BIDADARI MESUM ( A SASUHINA FANFICTION)

1. Bidadari baru✔

Hinata adalah bidadari baru yang direkrut oleh Dewi Cinta karena telah lulus inspeksi sebagai seorang gadis suci, baik hati, belum pernah dijamah laki-laki ketika masih hidup di bumi. Di samping itu, ia memiliki paras yang cantik jelita membuat sang Dewi tidak ragu lagi untuk membawanya ke kahyangan.

"Siapa nama kamu?" tanya Shizune dayang pribadi sang Dewi menginterviu Hinata saat pertama kali menginjakkan kaki di kahyangan.

Bukannya menjawab, gadis itu justru terpesona melihat keindahan istana kahyangan. Awan-awan putih begitu lembut disentuh. Pilar-pilar, dinding, lantai semuanya terbuat dari emas dan berbagai batu permata bahkan yang tak pernah ada di bumi.

"Wow ... semua ini emas murni? Indahnyaaa ... ini sangat indah!" Tidak peduli dengan keadaan sekitar, Hinata berputar-putar memandang ke atas, merentangkan kedua tangan menangkap taburan gemerlap berbagai batu mulia yang turun kerlap-kerlip sangat indah, tetapi lenyap saat menyentuh lantai. "Ahahaha ... ini sangat luar biasa! Aku sangat menyukainya! Aku sangat bahagia!" teriak gadis itu sangat riang melompat-lompat kecil, sorot matanya berbinar penuh sukacita. "Nananana ... nanana ...."

Asisten sang Dewi memperhatikan tingkahnya dengan sabar. Tidak hanya sekali ia melihat kegembiraan seperti yang ditampilkan Hinata karena semua gadis yang beruntung direkrut oleh sang Dewi, melakukan hal yang sama.

Hinata menari, berjingkrak, bernyanyi sangat gembira seakan lupa bahwa sebenarnya ia sudah meninggal beberapa hari yang lalu dan saat ini akan menjalani kehidupan yang baru di dunia berbeda yaitu Nirwana.

Saat melompat untuk ke sekian kali, ia terjerembap, tersandung kakinya sendiri. Merasa aneh karena tidak ada rasa sakit, gadis itu menoleh ke asisten sang Dewi--Shizune. "Tempat apakah ini? Aku merasa bahagia dan saat terjatuh tidak merasakan sakit sama sekali, mengapa bisa seperti itu?" tanya Hinata penuh harap mendapat jawaban dari Shizune.

"Tempat ini adalah kahyangan. Tepatnya, istana Dewi Cinta. Kamu adalah yang terpilih dari jutaan manusia yang memimpikan tentang surga," jawab sang asisten Dewi dengan sabar dan lembut.

"Benarkah? Benarkah ini bukan mimpi? Aku tidak merasakan sakit apa pun, ini seperti mimpi." Hinata mengerjap-kerjapkan mata lalu berjalan mendekati Shizune dan memegangnya. "Tolong beri aku bukti bahwa semuanya ini bukan mimpi."

Shizune tidak heran, hampir semua rekrutan pun menanyakan tentang hal tersebut. Ia menuntun gadis itu menuju ke suatu tempat.

***

Kahyangan adalah sebuah tempat seperti pulau yang sangat besar dengan gedung-gedung tinggi menjulang, melayang jauh di awang-awang, diselubungi awan-awan putih yang lembut dan halus. Memakai kekuatan yang ada padanya, Shizune menyingkap sedikit awan hingga tampaklah gunung terjal di baliknya. "Lihatlah di bawah sana!" Tunjuk asisten sang Dewi ke arah batu cadas yang sangat jauh di bawah, tetapi terlihat dari mereka berdiri.

"Tempat apakah itu?" tanya Hinata penasaran. Ia membeliakkan mata dan ngeri membayangkan terjatuh terjun bebas membentur puncak gunung cadas yang tampak runcing jika dilihat dari tempatnya berdiri.

"Itu gunung tertinggi yang ada di bumi. Jika kamu masih ragu akan Nirwana ini, kamu bisa menjatuhkan diri ke sana untuk merasakan sakit," jelas Shizune membuat Hinata seketika merinding. Gadis itu tak mengalihkan tatapannya pada puncak gunung itu bahkan seperti terpaku.

"A-apakah p-p-pernah ada yang ja-jatuh ke s-sana?" tanya Hinata gemetaran tanpa menoleh ke Shizune.

"Pernah," jawab si asisten Dewi dengan tenang.