🔀 ⏮ ▶️ ⏩ 🔂
jeongguk duduk di atas meja ruangannya. sebagai ketua dari komisi disiplin, dia punya ruangan tersendiri yang membuatnya lebih fokus merangkum, mencatat, dan menjatuhkan detensi yang sesuai. seperti menulis permintaan maaf berlembar-lembar, yang kenyataannya terdengar sepele malah benar-benar bikin kesal dan cukup menjerakan.
sejak dirinya bergabung di komisi disiplin, yang tadinya selalu tertindas akibat kalah pamor dengan anak-anak berandalan, kini kembali naik dan bahkan amat disegani oleh guru dan deretan anggota osis. bahkan, lantaran osis pernah kebobolan satu siswa yang ternyata 'penjual' dan ditangkap basah sendiri oleh jeongguk tanpa pandang bulu, menaikkan jabatannya jadi ketua secara mengejutkan. kiprahnya membawa perubahan baru, yang tadinya begitu serampangan kini nampak teratur. razia rutin dilakukan tanpa peringatan, hukuman dilancarkan tak peduli siapapun latarnya. jeongguk berhasil menekan kenakalan di sekolahnya dan membawa nama sekolah menjadi teladan.
dan itulah yang diinginkan jeongguk. teratur. rapi. tidak berisik. patuh di bawah kendalinya. walau begitu, jeongguk tentu saja punya banyak pembenci. namun yang menyukainya juga banyak, jadi jeongguk tidak terlalu peduli.
namun ada satu halangan jeongguk kala itu, karena jelas-jelas ada yang berani melawannya, mengibarkan bendera permusuhan yang amat kuat dengan begitu menantang.
namanya taehyung.
siswa serampangan yang urakan. rambut acak-acakan yang menyentuh leher, mata tajam, senyum sinis dan dagu terangkat angkuh. seragam yang tidak pernah ia masukkan ke dalam celana, lengannya yang digulung hingga siku, berikut dengan dua kancing teratas yang tidak pernah dikancing. almamater diganti dengan jaket jins yang robek-robek beserta menolak mengenakan sepatu sekolah.
tambahan lagi, dia juga punya tindikan telinga.
rasanya sudah beratus-ratus nama taehyung di buku catatan kesalahan, sudah berulangkali jeongguk menangkapnya bolos sekolah, telat masuk, bahkan merokok. terutama saat terjadi tawuran yang jelas saja dimulai oleh taehyung. rasanya setiap hari ia selalu meneriaki pemuda yang tinggi namun kurus itu, namun mana pernah diindahkan.
taehyung memang sebadung itu, sekarang juga masih. namun siapa sangka jeongguk malah jatuh cinta dengan si berandal itu? mana tahu juga cintanya bersambut?
setelah jam sekolah berakhir, atau saat dimana mereka hanya ada berdua, atau usai taehyung merampungkan detensi dengan ogah-ogahan, si ketua komisi disiplin yang tegas juga dingin dan si berandal angkuh yang seenaknya itu meluruh jadi hanya jeongguk dan taehyung. hanya dua siswa yang jauh di dalam sedang dimabuk cinta.
kadangkala, taehyung melempar lembaran permintaan maaf yang tadinya tersusun rapi di atas meja jeongguk, merengut dengan tampang manis yang berlawanan sekali dengan yang biasa ia tampilkan, kemudian merengeki jeongguk agar dibantu. atau saat taehyung bosan di kelas dan tahu jeongguk ada di ruangannya untuk menulis laporan, ia akan bolos kesana dan pada akhirnya laporan jeongguk tergeletak begitu saja.
atau jika jeongguk lagi menginginkan taehyung, ia akan memberi tanda pada taehyung untuk membuat keributan dan beruntung pacarnya itu cepat mengerti sehingga ia bisa mengambil itu sebagai alasan untuk menyeret taehyung ke ruangannya.
bukan untuk dihukum, namun untuk dicumbu, tentu saja.
cukup banyak yang sudah mereka lalui bersama, namun keduanya selalu berhati-hati. selalu memastikan tidak ada yang tahu rahasia kecil yang keduanya simpan. mereka tahu ini sangat beresiko. karenanya baik jeongguk maupun taehyung menghapus jejak mereka baik-baik.
tidak ada pesan-pesan mesra. tidak ada sapaan saat di publik. tidak ada foto berdua. itu aturan tidak tertulis yang keduanya sepakati. mereka cukup tidak punya bukti dan semuanya akan baik-baik saja.
mereka harap begitu.
⏪⏸⏩
tandanya sudah ada, namun jeongguk menolak untuk sadar.
bahwa taehyung sudah tiga hari tidak masuk sekolah. tanpa keterangan. sudah tidak berbuat onar di lingkungan sekolah lagi. beberapa kali masuk kelas namun hanya tidur tanpa mengacau. juga menghindari jeongguk. benar-benar bukan taehyung sekali. ia bahkan lebih senang menyendiri, duduk di pinggiran atap gedung sekolahnya, membiarkan dirinya dipanggang matahari dibanding menghabiskan waktu di ruangan jeongguk yang sejuk dengan dengung pendingin ruangan beserta mengganggu pacar tampannya itu.
akhir-akhir ini, taehyung seolah menjadi orang lain.
jeongguk pikir, mungkin taehyung lelah. jeongguk pikir, mungkin ia tengah memberi jeda terhadap kenakalan yang sering ia lakukan. jeongguk pikir, ini hanyalah salah satu siasat taehyung untuk menjahilinya. jeongguk pikir ia cukup mengenal taehyung, namun itu kesalahan besar.
dia sama sekali tidak punya bayangan terhadap pemuda berkarakter kompleks itu. hanya bisa menduga-duga dengan kecemasan yang tidak beralasan. taehyung sama misteriusnya seperti sebelumnya, sama rumitnya sebelum ada yang tumbuh diantara keduanya. jeongguk masih tidak bisa memahami taehyung.
ketika jeongguk duduk di ruangannya. melamun, pikirannya kosong lalu mengembara kemana-mana, ia masih belum menemukan pencerahan. saat taehyung bilang "putus" secara sepihak, jeongguk tidak bisa merespon apapun. jeongguk benci perubahan tiba-tiba yang tidak bisa ia kendalikan, namun taehyung adalah kartu liar. yang kini menampilkan kekuatannya untuk menggoyahkan jeongguk, membuat ketua komisi disiplin itu kehilangan pijakan dan tiba-tiba kelu untuk membalas, bahkan tidak lagi terpikir untuk menahan taehyung pergi.
keesokan hari saat taehyung bilang putus, hubungan itu dingin. jeongguk tidak bisa membuat celah agar bisa bicara baik-baik dengan taehyung. pesannya tidak dibalas, telponnya tidak diangkat, dan taehyung tidak berbuat kenakalan apapun sehingga jeongguk tidak bisa berbuat apa-apa.sampai jeongguk berbuat lebih jauh, menyelipkan sekotak rokok di loker taehyung dan mengadakan razia mendadak.
raut wajah pemuda itu saat sekotak rokok itu ditemukan sama sekali tidak terbaca, jelas bahwa taehyung kebingungan, namun saat kerlingan matanya bertabrakan dengan jeongguk, tiba-tiba taehyung paham.
"kau mau apa? sampai berbuat sejauh ini?" taehyung melemparkan sekotak rokok yang diremasnya kuat, kemudian melemparnya pada jeongguk yang ditangkap dengan sigap. "dan itu bukan merk rokok yang kusukai, bodoh."
"aku mau bicara,"
"then talk," taehyung bersedekap, bersandar di dekat jendela dan menoleh keluar, "jangan berbuat hal semacam ini kalau cuma buat bicara denganku,"
"karena kau susah sekali untuk sekedar ditemui, sialan," jeongguk mencoba meredam sedalam mungkin nada keputusasaannya, melempar kotak rokok yang ia gunakan untuk menjebak taehyung tadi ke kotak sampah, "jelaskan padaku," kini netranya menatap tajam pada taehyung, walaupun yang bersangkutan enggan peduli, "ucapanmu waktu itu."
"kubilang," taehyung membalas tatapan jeongguk tak kalah tajam, salah satu sikap terang-terangan yang tidak ayal membuat jeongguk terpikat, "kita putus, ketua komisi disiplin."
"kenapa?"
"aku capek."
jawaban singkat bernada datar itu membuat jeongguk mengepalkan tangannya kuat hingga buku jari memutih. "capek... katamu?"
"yep," taehyung kemudian bangkit, memasukkan sebelah tangannya ke saku, kemudian berdiri tegak dan menatap jeongguk masih dengan raut tidak terbaca yang jeongguk benci. "kita selesai disini, terima atau tidak."
setelah itu, taehyung meninggalkan ruangan jeongguk, sesederhana itu. segampang itu. seolah apa yang mereka alami bersama sebelumnya cuma permainan norak yang membosankan. dan taehyung adalah pemain yang muak terlebih dulu.
tapi apa? kenapa? bagaimana? karena apa?
jeongguk menatap pintu yang ditutup oleh taehyung, cukup lekat.
jika semudah itu taehyung bilang berhenti, jeongguk tidak akan melepaskannya begitu saja. jika taehyung bilang akan pergi, jeongguk akan membuatnya bertahan.
bagaimanapun caranya. [ ]
KAMU SEDANG MEMBACA
loose shirt and hoodie. [kookv]
Fanfiction[semi-nsfw] imej itu penting; terutama bagi jeongguk dan taehyung. si berandal dan si ketua komisi disiplin, they're meant to against each other.