(5/10)

2.1K 330 3
                                    

Ketika dia dalam bahaya...

◆◆◆

Jam pelajaran telah habis, saatnya mereka pulang kecuali murid yang memiliki kegiatan sekolah sehabis jam pelajaran selesai. (Name) sendiri di suruh pulang terlebih dahulu oleh Kagami dan (Name) mengangguk patuh. Saat ia melewati gerbang sekolah, tiba-tiba saja ia dicegat sepuluh pria dengan tampang sangar. Mereka manatap garang ke arah (Name) diantaranya ada lima orang yang sebelumnya pernah dikalahkan (Name) dan Kagami saat bertanding basket.

"Jadi kau, anak yang sok berani." Salah seorang pemuda maju ke depan dan menatap remeh ke arah (Name).

(Name) sendiri hanya menatap datar ke arah pria itu, berbeda dengan orang-orang yang ada di sekeliling mereka yang menatap ketakutan ke arah situ.

"Jadi oji-san, bagaimana kalau kita cari tempat lain saja untuk mengobrol?" tanya (Name) dengan senyuman tanpa bersalah miliknya.

"O-oji-san?!" geramnya. "Kau sepertinya ingin mencari mati. Kalau begitu ikuti aku."

◆◆◆

Kagami berlarian mencari (Name) setelah mendapatkan informasi bahwa adik kesayangannya di cegat sama preman bertampang sangar. Dan parahnya lagi, (Name) di bawa entah kemana membuatnya sangat cemas.

"(Name)! Kau dimana (Name)! (Name)!"

Kagami terus meneriakan (Name) berharap gadis itu bisa menjawab panggilannya. Sungguh ia sangat khawatir akan keadaan (Name) saat ini. Sampai terjadi sesuatu yang buruk pada (Name), ia tidak akan memaafkan mereka dan juga dirinya karena tidak becus menjaga (Name).

"Nii-chan, kenapa kau ada di sini?" tanya seorang gadis yang tak lain dan tak bukan adalah (Name) sendiri.

Kagami yang melihat (Name) langsung berlari ke arah (Name) lalu memeluk (Name) erat. Ia juga melihat luka di sekitar wajah dan tangan dan kakinya.

"Pertanyaan bodoh! Tentu saja aku mengkhawatirkan dirimu, (Name)! Apa kau baik-baik saja?" tanya Kagami yang tidak bisa menutupi rasa cemas yang ada pada dirinya.

"Aku baik-baik saja nii-chan, hanya saja mereka butuh ambulan karena sepertinya aku tidak sengaja mematahkan tangan dan kaki mereka," kata (Name) sambil menunjuk ke arah sepuluh orang yang terkapar tak sadarkan diri yang tidak jauh dari mereka.

"Apa?!"

Bonus

"(Name), apa kau yang melakukan hal itu semua pada mereka?"

"Ya, habisnya mereka bilang ingin menyentuh tubuhku dan setelah itu membuangku. Jadi karena terlalu kesal aku pun menghajar mereka."

"Mereka semua?"

"Ya, meski aku begitu kesulitan tapi setidaknya aku berhasil mengalahkan mereka semua."

"Dari mana kau belajar beladiri seperti itu, (Name)?"

"Saa~ aku hanya melihat orang yang berlatih seperti itu dan tanpa sadar aku bisa melakukannya. Bukankah aku sangat keren, nii-chan?"

"Ya, kau ... sangat keren."

Aku begitu panik namun juga kaget. Apa adikku akan menjadi Kiseki no Sedai juga?

My Lovely Sister || Kagami TaigaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang