01. The Beginning

40 3 0
                                    

Lelaki tinggi dengan kulit kecoklatan itu tersenyum dari kejauhan saat melihat kehadiranku.

"Oh! Nana! Wasseo~ (Kau datang~)" Sambutnya ramah sambil masih melakukan pekerjaannya.

Kim Nana, mahasiswi Hanyang University. S1 jurusan Business Management.
Apa yang kalian bayangkan tentang diriku?
Bekerja di perusahaan ternama di Korea, menjabat sebagai asisten pribadi atau sekretaris CEO?
Oh! Kalian salah besar.

"Kau bilang ada penawaran menarik untukku.." Kataku to the point sambil menerima gelas minuman yang diberikannya padaku.

Nah. Pekerjaanku cukup menarik, meskipun mengharuskan ku untuk menghabiskan hampir setiap malam ku disini itu lebih menyenangkan dibanding hanya dengan duduk di ruangan bersama sebuah laptop dan tumpukan berkas-berkas.

Terlebih, aku tidak memerlukan aturan yang dibuat oleh atasan karena akulah yang membuat aturan itu sendiri.

"Oh! Daebak!!! Jinjja!" Seperti biasanya dia selalu bersikap berlebihan, membuat hal yang biasa seperti luar biasa olehnya.

"..Ada seorang CEO yang sedang membutuhkan sedikit hiburan. Kau bisa kan melakukannya.." Sambungnya.

Well,
Biar ku perjelas. Perkerjaanku adalah menjamu tamu, menemani mengobrol, dan menjadi teman minum hingga yang lebih menarik berperan menjadi seorang kekasih.

Meskipun begitu aku memiliki batas seperti menjaga privasi satu sama lain dan juga tidak melewati perlakuan yang menjurus ke hubungan yang lebih intim. I mean, no more than kissing.

"Ah. Apa istrinya sudah tidak menarik lagi." Sahutku tak terlalu peduli.

"Hey.. seolma! (Mana mungkin!) Aku tidak mungkin mengenalkanmu dengan lelaki yang ber-istri! Kau kan tahu itu, Kim Nana." Lelaki dengan marga Kim sama denganku itu memang selalu memberikan reaksi seperti ini setiap kali aku mendapat client kenalannya. Namun ku akui dia memang hanya akan mengenalkanku dengen lelaki single yang kesepian karena menjadi seorang workaholic atau karena putus cinta.

"Bagaimana dengan bayarannya?" Tanyaku penasaran.

"Kau bisa menanyakannya langsung. Itu kan urusanmu dengannya.." Katanya sambil kembali sibuk membuat beberapa minuman di Bartender tempatnya berkerja.

"Lalu kapan aku harus menemuinya?" Tanyaku padanya lagi.

"Sebentar lagi sepertinya dia akan tiba. Kau sudah siap kan."

"Yak! Kai! Kenapa kau tidak memberitahuku lebih dulu." Protesku pada si hitam menyebalkan ini.

"Mian.. (Maaf..) dia minta untuk malam ini juga."

Wajahnya berubah polos dan memelas padaku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wajahnya berubah polos dan memelas padaku.

"Aish. Bagaimana dengan client-ku yang lainnya." Keluhku.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 07, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LOVE SHOT || BaekhyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang