DEJAVU

#Hari Ke-8

Aku akan membahas sesuatu yang pernah aku sebutkan di hari ke-7.

Jangan pernah kamu tidur di saat jam berikut.

05.30 - 06.30 Sore menjelang malam.

Karena bisa saja kamu bermimpi dan tidak kembali.

Ini akan aku ceritakan sebuah kejadian yang pernah terjadi tepatnya di saat aku masih tinggal di Banyuwangi.

Maaf aku tidak sebutkan nama aslinya. Dan tempat kejadian tersebut dimana. Karena ini adalah sebuah cerita yang sebenarnya tidak boleh di ceritakan. Serius.

Jadi pada hari jum'at, tepatnya jam 05.45.

Ada si A usia SMA an yang tidur di kamarnya sehabis pramuka.

Dan pada jam yang sama pula ada seorang anak seumuranya, kecelakaan di sebuah gang yang memiliki curaman tajam di samping kanan jalan.
Si B ini niatnya mau main ke rumah teman, dari pada jauh akhirnya dia mengambil jalan pintas.

Pada saat dia ngebut, sat di belokkan tajam motor oleng dia akhirnya terjatuh ke jurang dan kepala membentur batu besar. Mungkin kalau ada orang yang mengetahui kecelakaan tersebut, nyawa dia mungkin bisa tertolong.

Masalahnya tidak ada orang sama sekali di tempat kejadian.
Karena pendarahan hebat akhirnya si B meninggal.

Dan tidak tahu bagaimana caranya.

Pada jam 06.00 Sore menjelang malam. Si B bangun di sebuah kamar, dia bingung pada saat itu dan baru dia sadari bahwa ternyata dia bangun di tubuhnya orang lain. Orang lain itu adalah si A.

Karena si B mengingat semua kejadian dia kecelakaan. Akhirnya dia keluar kamar dan memutuskan untuk memberi tahu siapapun yang ada di rumah itu.

Bapak dan ibu si A tidak percaya akan ceritanya.
Karena bingubg menjelaskan, akhirnya si B yang berada du tubuh si A menelepon orang yang ada di rumahnya. Untuk memberitahukan bahwa dia sedang mengalami kecelakaan.
Tetapi sama saja pihak keluarga si B juga tidak percaya dengan berita tersebut.

Dan pada akhirnya. Si B yany ada di tubuhnya si A mengundang dam memberi alamat dimana dia sekarang untuk bisa bertemu langsung.

Setelah menunggu hampir satu jam. Akhirnya keluarga B datang ke rumah si A.

Si B yang ada di tubuhnya si A pun menceritakan kebiasaan dia di rumah agar keluarga si B percaya bahwa arwahnya anaknya berada di dalam tubub si A.

Setelah mereka percaya Si B yang ada di tubuhnya si A pun langsung mengajak kedua belah pihak keluarga untuk menuju ke tempat kejadian.

Dan setelah sampai di tempat kejadian, bukan kepalang keluarga si B menangis sejadi-jadinya karena melihat tubuh si B sudah sangat kacau.

Akhirnya di adakanlah sebuah evakuasi korban B dan di selidiki lebih lanjut.
Setelah semuanya diurus.

Keluarga si A menanyakan hal ini.

"Lalu dimana anakku sekarang?"

Si B hanya diam dan tidak bisa menjawab. Dan setelah terjadi sebuah rembukan akhirnya di datangkanlah orang pintar untuk memberikan solusi dari permasalahan ini.

Orang pinta ini mengatakan bahwa ini harus segera di kembalikan lagi ke tubuh semula soalnya kalau tidak, maka akan selamanya tidak bisa berpindah.

Mendengar hal itu, si B yang ada di tubuh si A pun mengungkapkan banyak sekali permintaan maaf dan memberikan pelukkan terakhir untuk keluarganya.

Setelah itu, di mulailah ritual pemindahan.

Orang pintar itu mengatakan bahwa arwah si A untungnya ada di kamarnya dan duduk menunggu, dia tidak pergi kemana-mana. Jadi ini akan lebih mudah harusnya.

Orang pintar itu meminta anak itu untuk berbaring dan memejamkan mata,  seolah-olah dia tidur. Dan orang pintar itu mengikatkan sebuah kain putih di jari telunjuk anak itu.

Dia mengucapkan sebuah mantra atau apa gitu intinya mengucapkan sesuatu hingga akhirnya si A kembali ke Tubuhnya sendiri.

Dan orang pintar itu berpesan.

"Jangan pernah tidur saat mau Maghrib. Untung yang gantiin kamu adalah orang yang baru kecelakaan, jadi bisa di ubah kembali. Tetapi di saat yang mengganti kamu adalah sesuatu hal yang lain. Maka jangan pernah berharap kamu bisa kembali ke tubuhmu semula"

Memang cerita ini mirip dengan INSIDIOUS. Tapi memang itu benar-benar ada.

Jadi buat kamu, jangan pernah mencobanya jikalau kamu tidak ingin di gantikan oleh sesuatu hal yang lain.

Jangan Mencoba dan Membiarkan Petuah orang Zaman Dulu. Karena Itu adalah Sebuah Petuah Nyata.