Napoleon Bonaparte

6 0 0
                                    


JIka Kuba memiliki tokoh Fidel Castro dan Che Guevara. Rusia memiliki Vladimir Lenin dan Josef Stalin. Lalu, Indonesia yang memiliki Tan Malaka dan Sutan Syahrir. Perancis lebih dulu memiliki tokoh revolusi yang bernama Napoleon Bonaparte.

Lahir pada tanggal 15 Agustus tahun 1769 di Pulau Korsika. Pulau yang berada di bawah kekuasaan kerajaan Perancis. Namun satu tahun sebelumnya Korsika merupakan bagian dari kerajaan Genoa (Italia).

Napoleon kecil hanyalah anak laki – laki biasa yang lahir dari keluarga bangsawan kelas bawah. Hanya saja, ketika Napoleon memasuki masa remajanya, semua orang mengetahui bahwa ada sesuatu di dalam diri Napoleon yang tidak biasa yang akan menjadikan sosok ini disegani di dataran eropa. Bahkan seantero dunia.

Sebenarnya saya tidak terlalu mendalami cerita – cerita atau sejarah Napoleon Bonaparte. Yang saya ketahui bahwa nama Napoleon Bonaparte ialah tokoh revolusi Prancis. Iya, hanya itu. Akan tetapi, setelah saya browsing di Internet dan membaca beberapa bab dari buku Pengantar Sejarah Perancis yang disusun oleh Madame Lusia Neti, tokoh Napoleon bukan hanya sekedar tokoh revolusi. Tapi, lebih dari itu.

Sejak umur 9 tahun, Napoleon mengenyam pendidikannya di sekolah kemiliteran. Dan pada umur 16 tahun, Napoleon lulus sekolah dengan pangkat letnan. Sejak saat itu, karir Napoleon Bonaparte terus mengalami progress yang signifikan dalam bidang militer. Hal yang paling menonjol dalam diri Napoleon dalam bidang militer ialah strategi perangnya. Karena hal itu, Napoleon tidak perlu membutuhkan waktu lama untuk meningkatkan pangkatnya dari letnan, kapten, komandan, hingga menjadi jenderal.

Selain strategi perang, Napoleon juga berbakat bericara di depan khalayak ramai. Napoleon tidak sulit untuk mendapatkan suara rakyat Perancis. Dan ketika Napoleon berkuasa di Perancis. Hampir seluruh dataran eropa ia kuasai berkat kepemimpinanya.

Selama hidupnya, Napoleon melakukan beberapa hal baik, seperti :

· Mengakhiri kekacauan pasca revolusi Perancis

· Membangun kembali Perancis pada beberapa aspek politik dan ekonomi.

Dimana ada hal positif, selalu ada yang namanya hal negatif. Apalagi jika kita berbicara tentang sejarah. Saya selalu suka dengan sejarah, karena sejarah selalu memberikan saya jawaban berbeda dari satu pertanyaan.

Napoleon juga memiliki sisi buruk dari kepemimpinannya, seperti :

· Menganggap diri sendiri sebagai kaisar

Ketika Napoleon berada pada masa jayanya, pada moment ini juga yang menurut saya membuat Napoleon jumawa. Perihal ini saya dapat mengutip apa yang Abraham Lincoln pernah katakan, "Jika anda ingin menguji watak manusia, coba beri dia kekuasaan."

· Menginvasi beberapa Negara yang dekat dengan Perancis

Seperti ciri khas Negara yang adidaya pada umumnya, yaitu memperbanyak kekuasaan di wilayah lain. Itulah yang Napoleon coba terapkan pada masa kekuasaannya.

· Memulai puluhan perang yang merenggut jutaan nyawa

Menginvasi wilayah tertentu tentu saja dengan baik – baik bukan caranya. Selalu diawali dengan perang. Sebut saja Negara – Negara seperti Inggris, Italia, Rusia, Prusia (Jerman) dan Austria pernah berperang melawan Perancis. Memang, pada saat itu Negara – Negara yang disebutkan tadi bukan tandingan Perancis. Walaupun Inggris punya armada laut yang tangguh, tapi jumlah populasinya kalah jauh dengan Perancis. Italia lebih mengutamakan perdagangan dan kebudayaan. Rusia juga belum sekuat sekarang. Prusia dan Austria wilayahnya juga tidak sebesar Perancis, walau sebenarnya jika dika beraliansi dengan Inggris, mereka bertika ancaman terbesar Perancis.

Bisa dibilang masa kepemimpinan Napoleon Bonaparte terbilang menarik. Hanya saja pada akhir hayatnya kisah Napoleon tidak diakhiri dengan semenarik masa hidupnya. Diakhir kepemimpinannya, Napoleon mengalami kekalahan dalam berperang dan diasingkan ke pulau St. Helena. Dengan terpaksa Napoleon sosok yang sangat pernah disegani seantero eropa harus menikmati masa hidupnya di pulau St. Helena dan menutup umur 7 tahun kemudian.

Apa yang saya tuliskan singkat tentang Napoleon Bonaparte di atas, banyak hal yang bisa saya ambil hikmahnya. Seperti ambisi Napoleon dalam suatu hal. Dalam hidup, ambisi yang besar itu bagus. Sangat bagus. Hanya saja gimana kita bisa mengongtrol ambisi itu dan merealisasikannya pada dunia nyata.

Berbicara tentang ambisi dan cara yang salah untuk merealisasikan ambisi itu, kisah Napoleon Bonaparte mengingatkan saya akan sosok Bertrand Zobrist pada cerita Inferno karya Dan Brown. Ada beberapa hal yang tidak bisa kita ubah pada dunia, dan jangan biarkan dunia mengubah dirimu. Tapi, ubahlah dunia untuk lebih baik dengan menjadi dirimu sendiri.

Napoleon Bonaparte,

"a small man who left a huge legacy, and changed Europe forever."

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 21, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Napoleon BonaparteWhere stories live. Discover now