There.

17 2 0
                                    

Entah apa yang bisa buat gue tenang sekarang, rasanya gada yg bisa mengerti, apalagi gada yg mensupport gue maupun teman,atau keluarga. Disaat gua butuhin seseorang buat tenangin hati gue.

"Maapin gua ya Gei, maapin bngt, keadaan yg merubah gua kaya gni" gumam Kayla, yang masih mengepal kerudung pemberian Geisyah waktu SMA dulu.

"Gua mau kemana ya, gada arah dan tujuan skrng, kalo kerumah, gua cape dengerin Papih,dan Mimi beranten terus, yaaampun gada arah tujuan" gumam Kayla yang tetap melanjutkan langkahnya walaupun entah itu kemana dia pergi.

"Laen kali gua kalo kabur dadakan gni harus bawa mobil, supaya bisa leluasa, gakaya gni cape, kruyuuuuukkkk" dan langkahnya terhenti karena mendengar suara perut kecilnya itu berbunyi, menandakan bahwa dia harus diberikan asupan yang pas. Lebih tepatnya ya laper haha.

"Gua makan dsni aja kaliya" gumam kayla dan langkahnya terhenti kembali didepan tukang nasi padang, dan sembari merogoh-rogoh saku celananya, "nahh ni dia ketemu,tp cmn 20 rebu, cukup ga ya? Cukup kali ah" gumam Kayla dan menelusuri rumah makan nasi padang itu.

"Mas 1 ya paket ceban, sm air putih satu" pesen Kayla,dan kemudian dia duduk ditempat yg sudah disediakan sembari memainkan ponsel genggamnya itu.

Keadaan dirumah berbeda dengan keadaan Kayla yang diluar, dirumah Papih,dan Miminya Kayla masih lanjut bertengkar, dan sedangkan Kayla keluar rumah ya walaupun itu bukan mall, bagi orang lain rumah itu surga kedua, karena tempatnya kasih dan sayang dari kedua orang tua, tapi tidak dengan Kayla, bagi kayla rumah itu ibarat neraka, iya panas dan gatenang tanpa ribut walau itu sehari saja.

....

A/N

Penasaran ga sm kelanjutannya?:v

 Girls.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang