Ophiuchus Story chapter One

13 0 0
                                    

Ophiuchus

Adalah sebuah mesin waktu yang aku miliki. Aku menyelesaikan fisika kuantum yang belum rampung oleh Ayahku, sebelum akhirnya dia meninggal dunia. Menyusul Ibu ku yang lebih dulu pergi.

Hari ku biasa saja. Aku bekerja sebagai seorang barista. Tidak perlu menyombongkan diri kepada orang lain bahwa aku seorang fisikawan, seperti Ayahku. Padahal yang aku mau, sama dengan yang ibu ku kerjakan. Menjadi seorang Seniman.

Dengan Ophiuchus, semuanya terasa menyenangkan. Hidup ku yang dalam kalkulasi manusia termasuk orang miskin, tetapi dengan membuat kopi, aku dapat menyatu dengan semua aspek seni. Lalu kemudian diluar iu, aku memiliki perapian di mulut ku, lalu segelas cat ungu yang menghangatkan perut ku.

Sebelum memulai shift pagi ku di kafe, aku menghabiskan waktu menjelajahi explore Instagram-ku. Ya, menghabiskan waktu dan sangat tidak produktif. Kecuali kau memiliki alasan kuat untuk itu. Oh! Aku mendapatkan objek menarik dari explore. Seseorang. Ya, seseorang ini akan kukunjungi dimasa mudanya. Seorang aktor luar negeri ternama.

Neowa Veeres.

Neowa Veeres, seorang aktor dengan multi-nasional, seseorang yang kita kenal bermain di trilogi "the logarithm". Siapa yang tidak mengenal dia? Baik, aku akan menghampirinya sekarang.

Ophiuchus terbuat dari sebuah elektro-magnetis dengan bentuk minimalis. Aku mengatakan sangking minimalisnya, kau bisa meletakkan (atau menempelkan) dimanapun kau mau. Aku menaruh Ophiucus didalam pendan kalung yang kukenakan dileherku. Tenang, apabila Ophiucus hilang, aku bisa menonaktifkannya dan membuat chip baru. Cara kerjanya juga mudah, kau hanya tinggal menekan pendan dan mengatakan sandi Ophiucus yang akan ditransfer via speaker kecil untuk transmisi suara menjadi data. Oh ya omong-omong, Ophiuchus bisa pergi kemana saja dan kapan saja.

Aku ingin memberitahu mu mengapa dengan seenaknya aku bisa pergi kemana pun dan kapan pun sesuka hati ku. Menyenangkan bukan? Sudah ku bilang. Aku bisa pergi kapan pun, dan kembali kapan pun. Mengingat mesin waktu ku memiliki perbandingan waktu 1:10. Dimana dapat diartikan, satu detik sekarang sama dengan 10 tahun di Ophiuchus. Dan aku tidak semata mata memakai Ophiuchus untuk menjadi kekal. Maka dari itu, ini akan sangat membahayakan apabila aku memberitakan penemuan Ayahku ini ke khalayak publik.

Aku menghabiskan hidup ku untuk keliling dunia. Aku baru menjelajahi benua eropa. Kini, benua amerika yang selanjutnya!

Cara hidupku sudah ku rencanakan ketika hendak berkelana di dalam Ophiuchus. Aku mengumpulkan berbagai koper dan tas perjalanan. Dan untuk itu aku bekerja, karena gaji ku sebagai modal awal untuk hidup diwaktu lain. Aku selalu menukarkan uang rupiah yang ku dapat menjadi mata uang dari berbagai Negara. Lalu, ketika aku sudah bisa memiliki tempat (ngekost) diwaktu lain, aku akan berusaha mencari kerja. Itu rencana singkatnya.

Menarik bukan?

Tunggu dulu. Kalian pasti berpikir bahwa aku bisa saja merusak sejarah?

Tentu saja!

Tapi aku akan meminimalisir kesalahan tersebut. Tidak akan ada yang terluka. Karena apabila sesuatu akan menjadi besar di waktu lain dikarenakan oleh ulah ku, hal tersebut yang akan membuat ku kembali. Tetapi sejauh ini belum ada kok!

Aku mengambil tas yang berisikan beberapa setel baju dan uang dollar dalam jumlah banyak. Kukira akan cukup untuk ngekost disana nanti. Semoga.

OphiuchusWhere stories live. Discover now