Kata Dalam Rasa

Setitik Rindu diujung Rasa

Malam ini aku merasa seperti merasa sesuatu telah hilang dari diriku, entah apa itu. Rasanya persis seperti dulu ketika aku, kita masih saling berbagi rasa
Aku merasa seperti sedang kehilangan separuh jiwaku, rasanya semua hal yang ada pada diriku Tidak berarti

Baru kali ini setelah kepergianmu aku merasa sangat kurang, sangat merasa kehilangan
Setelah sebelumnya ketika kamu pergi aku sudah mencoba untuk belajar ikhlas dan meyakinkan diriku bahwa jika memang kamu yang terbaik kamu tidak akan pernah pergi Jika memang kamu yang teruntukan bagiku kamu pasti akan kembali
Dan jika tidakpun berarti Tuhan telah memilihkan jalan yang terbaik untuk kamu dan untuk aku, bahwaa takdir kita hanya sebatas untuk dipertemukan dan pernah saling memiliki rasa tanpa harus bisa bersama selamanya seperti  mimpi-mimpi yang pernah aku dan kamu pernah coba bangun dulu.

Ya, setelah berapa purnama yang aku lewati tanpa kamu setelah janji yang pernah terucap dijalanan malam yang dingin dan indah dengan purnama malam itu yang seolah berpihak pada kamu dan aku, saat itu janji sempat terucap  untuk tetap bersama, saling berjuang dan menunggu hingga apa yang pernah diimpikan bisa terwujud.
Tapi nyatanya tak sempat dua purnama telewati setelah malam dimana janji itu terucap, kamu memilih untuk pergi yang entah apa sebabnya. Entah karena ada yang salah pada diriku atau sebenarnya kamu yang saat itu memang sudah tergoda dengan orang lain, Ya sepertinya begitu.

Tapi ya sudahlah, semuanya sudah berlalu sekarang hal itu mungkin sudah tidak penting lagi. Apa alasan sebenarnya kamu memlih pergi.
Yang pasti entah kenapa malam ini aku merasa ada hal yang kurang dari diriku, rasa seperi ketika kamu masih memegang erat janji janji itu,
Ya , entah kenapa malam ini aku rindu, teramat rindu bahkan rasanya air mata yang sekian lama tak pernah lagi menghiasi pipi ku tak terasa mengalir dengan sendirinya, ia jatuh begitu saja tanpa aku bisa menahannya.
Yang aku pun sebenarnya bingung kenapa hal ini bisa terjadi padaku.
Seakan perasaan itu mengantuiku, seolah memintaku untuk kembali merasakan hal yang seharusnya tidak lagi kurasakan, rasa yang seharusnya sudah kubuang dan ku kubur dalam dalam.