Seoul 13:25
-
Di sinilah Park Jimin dan Ahn Soora berada sekarang, baru saja turun dari kereta mereka. Semenjak sampai tadi, kedua mata Soora tak berhenti berkilau."Sesenang inikah kau berada di Seoul?" Tanya Jimin yang gemas dengan kelakuan Soora.
"Jelas aku sangat senang! Ini pertama kalinya aku ke Seoul, kau enak bisa ke sini kapan saja." Jawab Soora yang mulai berjalan duluan.
"Baiklah sayangku, sekarang kau mau kemana?" Tanya Jimin yang sekarang sedang merangkul Soora.
"Ayo kita jalan-jalan sebentar! Kau sudah menyewa mobil kan?" Jawab Soora yang sedang asyik mencari tempat yang bisa mereka kunjungi.
"Oke, aku juga punya kejutan untukmu nanti sayang." Kata Jimin dengan smirk khasnya.
"Wah, kau selalu punya cara untuk membuatku penasaran wahai tuan Park." Jawab Soora yang mulai penasaran dengan kejutan dari lelakinya itu.
•••
Seoul 13:25
-
"Taehyung-ah, kapan kita sampai?" Tanya Jia yang ke 1000 kalinya kepada Taehyung."Sudah kubilang takkan ku jawab jika kau bertanya itu lagi." Jawab Taehyung yang sedang fokus menyetir.
Setelah menunggu sepuluh menit akhirnya mereka sampai juga. Taehyung membawa Jia ke tempat kesukaan mereka, Everland Park.
"Tempat ini! Aku merindukannya!" Teriak Jia kegirangan saat mereka turun dari mobil.
"Pilihanku tepat kan? Sekarang ikuti aku." Kata Taehyung sambil meraih tangan Jia.
Taehyung membawa Jia ke salah satu sudut taman yang paling indah, di sana ada sebuah danau kecil dengan air yang jernih.
Di tempat dan saat yang bersamaan, dua orang juga memasuki area taman itu.
"Park Jimin, ini indah sekali!" Teriak Soora yang sangat kagum dengan pemandangan yang dia lihat.
"Soora-ya" Panggil Jimin.
"Kang Jia" Panggil Taehyung."Maukah kau menikah denganku?" Tanya dua lelaki itu bersamaan.
Sontak Soora dan Jia kehabisan kata-kata. Berbeda dengan Soora yang masih shock, Jia sudah memeluk Taehyung dengan air mata yang mulai keluar.
"Ya! Taehyung-ah! Tentu saja aku mau menikahi mu!" Jawab Jia yang sekarang sudah dalam pelukan hangat Taehyung.
Sementara itu, Soora mengangguk pelan dengan air mata yang juga mulai keluar. Jimin yang mendapatkan jawaban yang dia inginkan langsung berdiri dan memeluk kekasihnya dengan penuh kehangatan.
"Aku akan menjagamu, akan ku buat kau jadi gadis ter bahagia di dunia, aku mencintaimu Soora." Kata Jimin kemudia dia menyatukan bibirnya dengan bibir lembut Soora.
Empat orang yang sedang berada di titik terbahagia dalam hidup mereka, tidak menyadari ombak yang akan menghancurkan seluruh kebahagiaan mereka.
•••
"Bolehkah aku menyetir?" Rengek Soora kepada Jimin.
Jimin yang awalnya ragu, akhirnya membiarkan gadisnya membawanya mengitari Seoul.
Di saat yang bersamaan, Taehyung dan Jia baru saja keluar dari sebuah toko es krim, Jia keluar sambil membawa es krim stoberi ukuran besar dengan berbagai macam topping.
"Terimakasih TaeTae ku!" Kata Jia dengan mulut yang siap melahap es krim.
"Jangan makan terlalu cepat Ji." Kata Taehyung sambil mengelus puncak kepala Jia lembut.
Mereka melanjutkan hari berjalan-jalan di kota Seoul, sampai sesuatu terjadi.
•••
Taehyung dan Jia sedang bercanda di pinggir trotoar, di saat yang sama mobil yang dikendarai Soora melaju cepat. Jimin sudah menasihati calonnya itu untuk berhati-hati tapi sepertinya Soora terlalu bersemangat.
Saat Taehyung dan Jia sedang menyebrang jalan, Soora tidak melihat kalau lampu jalan sedang bewarna merah.
"Soora awas didepan!" Teriak Jimin.
CRASH
Tubuh Taehyung melayang lalu terbentur keras ke aspal. Mobil yang dikendarai Soora juga menabrak tiang jalanan. Jia yang sekarang melihat calon suaminya terbujur kaku berlumuran darah hanya bisa menutup mulutnya.
Air mata yang sejak tadi ingin jatuh akhirnya membasahi pipinya dengan deras. Dia segera berlari ke arah Taehyung dan memeluk tubuh tak bernyawa itu.
"Taehyung bangunlah! Kumohon!" Teriak Jia yang sekarang sangat frustasi.
"Taehyung-ah jangan tinggal kan aku! Kumohon Tae..!" Isakan Jia mulai mengecil saat ia menyadari bahwa tubuh itu tak akan bisa menjawabnya lagi.
Tubuh kekar itu tak akan pernah memeluk tubuhnya lagi, mata indah itu tak akan melihatnya lagi, dan jantung itu tak akan berdetak lagi. Untuknya.
Jia hanya terdiam sejak sampai rumah sakit tadi, dia sekarang sedang menyaksikan pemandangan orangtua Taehyung yang sedang menangis dengan pilu.
Rupanya kau telah benar-benar pergi.
Batin Jia sambil menundukan kepalanya.
Tiba-tiba sebuah tangan menyentuh pundaknya."Hei, kau tak apa-apa?" Tanya si pemilik tangan.
"J-Jungkook..." Jia memanggil nama si pemilik tangan lalu memeluknya.
Jeon Jungkook, sahabat Taehyung sekaligus sahabatnya juga. Sekarang Jia sedang menangis keras di pelukan lelaki yang juga sedang menahan tangisnya itu.
"Tenanglah Ji, Tae pasti sudah tenang disana. Jangan membuatnya tak tenang karna kau menangis begini sweetheart" Tenang Jungkook lembut. Sambil mengelus punggung sahabat sekaligus adik dari cinta pertamanya itu.
"Oh iya, ada yang ingin meminta maaf padamu." Kata Jungkook sembari melonggarkan pelukan mereka.
Jungkook menunjuk seorang lelaki yang sedang bersender di dinding, tangannya di masukkan kedalam kantong jaketnya, wajahnya menatap lurus ke lantai.
Jia menghampirinya, kemudian berdeham sedikit. Lelaki itu menoleh kearahnya, seketika dia menegakkan punggungnya.
"Kang Jia, benar?" Tanya lelaki itu.
"Ya, kau siapa? Untuk apa mau meminta maaf?" Tanya Jia sedikit ketus, suasana hatinya sedang sangat buruk.
"Namaku Park Jimin, dan bisakah kita berbicara di tempat yang lebih privat?" Tanya Jimin.
"Oke, ayo." Kata Jia sambil berjalan duluan ke arah lift.
•••
Di sinilah mereka sekarang, rooftop rumah sakit.
"Jadi, kau mau meminta maaf untuk apa?" Tanya Jia lagi.
"Aku mau meminta maaf atas apa yang telah di lalukan pacarku." Jawab Jimin sambil menatap lurus ke arah Jia.
Wajah Jia mengerut, apa salah pacarnya kepadanya? Sepertinya mereka belum pernah bertemu.
"Soora itu.... orang yang menabrak kekasihmu." Kalimat yang dilontarkan Jimin barusan membuat Jia seketika sesak napas.
Hatinya kembali berguncang, air matanya kembali menetes, 'kekasihmu' nama Taehyung kembali lagi muncul di kepalanya. Betapa rindunya ia pada sosok yang baru saja meninggalkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Broken Happiness
FanfictionDua orang yang kehilangan kebahagiaan di saat yang sama. Akankah mereka menemukan kebahagiaan yang baru, atau justru menutup diri pada dunia mereka yang sudah hancur.