Lagu dan Penikmatnya

6 0 0
                                    

Lagu merupakan sebuah seni yang tercipta dari setiap mulut manusia yang memiliki keterhubungan antarkata satu dengan kata lainnya_juga memiliki makna tersirat yang hendak disampaikan oleh setiap musisi. Biasanya setiap lagu diiringi dengan alat musik. Dengan adanya alat musik dan suara yang keluar dari mulut seorang musisi, akan membentuk sebuah nada yang indah dan enak didengar.

Dalam sebuah lagu terdapat lirik dan nada. Nada dari alat musik inilah yang akan memperindah setiap lirik yang terus terucap dari mulut seorang musisi. Dengan begitu, setiap manusia bebas menikmati lagu yang sudah tercipta, tergantung dari genre lagu yang mereka sukai. Ada beberapa yang menyukai lagu karena lirik yang mengantarkan sebuah makna mendalam sehingga pendengar terbawa oleh alunan setiap lagu. Ada juga penikmat lagu yang lebih enak mendengarkannya hanya karena nada yang mengiringi musiknya. Tentu setiap orang memiliki kesukaannya masing-masing dalam menikmati setiap lagu. Tak akan bisa seorang memaksa orang lain untuk menikmati lagu sesuai dengan lagu yang ia sukai. Meskipun itu teman sendiri, orang tua, atau bahkan guru.

Namun, karena sebuah kefanatikan terhadap sebuah lagu. Bisa saja seseorang mengkritik dengan keras lagu yang sudah didengarkan oleh seorang sebelumnya. Biasanya kritik tersebut terjadi karena genre yang didengarkan. Bisa juga dikritik karena bahasanya (bahasa asing). Begitulah bentuk kefanatikan setiap orang dalam menikmati sebuah lagu. Indonesia! Memiliki bahasa sendiri, Inggris! Memiliki bahasanya sendiri. Banyak orang Indonesia yang memiliki bahasanya sendiri namun memilih untuk mendengarkan lagu dari bahasa asing (Inggris). Namun, belum tentu tidak ada orang Inggris menikmati lagu yang diciptakan dengan bahasa Indonesia.

Lagu dengan bahasa Inggris menurut kita memang sudah tidak asing lagi. Akan tetapi, meskipun menyukainya ternyata banyak orang Indonesia yang tidak tahu arti dari lirik lagu bahasa asing. Meski begitu, mereka tetap menikmatinya. Sering saya di olok-olok ketika mendengarkan lagu dengan bahasa asing. Pernah suatu ketika banyak yang berkata "Sudah memiliki bahasa sendiri kenapa masih saja asik mendengarkan lagu dari bahasa Inggris?. Kenapa mendengarkan lagu bahasa Inggris, sementara tidak tau arti dari lirik lagu tersebut." Perkataan seperti itu mematahkan minat saya untuk terus menikmati lagu dari bahasa Inggris. Meski menurut saya lagu tersebut nikmat untuk sekadar didengar dan sebagai teman penghantar tidur.

Memang tidak ada salahnya orang Indonesia menyalahkan sesama orang Indonesia untuk tidak mendengarkan lagu dengan lirik bahasa Inggris. Itu adalah sebuah bentuk pernyataan untuk mempertahankan bahasanya sendiri. Dengan cara itulah kebanyakan masyarakat Indonesia melarang teman, anak, dan muridnya untuk mengurangi mendengarkan lagu yang berbahasa Inggris. Namun, bagaimana dengan orang Inggris yang mendengarkan lagu dengan lirik bahasa Indonesia. Alih-alih mendengarkan, bagaimana kalau orang Inggris sampai menikmatinya. Apakah ada teman, orang tua, bahkan guru yang melarang mereka untuk mendengarkan lagu dengan lirik bahasa Indonesia.

Setiap manusia memang memiliki caranya sendiri dalam menikmati sebuah lagu. Entah nikmat dari segi lirik, nada, maupun genre yang disukai. Akan tetapi, terkadang lingkungan memang tidak menghendakinya untuk mendengarkan lagu yang lirik pun tidak diketahui. Setiap makna yang disampaikan oleh lagu memang tereletak pada liriknya. Namun, bukan berarti nada tidak memiliki peran dalam pemaknaan sebuah lagu. Nada berperan sebagai pelengkap lirik untuk dapat memaknai lagu dari setiap penikmatnya.

Artinya, kenikmatan sebuah lagu bukan hanya terletak pada liriknya saja, namun juga pada nadanya. Pernah suatu ketika saya pergi ke sebuah rumah makan bernama Tanjung Alam. Di sana saya memesan ikan bakar yang saya sukai. Di sebelah saya ada bule yang juga memesan makan. Duduknya pun tidak jauh dari tempat saya duduk. Bule itu sedang asyik menikmati lagu. Namun, setelah lama aku mengamatinya, ternyata bule itu sedang mendengarkan sebuah lagu berjudul "Jaran Goyang" ciptaan Nela Karisma. Jelas itu adalah lagu orang Indonesia yang berbahasa Jawa. Bule itu begitu menikmati. Hal itu ditandai dengan anggutan kepalanya yang mengikuti alunan ketipung. Lagu "Jaran Goyang" termasuk dalam jenis genre koplo. Pertanyaanya, apakah bule tersebut mengetahui arti dari setiap lirik yang ada pada lagu "Jaran Goyang"?.

Setelah mengamati lama, ternyata bule tersebut tidak mengetahui lirik yang ada pada lagu "Jaran Goyang". Itu ditandai dengan gumaman kurang jelas yang keluar dari mulutnya. Ternyata bule tersebut mencoba menikmati liriknya. Akan tetapi, karena tidak hafal dengan liriknya bule tetap menikmati lagu. Itu terjadi karena nada yang membawakan lagu "Jaran Goyang" sedang pas dengan jiwanya. Genre koplo juga mungkin saja masih asing ia dengarkan. Bule tetap saja menikmati meski tidak dari lirik, melainkan dari nada dan genre yang asing di dengarkannya. Dari sana saya baru memahami bahwa, keindahan sebuah lagu tidak hanya terletak pada lirik yang dapat kita maknai, tapi juga terletak pada nada dan genre yang kita sukai. Dengan begitu kenikmatan sebuah lagu akan tetap dapat dirasakan. 

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 16, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Lagu dan PenikmatnyaWhere stories live. Discover now