Jalanan masi tampak lenggang dan masi terlihat sepi.
Aku pergi menuju sekolah dengan ber-jalan kaki untuk menghemat uang, sedangkan kakak ku pergi menggunakan mobil mewah sisa yang di tinggal ayah, ini la nasib ku dan beruntungnya aku mendapat beasiswa di sekolah prinasta internasional, jikalau aku tak mendapatkan beasiswa mungkin aku tak akan sekolah, karna tak akan ada yang mau membayar uang sekolah ku, aku harus masi bersyukur karna di luar sana masi ada yang jauh lebih menderita dari pada ku,tuhan masih sayang kepadaku.

Sekolah masi tampak sepi karna sekarang jam 06.00, karna aku siswi yang teladan jadi harus datang pagi, walaupun bagimana kita tetap harus semangat, karna di kedapan nya nanti pasti akan di buat indah oleh tuhan.

Mata ku sudah melihat gerbang selokah mewah ini, dengan fasilitas yang mewah dan interior gedung yang sungguh memanjakan mata.
Mobil kelasik berhenti dan sopir membukan pintu di depan gerbang dan keluar lah perempuan cantik bak seorang dewi dan itu adalah sahabat ku nama nya PRISILA VANIAN BRETO, dia adalah anak tunggal pengusaha buku terkaya.
aku hanya memiliki satu sahabat dan aku beruntung, biasa nya kalau cerita novel yang aku baca yang hidup nya sama dengan ku, hidup orang itu tidak ada sahabat dan hanya memiliki kehampaan, dan aku harus bersyukur kan.

"Risia, ayo cepat" sila berteriak memanggil ku, dan aku beralari menghampiri nya

"Iya inces sila, ngak usa teriak deh ya, sekolah masih sepi, dan aku bisa mendengar suara mu yang bawel dari bawah tanah" canda ku dengan kekehan kecil kepada sila

"Is risia, jangan mulai deh" terika sila lagi dan berlalu duluan menuju ke kelas dengan kaki yang di hentak hentakan

"Dih ngambekan" ucap ku dan berlari menyusul nya

Bel masuk berbunyi
Pelajaran pun di mulai

Tetet
Bel istirahat berbunyi

Sila dan aku pun beranjak dari kelas menuju ke kantin dengan bercerita cerita,
Sesampai nya di kantin sila langsung menuju bude tami untuk membeli nasi yang biasa kami berdua pesan dan aku mencari meja dan menunggu sila datang.

"Heh risia minggir lo, gua mau duduk di sini" bentak perempuan berdandan menor
Dia adalah ANASA DEWI TRIA, perempuan yang suka membuly orang yang lemah di bawah nya.

"Tempat lain kan masi kosong ana" ucap ku dengan kepala menunduk.
Mereka akan membuli ku jika sila tidak ada di dekat ku, karna sila adalah anak yang berpengaruh di sekolah karna orang tua nya adalah donatur terbesar no.1 di sekolah.

"Kau melawan ya sama ku hah. Minggir atau gua tendang lo" bentak nya lagi

Aku langsung beranjak pergi menuju meja lain di pojok, aku hanya bisa pasrah, karna aku sadar diri, aku hanya gadis biasa sekarang, tidak ada apa apa nya dengan mereka semua yang derajat nya melebihi ku.
Sila pun datang dengan wajah yang cemberut dan menaruh nampan berisi pesanan nasi

"Sia kenapa pindah sih, aturan tadi biaran aja mereka, kan kita duluan tadi yang duduk" ucap sila

"Udah la sila, ngak papa, biarkan la mereka" ucap ku pelan.
Sila pun mengangguk saja, aku dan sila pun makan dengan tenang hingga bel masuk berbunyi

Tet tet
Bel pulang berbunyi

Aku dan sila berjalan menuju gerbang

"Ria pulang bareng ngak?" tanya sila

"Ngak usa sil"

"Hmmm"

"Tu pak tejo jemput, sana masuk" dorong ku agar sila masuk ke mobil

"Yakin nih kakak risia yang unyu"pujuk sila

"Iya, uda sana"
Sila berdada ria dengan ku, dan aku pun berjalan menuju rumah, lelah memang, tapi lebih baik begini, dari pada merepotkan orang lain.

Risia VOP

Kosong, itu la yang aku rasakan saat masuk ke rumah, aku langsung menuju kamar mengganti baju dan memasak untuk abang ku saat pulang









Maaf ya ges lama sekali update nya, soal nya mengumpulkan niat nya itu syusah sangat ges😭😭😢
Jan lupa vote dan koment biar semangat, terima kasih ges

Fall In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang