5. Dea Haryanti

330 45 3
                                    

BAGIAN LIMA

"Dea Haryanti"

Hai, selamat malam

Sebelum baca, jangan lupa votenya yaa

Komen juga

Kasih tahu kalau ada sesuatu yang salah, gak masuk akal, atau apapun itu biar aku bisa memperbaikinya

"Hal kecil apapun yang ditemukan di TKP itu bisa mengantarkan pada kebenaran"

***

"Itu bukti kalau Dea emang dibunuh." ucap Zayyan yang berhasil menjawab segala pertanyaan yang bermunculan di kepala Andrea.

Hening.

Andrea menatap Zayyan yang tampak berapi-api. Bola matanya yang coklat terlihat menggelap. Dadanya memburu. Entah karena alasan apa, Andrea merasa bahwa apa yang terjadi pada Dea berdampak secara emosional untuk Zayyan. Untuk lebih jelas alasannya apa Andrea sendiri tidak tahu.

Tiba-tiba saja Fardhan tertawa terbahak-bahak.

Dan sekarang yang Andrea tidak mengerti adalah alasan detektif 30-an ini tertawa terbahak-bahak sampai mengeluarkan air mata. Seolah-olah Zayyan baru saja mengatakan lelucon terlucu se-alam semesta.

Sementara Andrea hanya diam sambil menatap dua pria ini secara bergantian.

"Ah, lucu sekali." ucap Fardhan sambil mengusap air mata di kedua sudut matanya.

"Apanya yang lucu, ha!" rahang Zayyan menegang.

"Ada apa?" tanya Andrea yang sama sekali tidak mengerti situasi yang berlawanan antara dua pria ini. Zayyan yang terlihat emosional dan Fardhan yang tertawa terbahak-bahak entah karena apa.

Andrea benar-benar merasa menjadi orang idiot diantara dua orang ini. Tidak tahu apa-apa.

"Kamu pikir hanya dengan kalung ini kematian Dea bisa dibuktikan sebagai pembunuhan?" tanya Fardhan ditengah tawanya.

Zayyan terlihat marah. Andrea merasakan atmosfer sebentar lagi akan memanas.

"Memang tidak, tapi akan terbukti pembunuhan seandainya kalian para polisi memeriksa TKP dengan benar sehingga gue gak nemuin kalung itu." Zayyan menghela napas. "Pembunuh itu kembali lagi." ucapnya dengan tatapan mata menajam

Zayyan menerjang Fardhan lalu mencengkeram ujung kaos yang dikenakan polisi itu. Tatapan matanya tajam. Bola matanya terlihat memerah seolah mengobarkan bara api di dalam sana. Napas Zayyan memburu. Tak tahu hal apa yang membuat Zayyan marah saat ini. Kematian Dea tidak ada hubungannya sama sekali dengan Zayyan.

Andrea mencoba melerai namun yang ia dapatkan malah dorongan dari Zayyan sehingga ia terhuyung sampai akhirnya terjatuh.

Andrea bangun lagi, mengabaikan telapak tangannya yang perih karena bergesekan dengan tanah. Kali ini ia berhasil menarik Zayyan menjauh dari Fardhan dengan cara menarik pinggangnya, memeluknya dari belakang.

"Kalian para aparat negara seharusnya melakukan tugas kalian dengan sebaik mungkin." Zayyan memejamkan matanya. Perlahan Andrea merasakan emosi Zayyan semakin menurun.

"Apa kalian akan menutup mata seperti tujuh tahun lalu?" pertanyaan Zayyan dengan nada rendah itu membuat Fardhan mengernyit. Andrea yang beradai di belakang tubuh Zayyan mendongak.

"Apa maksud kamu?" tany Fardhan.

"Kakak gue tujuh tahun lalu meninggal karena hal yang sama." ujar Zayyan.

"Hal yang sama?" tanpa sadar Andrea bertanya bersamaan dengan tangannya di pinggang Zayyan yagn juga terlepas.

"Dea Haryanti."

Andrea menunduk. Merasa pernah mendengar nama itu.

"Tunggu, Dea Haryanti?" Fardhan memotong. "Penyanyi Bunga Bulan itu?"

Andrea menatap wajah Zayyan yang terlihat makin frustasi. Terlihat dari gerakan mengusap wajah yang kemudian bergerak gusar membelakangi Andrea dan Fardhan.

"Dia kakak gue." Ucap Zayyan kemudian berbalik menatap Fardhan. "Gue mohon, kali ini tangkap orang itu sebelum Dea yang lain bernasib sama."

Hening.

Sekarang Andrea tahu kenapa Zayyan yang terkenal misterius dan tak pernah terlihat berinteraksi dengan teman-teman lain tiba-tiba saja datang ke ruang interogasi, menunjukan kalung itu, dan mengatakan bahwa Andrea tidak membunuh Dea.

"Kakak gue jatuh dari atap. Tanpa melakukan penyelidikan lebih lanjut, kasus itu tiba-tiba ditutup dan dinyatakan bunuh diri." jelas Fardhan. "Untuk kali ini, gue mohon. Lo sebagai aparat usut kasus ini secara tuntas."

"Awalnya seperti apa lo bisa menyimpulkan kalau Dea Haryanti dibunuh?" tanya Andrea.

"Itu tepat hari ulang tahun mama." Zayyan menarik napas kemudian menceritakan kejadian hari itu dimana Dea Haryanti meninggal. "Malam itu kakak dan gue lagi nyiapkan surprise party buat mama. Tapi karena ada sesuatu yang kurang, Kak Dea pamit keluar buat beli. Dan lo tahu, setengah jam kemudian ada yang nelpon ke rumah. Coba lo bayangkan, apa mungkin kakak gue bunuh diri di hari ulang tahun orang yang paling dia sayang?"

Andrea terdiam.

"Bahkan dia sempet SMS bilang kalau dia udah diperjalanan pulang, nyuruh gue supaya nahan mama buat gak masuk rumah. Dia paling bersemangat." Zayyan mengangkat kelima jarinya. "Cuma lima belas menit!" ucapnya penuh ketegasan.

"Cuma lima belas menit setelah sms itu gue baca, dan kemudian ada yang telpon kakak gue jatuh dari atap gedung, Dre. Dan gue nemuin kalung yang sama dengan itu."

Andrea menatap kalung dalam plastic kecil di tangannya.

Tanpa mereka sadari semenjak Zayyan mengatakan bahwa Dea Haryanti adalah kakaknya Fardhan terdiam.

***

Akhirnya setelah hibernasi beberapa saat, ada ilham lagi aku buat lanjutin cerita ini

Rasanya seneng bercampur ragu-ragu. Soalnya buat cerita bergenre crime mysteri kayak gini menuntut banyak pemahaman dan kemasuk akalan. Walaupun begitu aku optimis buat lanjutin cerita ini karena mencoba hal baru dimana aku bisa keluar dri zona nyaman, yang mana sebelumnya aku sibuk nulis cerita teenfiction, itu rasanya menantang. Dan aku pastikan akan menerima tantangan ini dengan tangan terbuka lebar.

Terima kasih sudah membaca

Nantikan cerita ini setiap hari Selasa, Kamis, atau Sabtu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nantikan cerita ini setiap hari Selasa, Kamis, atau Sabtu

Kenapa atau? Karena gue ragu bisa update 3 hari seminggu seperti cerita aku yang judulnya Craziest Sweet Couple. Kenapa? Sekali lagi, karena cerita genre kayak ini butuh riset yang ribet dan mendetail.

Bantu share ya kalau suka cerita ini

Ig: iistazkiati & _flowerflo

Salam hangat

210519

Iis Tazkiati N

Mr. DTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang