E
no menutup mata nya dengan sobekan kain putih.Eno berdiri di tengah-tengah jalur kereta api sudah dua puluh menit Eno berdiri di sana tapi belum ada kereta api yang menabrak nya.
Kemana ini kereta kok nggak ada yang lewat.katanya di dalam hati
Kelamaan kayak gini gue jadi takut apa batal aja ya.
Eno membuka penutup matanya di lihatnya sekeliling begitu sepi tidak ada tanda tanda akan ada kereta api yang lewat.Eno berjalan menjauh dari rel itu pergi ke sebuah warung nasi uduk maksud nya mau menanyakan apa ada kereta yang akan lewat.
"Permisi buk"sapa Eno
Ibuk itu menoleh dia tersenyum ramah sebelum menjawab sapaan Eno.
"Iya dekk ada apa ya?..Mau makan silakan duduk..."Kata wanita itu
"Maaf Bu,saya mau nanya kereta lewat jam berapa ya?"Eno tersenyum merasa tidak enak karena dia cuma bertanya padahal ibuk itu berharap dia makan.Tapi mau bagaimana Eno memang sedang kenyang tadi sebelum mau bunuh diri Eno makan banyak banyak biar nggak jadi penyesalan.
"Walahh dekk,kamu telat kereta sdh berangkat td pagi"
Nampaknya Allah SWT belum mengizinkan Eno untuk mati kali ini dia menyerah dan pulang.
Sampai di rumah Eno kaget pintu rumah nya terbuka padahal dia yakin kalau pintu itu di kuncinya waktu pergi tadi.
"Apa lagi ini tuhaaaannnn!"
Eno terduduk lemas saat mengetahui barang barang berharga di rumah nya hilang.
"Mengapa begitu banyak cobaan buat Eno ya Allah,Apa meninggalnya Istri ku msh belum cukup..Ambil saja nyawa ku ya Allah..."Eno menundukkan kepala nya dia menangis begitu kencang tubuh nya bergetar menangan kepiluhan hidup nya.
Eno orang yang baik,dia rajin sholat tapi entah mengapa tiba-tiba saja hidupnya di balut musibah sampai akhirnya dia mengenal Fatni.
Fatni
Universitas Islam negeri kota Lampung sedang menjalankan pelepasan mahasiswa.
Seorang gadis manis keturunan kota Palembang bernama Fatni tengah berfoto bersama teman teman nya mereka begitu bahagia.
"Foto gue juga dong.."kata salah satu dari mereka
"Fatni menoleh ke arah..Papa dan mamanya yang sedang bergurau mereka seperti orang yang sedang berpacaran.
"Ayyooo...Lagi ngomongin apa?,pasti ngomongin Fatni ya"
Mamanya tersenyum sambil memegang tangan Fatni"Udahh puas kan jauh dari mama...Besok kita pulang ke Palembang ya..."