Lucky charm (1)

27 6 6
                                    

Alyssa Nadira, gadis berdarah Amerika-Indonesia yang sangat cantik dan kaya raya. Memiliki banyak teman, banyak juga laki-laki yang berusaha mendapatkan hati nya. Sayang sekali, ia sangatlah tertutup dan jarang bicara.

Suatu hari di Gimberglam international school sangat lah sibuk. Besok akan diadakan acara Halloween, setiap kelas diharapkan memiliki stan masing-masing.

Kelas 9A sedang membersihkan kelasnya yang akan dijadikan stan cafe. Terlihat Alyssa sedang berdiri tanpa melakukan apa-apa.

"Alyssa, bisa ikut aku sebentar?" Ucap lelaki yang bisa dibilang cukup tinggi untuk standar anak SMP itu. Alyssa pun mengangguk lalu mengikuti lelaki tersebut pergi ke kebun bunga sekolah.

Lelaki tersebut memetik satu bunga yang ada disana lalu memberikannya pada Alyssa. "Aku suka kamu, Alyssa. Mau ga pacaran sama aku?" Ucapnya sambil gemetaran. Alyssa mengambil bunga yang diberikan lalu tersenyum. Dan tak lama ia menggelengkan kepala nya pelan.

"Uh, tapi kenapa? Apa kurangnya aku?" Lelaki tersebut memegang tangan Alyssa. "Aku ga kenal kamu. Lebih baik kita perkenalan lebih dulu." Alyssa melepaskan tangannya dari genggaman lelaki tersebut.

"Apa? Aku ini famous loh?! Masa kamu ga kenal seorang Kevin? Si kapten basket? Bercanda ya?" Ucapnya sambil mengguncang pundak Alyssa. Alyssa sangatlah risih akan perlakuan sok dekat Kevin. "Maaf" Alyssa pun langsung pergi lalu menjatuhkan bunganya dan meninggalkan Kevin lalu kembali ke kelasnya.

"Ssaa?! Kamu dari mana? Aku Khawatir tau! Kamu mah gitu!" Teriak seorang perempuan kepang dua dan di wajahnya ada banyak frekel. "Ah, dari kamar mandi doang kok Len." Jawab Alyssa singkat. "Lena, hari ini menginap dirumah ku yuk." Ajak Alyssa. Lena pun sangat terkejut, karena tiba-tiba sahabatnya yang sangat tertutup ini mengajaknya pergi menginap dirumahnya. Padahal biasanya untuk bicara saja dalam sehari ia mungkin hanya mengeluarkan beberapa suku kata. "oke! Nanti ya?!" Jawab Lena dengan sangat bersemangat.

Jam pulang sekolah pun tiba, tepatnya jam setengah empat sore. Lena dan Alyssa masuk kedalam mobil jemputan Alyssa. Pergi menuju rumah Alyssa di kawasan super elit.

Sesampainya di rumah, mereka memasuki kamar Alyssa. Terlihat ada paket atas namanya diatas kasur. Ia pun membuka paket tersebut. Isinya adalah gantungan kunci berbentuk hati berwarna biru muda. Ia lalu menyimpannya dalam laci.
.
.
.
"Kita masak aja yuk Ssa? Kamu kan biasanya delivery untuk makan malam. Kali ini biar aku yang masak makan malamnya. Gimana?" Ujar Lena bersemangat. Alyssa hanya mengangguk pertanda setuju.

Setelah Lena selesai memasak, mereka makan dengan lahap. "Enak." Ucap Alyssa singkat. "Eaa. Iya dong! Calon idaman Kevin!" Lena berdiri membanggakan diri. Alyssa tersontak kaget. Mata Lena terbelalak melihat sahabatnya sekaget itu.

"Loh? Kenapa Ssa?" Lena menepuk punggung Alyssa. "Ah mungkin namanya kebetulan sama" pikir Alyssa. Alyssa pun tersenyum lalu menggelengkan kepalanya.

Jam menunjukkan pukul 22.00 artinya mereka harus segera tidur. "Lena, siapa Kevin?" Tanya Alyssa sambil bermain handphone. "Si Kapten basket impian ku! Yah, kamu sih mana mikirin cowok!" Lena tertawa. Alyssa langsung murung dan tak tahu harus bilang apa.orang yang disukai oleh sahabatnya adalah orang yang tadi menyatakan perasaan padanya.

"Ssa? Kok murung gitu? Kamu juga suka dia?" Tanya Lena curiga. Alyssa hanya menggelengkan kepalanya. "Gausah takut buat cerita ke aku! Kalaupun kamu suka Kevin, gak masalah kok! Aku suka sama Kevin cuma sekedar yah, kamu tau lah" jelas Lena. Alyssa pun menjelaskan pada Lena apa yang dia alami hari ini. Lena hanya tersenyum lalu memberi sedikit nasihat.

Tring...
Handphone Alyssa berdering. Orang tua Alyssa yang bekerja di Amerika menelepon dan mengatakan bahwa mereka akan pulang menemui Alyssa.
Bersambung gess....

Deep DarkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang