Neowa Veeres

8 0 0
                                    


Los Angeles, California. 1986.



Dengan begitu banyak uang yang ku bawa, ditahun 1986, aku kaya raya. Disini mengapa aku suka perjalanan ke waktu lampau. Menariknya, aku menukarkan uang baru dengan yang lama, dan aku mendapatkan 10 kali lipat karena penjual uang tidak menginginkan uang dollar/mata uang lama apapun yang sudah tidak bernilai harganya. Waktu kedatangan yang kupilih dimasa lampau menunjukkan 04:30pm. Jadi, aku menikmati senja dengan memakan sandwich salad sebelum aku mencari tempat untuk tinggal sementara.

Saat belanja di supermarket, aku bertanya pada beberapa orang apakah mereka tau dimana ada tempat tinggal/apartemen didekat Hollywood. Percakapan tersebut berlanjut ketika seseorang meneruskannya.

Dengan bahasa inggris, orang ini bertanya apakah aku seorang imigran baru.

"ya, aku seorang traveler, bisa dibilang. Aku terus berpindah tempat."

"oh begitu. Kalau begitu, aku penasaran, apa yang mau kau lakukan di Hollywood?"

"aku ingin bekerja sebagai staf studio produksi film. Karena itu aku pergi kesini..."

"hahaha, begitu. Kau bukan salah satu fanatiks yang mengejar seorang aktor kan?"

"bisa dibilang juga begitu, hahaha. Tentu saja tidak..."

Aku melanjutkan...

"tapi apabila aku bisa mendapatkan kesempatan untuk bertemu dengan Neowa..."

"Neowa?"

"ya."

"Neowa Veeres, maksud mu?"

"tepat sekali..."

Ia tertawa. Aku memasang muka yang bertanya-tanya.

"jangan bilang itu... hahahahaha..."

"beritahu aku bagian mana yang membuat ini menjadi lucu?"

"maaf maaf... aku tidak bisa menahan diri..."

"mulailah untuk menjelaskan kenapa kau tiba tiba tertawa..."

"tidak apa... hanya saja, aku tinggal bersamanya sekarang. Dan dia orang paling menyedihkan tetapi sangat tekun, dan dia sangat polos, hahaha..."

"aku tidak akan terbuai oleh kenyataan bahwa aku berbicara dengan teman sekamar Neowa Veeres, tapi kau harus berpikir ulang saat kau memutuskan untuk menertawainya... dan memang, dia orang yang sangat polos."

"oh tidak, maaf aku menertawai mu kawan... tapi, dia benar benar sangat polos..."

Aku menatapnya yang masih berusaha menyudahi tawanya. Saat ia mulai mengembalikan nafas, ia mengajakku untuk tinggal di salah sau kamar di apartemennya. Disana ada beberapa kamar kosong.

"baik sekali, tetapi aku tidak akan tinggal dekat orang asing yang baru saja ku kenal..."

"oh ayolah, kau bilang kau mau bertemu dengan Neowa Veeres. Dia benar benar teman sekamar ku... nyatanya dia akan menjemputku sekarang..."

"oke, hanya apabila ia benar benar menjemput mu..."

"oke, apa kau punya beberapa peni untuk menelepon?"

Aku sampai lupa kalau jaman ini masih menggunakan telepon umum. Aku memberikan orang tersebut beberapa peni untuk menelepon. Ia mulai menelepon seseorang.

"Sebentar!", aku menghentikannya.

"Apa?"

"Biarkan aku yang menelepon, aku berjanji aku tidak akan beringkah aneh."

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 08, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

OphiuchusWhere stories live. Discover now