." Sorot matanya menyiratkan sebuah kesedihan."Bolehkah aku tetap bersama kalian saja?" Bibirnya sudah bergetar menahan tangis.

Sang Ibu sudah hampir menangis melihat putrinya yang tahun ini sudah genap berusia delapan belas tahun itu tengah menatapnya nanar. Ibu mana yang tega melepas anaknya begitu saja untuk pria yang bahkan usianya terpaut jauh dengan putri bungsunya.

"Ayah....." Ibu menyentuh bahu sang Ayah yang kini menunduk tak berani berucap.

Telapak tangan sang Ayah bergerak menarik tangan istrinya kemudian menggenggam dengan erat. Menyalurkan perasaan Ayah yang merasa setangah tak rela jika putri manisnya harus ia serahkan pada pria berusia dua puluh tujuh tahun di depannya ini.

"Aku sudah memberi jeda waktu satu bulan lebih agar anda segera menyerahkan Joohyun. Jangan khawatirkan apapun, Tuan Bae Jungyo. Putrimu Bae Joohyun akan ku jaga dengan baik." Pria bersetelan rapih itu tersenyum ramah.

Perlahan genggaman tangan kurus istrinya ia lepas, tatapannya beralih pada anak yang kini menatapnya --- meminta perlindungan melalui sorot mata yang mampu ia baca.

"Joohyun sayang?" Gadis itu diam menatap Ayah sembari menggelengkan kepala.

Satu sapuan halus dari Ayah mampu membuat tubuh Joohyun bergetar."Turuti Ayah ya? Kau itu gadis kesayangan Ayah, jadi setiap keputusan yang ayah ambil kau harus setuju nak. Joohyun anak baik bukan?" Satu tetes air mata yang sejak tadi memenuhi pelupuk mata gadis asal Daegu itu sudah jatuh menetes.

Kini uluran tangan pria yang tengah tersenyum manis padanya itu membuat rasa sesak kian muncul. Dengan ragu tangan kecil Joohyun menyentuh permukaan agak kasar dari jari pria yang perlahan menarik dan menggenggam kian erat.

Tubuh Joohyun sudah berpindah posisi di sebelah pria yang kini membungkuk hormat pada kedua orangtuanya."Senang bekerjasama dengan anda Bae Jungyo. Saya berjanji akan menjaga putri anda dengan baik." Di tutup dengan sebuah senyuman simpul milik Pria yang ia ketahui bernama Taehyung itu.

Satu alisnya menukik naik.

Senang bekerjasama dengan anda.

Ia mencerna kalimat itu dengan baik.

Senang bekerjasama.

Tunggu!

B-E-K-E-R-J-A-S-A-M-A?

Otaknya mulai memunculkan beberapa spekulasi yang membuat isi pikirannya melanglang buana.



A-apa dia di jual?



Tbc.

Aku balik , hehe... Adh ngeri di lempar sendal aku gara² kelamaan hiatus.

Intinya aku hanya merevisi bagian² yg sekiranya kurang pas bagi aku, sisanya kalian pembaca yg menikmati. Semoga sukaa ya ?


𝐆𝐫𝐞𝐚𝐭 𝐂𝐡𝐞𝐚𝐭𝐞𝐫 | 𝚟𝚛  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang