chapter 1

32 3 2
                                    

Brukkkkk!!!

"Awwwww!! !!"

Pendaratan yang mulus aira

"Bagaimana karpet ini masih menggulung...oh lutut ku"
Ucap ku sambil meng elus2 lutut yg agak lebam

"Selamat pagi honey.. Apa kau terjatuh lagi hmm?? "

Ucap pria yang sudah memakai jas kebanggaannya.. Dia berlutut sambil tersenyum tulus.. Dan sialnya aku suka

"Diam!ini tidak lucu kak!! "

Yap!! pria yang mengejekku adalah kakakku yang ke 2 albert gracious margrethe

"Mari kubantu nona aira"

Ucap nya sembari bergaya ala pangeran yg mengajak sang tuan Putri berdansa

"Tidaak perlu! "

Ucapku penuh penekanan... Lalu aku pergi ke meja makan dan meninggalkannya yg sedang terkikih entah karena apa

Sesampainya..

"Di mana albert? "

Ucap seorang pria dengan nada khasnya... Tatapanya masih menatap lurus ke makanan yg sedang dia potong dengan pisau

"Entah"

Ucapku sambil mengerikan bahu
Dan seketika itu juga pria tadi menatapku dan menaikan sebelah alis nya dengan artian seolah mengatakan dengan isyarat'maksudnya'

"Sudah ku bila_ _"

"Aku di sini devian.."

Aku mendengus kesal...
Pria yang dimeja makan tadi adalah kakak pertamaku devian addisone margrethe
Aku mencebikkan bibirku kesal...

"Berhenti mencebikkan bibir aira... Jika kau tidak ingin ku cium"

Ucap devian dingin
Seketika aku berhenti mencebikan bibir ku...
Lalu kami ber3 sarapan tanpa ada pembicaraan.... Jika kalian bertanya kenapa tidak ada yg berbicara?
Karena jika ada yang berbicara siap2 saja... Nasihat dari albert tentang peraturan makan yang entah ada berapa.... Dan itu akan memakan waktu mu berjam jam.. Dari pada hal itu terjadi lebih baik diam saja...

"Aku berangkat"

Ucapku sambil mengusap bibir ku dengan tisu

"Ku antar"

Ucap albert... Lagi2 aku mendengus

Bisakah sehari saja mrk tidak memperlakukanku seperti anak kecil??

Tanpa persetujuan apapun dari ku ia langsung menggenggam tanganku dan membawa ku ke garasi ferari ... Dan menaiki mobil ke banggan nya
Mobil melaju membelah jalanan swiss
Keheningan menerpa kami... Ketika aku hendak bertanya, aku melihat albert sedang menyeritkan dahinya... Tanda, bahwa ia sedang berfikir.. Dan aku yakin bahwa itu adalah sesuatu yg serius... Jadi ku urungkan niat itu

Aku bersekolah di sekolahan 'para raja' Le rosey sekolah mahal yang berada, di Swiss dengan biaya mencapai usd. 105.751...sekolah elit yang beberapa tokoh besar dunia pernah menginjakkan kaki di sana.. Bahkan bersekolah di sana
Seperti
Rothschild, keluarga raja Albert2,Rainier dari monaco, raja farouk dari mesir, dan syah iran

Ya mungkin suatu kebanggan bagi ku, untuk bersekolah disana ...

"Sudah sampai, ayo turun"

Ucap Albert, yang seketika membuyarkan lamunan ku..
Lalu aku turun di ikuti oleh Albert

"Mengapa kau ikut turun? "

Tanya ku.. Melihat nya keluar dari ruang kemudi

"Mengantar mu masuk ke sekolah"

"Albert,pleace... Aku bukan anak kecil"

"Aku akan mengantar mu ke ruang guru aira.. "

"Pleace, Albert~"

"Tidak Ada penolakan! "

Detik berikutnya Albert menggenggam tangan ku dan membawa ku menelusuri sekolah ini
Hingga kami berhenti di depan 'ruang guru'
Pintu di buka Albert

"Permisi"

"Oh.. Tuan Albert selamat datang"
Ucap seorang guru wanita.. Yang ku baca dari name tag nya 'rachel'

"Ini adikku aira marioline margrethe"

"Sangat cantik"
Pujinya yg sukses membuat ku sedikit terbang... Tapi mengingat ucapan devian
'Semua wanita cantiknya sepadan, tidak ada yg lebih atau yang kurang'
Mengingatnya membuat ku harus terjatuh ke bumi mengingat aku berada di ketinggian 14.000 kaki... Dan jatuh dengan tidak elit...entah apa pola pikir devian.. Aku tidak peduli

"Terima kasih"
Ucap ku, sedikit menunduk

"Aku titip kan dia padamu, jika dia berbuat pelanggaran apapun hubungi aku.. "

"Iya tuan Albert"
Ucapnya patuh, seakan semuanya mutlak sekarang

"Dengar, honey~belajar Lah yang rajin, mengerti? "
Ucapnya agak sedikit membungkuk agar wajah kami berhadapan. .lalu dia mengusak rambutku.. Dan agak berantakan.. Protesku menyeruak

"Kak!! "

Dia?? Hanya terkikih kemudian pergi

"Mari ku antar ke kelas"

"Baiklah"

"Oh ya aku Rachel wali kelas mu, aira"

"Miss Rachel? "

Dia hanya mengangguk

Kami berjalan beriringan.. Prediksiku mengatakan bahwa jam belajar sudah di mulai 20 menit yang lalu.. Karena semua sudah sepi

Kring.. Kring
Deringan telfon miss rachel

"Aku tinggal sebentar"

Aku hanya mengangguk untuk merespon
Lalu detik berikutnya Miss Rachel pergi agak menjauh

Aku menatap sekolah ku, dan berjalan tanpa arah... Entah kemana... Aku lupa jika ada Miss Rachel di belakang yg ku tinggalkan...

Menatap jauhnya alam
Dengan pandangan kosong menghampar
Terpaku dengan obsidian kelam
Yang menghilang dengan jutaan warna spiral
Dan---

"Aira! "

Aku terkejut mendapati suara Miss Rachel.. .. Seribu opini dengan obsensi yang ku pandang hilang dengan bayangan rasa

'Dimana dia? '

Rangkaian kata yg terpikir dalam otakku ketika aku menatap kosong parkiran sekolah yang hanya menyisakan mobil sport hitam

"Mencari ku? "





Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 21, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Who?(pcy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang