.one.

17 4 0
                                    

Now playing : 2002 - Anne Marie

🌻

Kadang perasaan tak bisa ditebak akan hadir pada siapa, dimana, dan bagaimana caranya..

Mungkin saja perasaan itu akan hadir pada dua orang sekaligus. Tanpa bisa dihentikan..

Hingga membuat salah satunya terluka dan patah..

Tapi, saat waktunya tiba.. perasaan itu akan mengarah pada hanya satu orang saja.

Mungkin perasaan yang sekarang ini menjelma, hanyalah salah satu bentuk ujian kesetiaan untuk sebuah hubungan.

Yang dapat bertahan dialah yang menang..

Sayangnya aku kalah. Aku kalah bertahan diujian ini. Dan aku sadar aku membuatmu patah.

Membuatmu menyerah akan ikatan yang sudah lama terjalin.

Berganti menjadi perasaan benci yang mendominasi hati.

Aku menyesal..

Jika belum terlambat, maukah kamu mengulang kembali kisah kita yang belum terselesaikan?

~Dariku, untukmu yang sudah kusakiti

Bait-bait penyesalan yang hanya dapat tertuang dalam kertas dan tak ada nyali untuk mengungkapkannya.

Sebenarnya apa ini?

Sebuah karma karena telah menyakitinya? Atau perasaan bersalah yang kian menggunung seiring berjalannya waktu?

Sepertinya opsi pertama adalah hal yang tepat.

Apakah harus menyalahkan takdir? karena telah menghadirkan perasaan yang seharusnya tidak pernah terjadi.

Semuanya menjadi rumit.

Jika saja masih ada waktu untuk memperbaiki semuanya, maka memang hal itu yang harus dilakukan.

Tanpa sadar ifan mendesah membuat Silo yang tengah bermain game dan Sila yang sedang membaca novel mendelik kearahnya.

Silo dan Sila berhenti melakukan aktivitas mereka. Kemudian menatap malas kearah Ifan.

"Kenapa sih? Seneng amat keliatannya," ucap Silo

"Bangsat! Gue frustasi Silo! FRUSTASI!" Balas Ifan sambil menjambak rambut Silo gemas.

Silo cengengesan sambil sesekali meringis karena jambakan Ifan. Sedangkan Sila yang memperhatikan keduanya lantas memutar bola matanya malas.

Kemudian netranya tak sengaja melihat kertas yang berisi tulisan tangan Ifan. Sila mengambilnya dan membacanya dalam hati.

Saat membaca itu Sila menampilkan ekspresi seperti ingin muntah, "dariku, untukmu yang sudah kusakiti. Cih alay!" Ucapnya setelah selesai membaca tulisan dikertas itu.

Ifan yang masih menjambaki rambut Silo mengalihkan atensinya pada Sila. Kemudian dia melotot kaget saat tau kertas yang tadi ia gunakan untuk media curahan hatinya sudah berada ditangan Sila.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 28, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Game Of DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang