"baretku bisa kau tiru, lorengku bisa kau contoh, tapi jiwa dan ragaku hanya setia untuk AU" begitu kata letnan Yosi. Dia adalah komandan sekaligus pelatih di pleton kami. Hari ini kami akan berlatih menembak sasaran jarak menengah. Dan sebelum itu kami diharuskan lari siang sembari bertelanjanng dada. Panas matahari yang terik ditambah asamnya bau keringat membuatku mengeluh akan keadaan yang mungkin akan ku hadapi hari ini. Tapi, ini lebih baik daripada beberapa puluh tahun yang lalu.
Waktu itu aku sedang tidur di tempat persembunyianku dari para polisi. Ya, dulu akau adalah seorang kriminal yang seorang tuna wisma. Aku baru berusia 13 tahun. Aku tak memiliki rumah, penghasilan tetap, keluarga, sanak saudara, ataupun sekedar teman. Gerimis pun datang, aku yang tadinya sedang tidur sontak terbangun karena berisiknya atap baja ringan yang di hantam air hujan. Hari itu aku merasakan hawa yang tidak enak, tetapi entah apa itu tidak tahu. Tak lama kemudian, ada suara pesawat tempur yang melintas dan terbang rendah. Aku takut, takut pesawat itu mengeluarkan bom yang meledakkan seisi kota seperti di film-film yang kulihat didepan toko elektronik. Dan apa yang aku takutkan terjadi. Pesawat itu membuang bom yang lumayan besar dan menghancurkan seisi kota. Dan disitulah mimpi buruk semua orang dimulai. Kota yang tadinya aman dan ramah keluarga menjadi tempat yang paling buruk yang ada di muka bumi. Mayat-mayat bergelimpangan, semua orang saling bunuh untuk mendapatkan kebutuhan masing masing, banyak orang terlantar tak peduli itu wanita, anak kecil, lansia maupun tuna netra.
Itu yang kulihat sebelum sekelompok tentara negara datang mengeroyok aku dan orang-orang yang senasib denganku. Mereka membawa senapan laras panjang yang siap ditembakkan kalau ada seorang dari kami yang hendak menyerang komandan. Aku memberontak, mengamuk dan membanting siapapun yang mendekatiku. Seorang tentara menyerangku dengan sebilah pisau, denga tangkas ku tangkis seranga itu dan kurebut pisau yang dia pegang. Ketika aku ingin menyerang balik, ada sesuatu yang menghantam punggungku. Seketika aku merasakan lemas yang teramat sangat, dan aku pingsan ditempat.
Aku terbangun karena guncangan yang sangat besar. Aku tak tahu aku dimana, dengan siapa, dan sedang berbuat apa. Aku hanya melihat sekilas, aku seperti berada di dalam kereta. "diamana gua?.." , "heh, dia bangun cepat suntikan". Itu yang kudengar sebelum aku kembali tertidur walau guncangan itu tak behenti datang. Sekitar 3 jam kemudian, aku kembali terbangun karena guncangan. Seketika mataku terbelak, ada seorag wanita yang telanjang bulat diatasku. Dengan refleks aku bangun dan menendang perempuan tersebut. Dan wanita itu malah mengeluarkan senjata tajam dan siap untuk membunuhku. Dia menyerangku, tapi aku berhasil menghindarinya. Aku merebut senjata yang ia pegang dan langsung menghujamkan senjata tersebut ke arah dadanya. Aku ketakutan karena telah membunuh seorang wanita yang berniat untuk menghilangkan keperjakaanku. Tiba-tiba ada seorang berseragam militer lengkap dari balik tirai.
"bravo.. instingmu luar biasa. kamu mendapatkan nilai standar perwira untuk seorang calon tamtama" kata orang itu.
"siapa lu, dimana gua?" kataku panik
"uhh.. santai kamu aman disini, perkenalkan nama saya letda yosi perwira muda dari angkatan udara" ujar orang itu.
"mau lu apa bangsat lu udah nyulik gua pake bius bajingan itu" ujarku
"uuu.. jangan ngegas dulu dong, saya cuma mau cari orang yang bertalenta seperti kamu buat direkrut jadi tamtama angkatan udara, itu doang ngga ada lagi" ujar letda yosi
"apa kalo gua terima tawaran lo gua bakal kaya raya?" tanya ku
"nggak cuma kaya raya, tapi bisa mandi harta kamu, mau ngewe tinggal pilih lonte, tunjuk langsung masuk kamar, mau rumah tinggal tunjuk langsung tempatin. Tapi ngga semudah itu, kamu harus jalanin pelatihan selama 2 tahun, dan harus saya bilang latihan kamu ngga akan gampang" ujarnya
"gua ngga keberatan sama sekali" balasku
"berarti kamu menerimanya? Bagus!" ujar orag itu
"kapan kita mulai?" "ohh... kita baru saja mulai"
YOU ARE READING
I Wanna Be An ANGEL
General Fiction"just another kid with another dream to be a Lone ranger called ANGEL"