2

23 5 0
                                    

Disaat mereka sedang asik mengobrol tiba-tiba datang perusuh menghampiri meja mereka. Siapa lagi kalau bukan Angga si playboy sekaligus tukang rusuh dalam kelas.

"Hai Del, bagi Id Line nya bisa dong" Ucap Angga sambil menyodorkan hp miliknya ke Adel

"Apaan sih lu Ga, ganggu aja deh. Ga usah sok ganteng ya, Adel gak mau sama playboy kek lu" Ucap Jena Sarkastik

"Heh bocah, gue kan minta Id nya si Adel, kenapa lu yang sewot sih" Ucap Angga cuek

"Angga mending lu balik ke tempat duduk lu deh, gue capek tiap hari liat lu sama Jena adu mulut terus, sana-sana hus. Lagian ya, Lu tuh bukan tipenya Adel" Ucap Kei sambil mendorong tubuh Angga

"Sirik aja lu pada"

Angga mengambil kembali hp yang Ia berikan kepada Adel dan segera kembali ke tempat duduknya. Adel yang melihat kejadian tersebut hanya bisa menggelengkan kepalanya sambil tersenyum.

Tak lama setelah itu, guru mata pelajaran jam pertama pun masuk, pelajaran pun dimulai. Pelajaran pertama adalah pelajaran matematika. Ini adalah pelajaran Favorit Adel. Guru yang terbilang masih muda itu namanya Pak Daniel, Ia sangat serius menjelaskan materi yang Ia tulis di papan tulis. Berbagai macam angka di tulisnya di papan. 

KRINGG.. KRINGGGG!!

Tak terasa bel istirahat sudah berbunyi. Itu tandanya mereka sudah 3 jam lamanya berkutat dengan angka dan rumus yang di jelaskan oleh Pak Daniel.

"Baiklah anak-anak, pelajaran kita hari ini sampai di sini dulu. Jangan lupa kerjakan soal-soal di halaman 43 di buku paket"

"Baik pak," Jawab murid kompak.

Pak Daniel pun meninggalkan ruang kelas tersebut.

"Del Jen,  kita ke kantin yuk" Ajak Kei karena perutnya sedari tadi sudah berbunyi.

"Ayok" Ucap Jena dan Adel kompak

"Eh tapi sebelum ke kantin kita ke perpus dulu yuk" Ucap Kei

"Mau ngapain Kei?" Tanya Jena polos

"Mau ngamen Jen"

"Cocok sih" Ucap Jena sambil tertawa

Kei hanya memutarkan kedua bola matanya malas.

Mereka bertiga pun berjalan keluar kelas lalu menuju ke perpustakaan. Setelah mengembalikan buku, mereka bertiga berjalan menuju kantin. Kantin sudah sangat ramai oleh para murid.

"Kita duduk disana aja yuk" Ajak Jena sambil menarik tangan Adel dan Kei

"Kalian mau makan apa? Biar gue pesenin" Tanya Kei

"Gue bakso sama es teh aja Kei" Jawab Adel

"Gue sama kek Adel Kei"

Kei pun langsung berjalan ke stand bakso favorite di Seolbang.

"Oh ya Del, lu kenapa bisa pindah ke sini?" Tanya Jena

"Em, ayah gue pindah tugas ke Seoul Jen, mau gak mau ya gue juga ikut pindah" Jawab Adel

"Oh gitu"

Tak lama kemudian Kei kembali dan langsung bergabung dengan Adel dan Jena. Mereka mengobrol dan sesekali tertawa. Disaat mereka sedang asik mengobrol tiba-tiba datang seorang gadis yang cantik dengan rambutnya yang berwarna coklat dan pipinya yang chubby menambah kesan manis di wajahnya.

"Lo berdua ya, selalu aja ninggalin gue" Ucap gadis tersebut dengan wajah kesal

"Eh Jea, ya ampun maaf ya kita lupa hehe" Ucap Jena sambil terkekeh

"Heran gue, lu berdua masih muda tapi pelupa"

Gadis yang bernama Jea itu pun duduk di samping Kei. Ia belum menyadari keberadaan Adel karena Ia sangat kesal kepada Kei dan Jena yang selalu saja meninggalkan dirinya.

Jea duduk sambil melihat ke seluruh penjuru kantin yang sangat luas, hingga matanya menangkap sesosok gadis yang duduk di hadapannya.

"Eh ini siapa?" Tanya Jea heran

"Oh, ini Adel Jea, dia murid baru di kelas kita, dia pindahan dari Thailand" Terang Jena

"Hai Adel, kenalin gue Jea, gue juga temennya Kei sama Jena" Ucap Jea sambil tersenyum manis

"Salam kenal ya Jea"

Tak lama bakso yang mereka pesan pun datang.

"Eh Jea, lu gak makan?" Tanya Adel

"Ga ah, gue gak napsu, perut gue sakit. Pms" Jawab Jea

Disaat mereka sedang asik menikmati makanannya, datanglah segerombolan cowok yang menghampiri meja mereka.

"Hello Girls" Ucap seorang cowok

Adel yang sedang fokus menyantap makanannya pun mengangkat kepalanya untuk melihat siapa orang yang sedang menyapa mereka.

"Loh, Jimin?" Ucap Adel

"Eh Del, wah kalian berempat sekelas ya?" Tanya Jimin

Jea yang terpisah kelas dengan mereka pun berdehem cukup keras

"Ekheem without gue Jim"

"Eh iya Jea kan Mipa - 3" Ujar Jimin

"Kita boleh gabung disini ga?" Tanya seorang cowok yang memiliki bahu yang lebar dan memakai kacamata

"Boleh kok bang" Ucap Jena

"Eh iya ini murid baru ya? Jim, kok lu keliatannya akrab banget sama nih cewek" Tanya cowok yang berkacamata itu

"Oh, ini Adel. Dia sahabat kecil gue, dia pindahan dari Thailand" Ujar Jimin menjelaskan.

"Oh" Cowok tersebut hanya ber "Oh" ria

"Del, kenalin Ini namanya Jin, dia sepupu gue, yang di sebelahnya Jin namanya J-hope. J-hope dia abang gue. Nah yang gayanya berandalan namanya Taehyung, dia pacar gue hehe, nah yang di sebelahnya Tae namanya Namjoon dia Ketos disini Del, yang pendek, putih trus manis itu namanya Suga, dia pacarnya Jea, yang lagi serius main hp namanya Jungkook, dia anak pemilik Yayasan Del, hati-hati Del, dia Playboy tapi udah Insyaf katanya, kalo ngomong sama dia harus ekstra sabar, soalnya orangnya dingin" Ucap Jena memperkenalkan Ke 7 lelaki yang menghampiri meja mereka. Kecuali Jimin, karena Adel sudah mengenal Jimin dari kecil.

"Salam kenal ya semua" Ucap Adel sambil tersenyum kepada 6 lelaki tersebut

"Eh, cepet makannya. 5 menit lagi bel masuk bunyi" Ucap Jin mengingatkan

Mereka bertiga pun kembali melanjutkan aktivitas makan yang sempat tertunda.

"Itu kan cowok yang gue liat di taman tadi pagi" Batin Adel

Helloo, kembali lagi bersama saya hehe. Ceritanya gak jelas ya:"(

Vote dan comment kalian berharga♡

RumitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang