(1)

32 2 3
                                    

     Kalian tau rasanya jauh dari orang tua? Yah.... ini yang steve rasakan saat ini. Steve christopher biasa dipanggil steve yang lahir di australia dan tinggal di negeri kanguru itu,  setelah lulus dari sekolah menengahnya kini dia bertekad pergi ke korea untuk mengambil jurusan art dan disign. Cita citanya menjadi  komposer lagu. Entah apa yang dia pikirkan ingin pergi kekorea dan melanjutkan kuliahnya di negeri gingseng itu. Hermes University, ya...itu nama kampus yang sekarang sedang ia jalani untuk mencapai impian yang diinginkannya

    Setelah beberapa bulan menjadi mahasiswa baru Ternyata tak semudah yang ia bayangkan. Mulai dari perkenalan awal dengan teman sekelasnya ia sangat sulit berkomunikasi di karenakan bahasa koreannya belum terlalu lancar , untung saja beberapa temannya sedikit mengerti apa yang dia katakan dan membantunya untuk belajar bahasa korea yang baik dan benar.

    Saat mulai semester pertamanDia memiliki teman  yang  ia ajak berkenalan pertama kali  walaupun perkenalan yang sangat awkward.

Steve memasuki kelas dan melihat sekeliling dan terlihat seorang pria dengan hoodie warna hitam sedang menatap jendela, ia pun mendekatinya.

"hallo?" pria itupun menoleh sekilas, menggangkuk pelan dan kembali menatap jendela.

"sombong sekali." pikirnya dalam hati .

tapi steve tidak menyerah " aku steve, kamu siapa?".

Lalu dia menoleh lagi "wooseok". Lalu keheningan terjadi lagi.

"kamu bisa memanggilku satan" lanjutnya

Ah tidak terlalu buruk pikir steve". Senang berkenalan denganmu."

    Itulah teman pertama steve dengan perkenalan yang sangat awkward tapi bersyukurlah dia masih punya teman. Baiklah, selanjutnya teman baru  yang  dikenalnya dengan sangat  sangat sangat kurang menyenangkan, apa semua teman sekelasnya memang aneh?

Saat itu steve sedang berjalan dengan santai melewati lorong menuju kelasnya, tapi sesuatu yang tak pernah steve bayangkan terjadi didepan kelasnya. Entahlah dia harus bahagia atau menangis melihat temannya di tampar oleh dua wanita dan dikelilingi oleh banyak mahasiswa menyaksikan pertunjukan yang menarik ini.

"BAJINGAN!"  plak!!! Ah wajah tampannya berbekas

Oww, apa itu sakit

"BRENGSEK!" duk!!!

Ahh, apa kakinya baik baik saja? Steve masuk kelas dan kedua wanita itu pergi

"SIAL!".  pria itu meringis  akibat ulah kedua wanita itu pada kaki dan wajahnya.

"tidak tampan lagi." ia hanya melongo saat steve lewat didepannya, diapun melanjutkan

"wajahmu sudah tidak tampan lagi, berbekas disana." Steve menunjuk pipi pria itu yang memerah

"ah tidak wajah tampanku!"
"bagaimana ini apa aku tidak akan tampan lagi, atau aku harus melakukan operasi untuk memperbaiki wajahku". terlihat jelas wajah paniknya yang terlalu berlebihan  kemudian mahasiswa yg tadi berkumpul mendengar ucapannya langsung pergi.

"kamu terlalu berlebihan, sini aku bawa kamu ke UKS untuk diobati." ucap steve dengan wajah ya ng aslinya males nganterin

"ah makasih.. Mmn----"

"steve, aku steve".

"ah terima kasih steve, jika tidak ada kamu pasti wajahku tidak akan kembali. Aku hwang hyunjin panggil saja hyunjin atau laler". Ya, steve sudah mendengarnya hwang hyunjin yang banyak disukai banyak mahasiswi di universitas ini

"laler? Nama yang aneh hahah tapi kenapa kamu bisa ditampar dan ditendang sama dua wanita itu". Steve hanya ingin tahu jika tidak diberintahupun dia tidak peduli

"aku mengencani dua wanita itu dan tidak tahu kenapa bisa ketauan"

"oh my god, are you crazy? Tapi kamu berhak nerima pukulan itu"

Perkenalan yang sangat mengharukan bukan?

Teman Selanjutnya diawali dengan pertemuan di sebuah perpustakaan, steve hanya iseng iseng ingin membaca buku dan duduk disalah satu kursi dan disampingnya juga  ada seorang pria sedang membaca dengan serius. Tetapi tidak lama kemudian pria itu menoleh dan memegang buku steve dan membaliknya

"wahh, kamu membaca buku ini juga?!!" tanya pria itu

Steve hanya mengangguk mendengar perkataan pria itu, ia sempat shock karna tiba tiba pria itu berteriak sambil mengambil bukunya. Tapi bukan itu masalahnya, tetapi semua mahasiswa yang berada di perpustakaan melihat kami dengan tatapan tajam karna pria ini sangat berisik.

"aku lee know, kau siapa? Kita teman sekelas kan? Tapi kita belum berkenalan , lebih...."

"cukup jangan diterusin, kita lg diperpustakaan. Aku steve". Steve berbisik sambil melihat sekeliling

"panggil saja linu ok?"

Steve hanya mengangguk mendengar ucapan lee know, apa dia menyesal duduk disampingnya jawabannya ya sangat menyesal.

"kau menyukai buku ini juga? Aku juga sangat menyukainya dan aku sudah... "

"sssttt". Mahasiswa lain tampaknya mulai kesal

"linu bicaranya pelan pelan aja. Inget kita diperpustakaan bukan ditempat konser".

Lee know hanya mengangguk. " ok ok aku bakal ngomong pelan".

Steve menghela nafas lega karena lee know berbicara dengan pelan dan hati hati. Takut takut nanti ia ditendang dari perpustakaan karna ulah leeknow tapi sepertinya steve tidak membaca melainkan mendengar ocehan lee know yang tidak selesai selesai hingga ia mengantuk.

Apakah teman sekelasnya tidak ada yang benar, entahlah.



Perkenalan lanjut besok, ini udh acak adul banget
Hujat aja penulisnya gpp
Lanjut nunggu mood👌👌👌

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 13, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Story Of Hermes UniversityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang