hari kedua

47 4 0
                                    

Ya seperti biasanya pukul 06:00 gue bergegas mandi lalu gue sarapan. Dan hari ini gue makan makanan favorite gue yaitu roti mantau asli ini enak banget gue nggk tau harus ngejelasinnya gimana lagi. Gue menyantap makanan gue dengan lahap .

Seusai sarapan, gue pamitan dengan nyokap gue.

Tok..tok..tok...

Gue menuju ke arah pintu lalu gue segera membukanya. Ternyata itu Fira.

"Tunggu ya Fir gue ambil tas dulu" sahut gue

Fira mengangguk sambil tersenyum

"Yuk!" Ajak gue ke Fira

Lalu kami berjalan sambil menunggu angkot.

Sesampainya kami di sekolah gue dan Fira akhirnya berpisah soalnya kami beda ruangan simulasi Fira di ruangan 4 sedangkan gue ruangan 2.

"Ntr gue ke ruangan lo ya Kay" sahut Fira
"Okeyyy" kata gue sambil memberikan jempol tangan gue ke hadapan Fira

Lalu kami berjalan menuju arah yang berbeda.

Setibanya gue di ruangan gue liat Rey sedang menuunduk di meja gue. Gue punya feeling aneh tumben Rey modelnya gitu biasanya pagi-pagi udah ada tuh di lapangan main bola hari ini dia sepertinya ada masalah.

Gue segera berjalan ke arah Rey.

"Rey lo kenapa?" Tanya gue

Rey tidak merespon gue sama sekali

Gue duduk di sebelah Rey karena tidak lama lagi simulasi akan di mulai.

Hari ini simulasi gue matematika. Gue sangat goblok di bidang ini dan Rey sangat pro di mapel ini tapi hari ini Rey keliatannya bad mood padahal gue kan mau minta jawaban hehe..

Waktu istirahat telah tiba..

"Rey lo mau gu..."
"Kay!"

Dan seseorang memotong pembicaraan gue dengan Rey. Gue melihat ke pintu ternyata itu Fira. Fira udah nungguin gue dari tadi. Gue segera ke Fira dan meninggalkan Rey yang masih menunduk sendirian.

"Fir lo tau nggk sih Rey kenapa kok dia tiba-tiba aneh gitu yah" lekus gue
"Nggk tau tuh" ujar Fira dengan datar

Sesampainya gue di kantin gue dan Fira melihat Aldi dengan Caca duduk berdua sambil makan bareng. Kelihatannya Fira kesal sekali melihat pemandangan tersebut.

"Kita pindah kantin aja kay gue panas disini" sahut Fira sambil melirik Aldi dengan sinis

Belum gue respon Fira menarik tangan gue untuk segera pindah dari kantin tersebut.

15 menit telah usai. Waktu istirahat kini telah berakhir kami semua segera menuju ke ruangan masing-masing untuk melanjutkan simulasi berikutnya. Gue dan Fira pun berpisah di pinggir lapangan.

"Fir ntr gue ke kelas lo" sahut gue dengan suara yang lumayan keras

Fira mengangguk ucapan gue.

Setibanya gue di ruangan, gue lihat Rey masih tetap diam di tempat entah ada apa dengannya. Pelan-pelan gue duduk tepat di sampingnya dan melihat matanya yang melamun itu.

"Lo kalo ada masalah boleh cerita kok sama gue" lekus gue

"Hmm.." Rey sambil mengangguk

Pada saat simulasi Ipa gue sedang berlangsung gue mengambil bolpoin dan kertas untuk mencari hasil dari soal tersebut. Tapi seketika gue menulis tiba-tiba Rey memegang tangan gue dengan lembut dan lama.

Pada saat itu pula gue keliatan tegang nggk bisa ngomong apa-apa mungkin pipi gue merah gue terus melihat tangan gue dan Rey yang masih tergenggam. Gue nggk berani melihat wajah Rey.

Tidak ada satu kata yang terucap dari mulut kami berdua. Gue pun melepas tangan gue sambil menggaruk-garuk kepala.

"Lo tulis apa Rey?" Sahut gue
"Tulis nama lo" jawab Rey
"Heh? For what?"
"Gue mau ngasih liat Astronot bahwa ada yang lebih indah dari bintang" jawab Rey dengan wajah yang tidak berekspresi sama sekali.

Ketika Rey mengucapkan kalimat itu jantung gue semakin berdebar gue hanya bisa diam dan menunduk,gue ingin terbang rasanya.

"Apaan sih lo,gaje banget" lekus gue basa basi
"Yaudah kalo lo nggk percaya,liat aja gue akan bawa kertas ini atas nama lo"

Tanpa basa basi, gue langsung ninggalin Rey.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 04, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HIMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang