☕☕☕"Beberapa kalipun kau berusaha untuk melupakan,
pada akhirnya itu akan tetap teringat.
Sekalipun dengan cinta yang datang sementara
dan menghilang sirna begitu saja."☕☕☕
Suara klapson-klapson yang tidak sabaran dari kendaraan-kendaraan yang terjebak kemacetan di siang itu lebih mendominasi sehingga membuat hati para pengendara memanas. Membuat mereka lebih sensitif ketika berada dijalanan. Tidak terkecuali bagi seorang gadis berbaju kaos putih bercelana jeans. Ia tampak gusar duduk didalam sebuah mobil taksi dan sesekali melihat ke arloji yang dia pakai. "Pak, apakah tidak bisa lebih cepat lagi? Saya sudah sangat terlambat."
"Nona, kita terjebak macet. Kita tidak bisa keluar dari sini", jelas supir taksi tersebut. Gadis itu menghembuskan nafasnya, tampak sangat frustasi. "Baiklah, Pak. Cukup sampai disini saja, saya akan berjalan. " ujar Gadis itu sambil menyerahkan selembaran uang lima puluhan. "Wah, Nona. Saya tidak mempunyai kembalian, " ujar si supir taksi tersebut namun gadis itu telah keluar dari mobil taksinya. Supir taksi itu tersenyum misterius.☕☕☕
Melanie POV
Aku berlari mengejar waktu. Tidak mempedulikan orang-orang yang ku tabrak yang kesal sehingga memarahiku tetapi aku tidak peduli. Aku hanya memikirkan diriku sendiri. Aku tidak boleh sampai telat tetapi ini sudah sangat terlambat. Sebentar lagi kelas akan dimulai. Mata pelajaran pertama hari ini adalah sejarah dan guru yang galak itu adalah pengajarnya. Bagaimana ini? Salahkan supir taksi itu yang salah memilih jalan. Tidak, tidak. Jangan salahkan si supir taksi, dia tidak salah. Yang salah adalah aku. Siapa suruh menonton drama berjam-jam hingga larut malam? Ah bodoh,bodoh,bodoh-! Sudah tau besok sekolah. Bodoh bodoh,bodoh-! Aku menceramahi diri sendiri dan memukul kepalaku beberapakali karena ketidakdisiplinan yang aku buat. Pukulanku ternyata cukup sakit.
Setelah sekian lama berlari, akhirnya aku sampai juga didepan gerbang sekolah. Melihat Pak Security yang hampir menutup pintu gerbang, aku langsung menahannya. "Pak, tolong jangan ditutup dulu," ujarku sambil ngos-ngosan. "Melanie-?! Apa yang sedang kau lakukan disini? Tumben sekali kau terlambat," Tanya Security itu. Apa dia tidak tau bagaimana rasanya berlari marathon? Serius, ini sangat menguras tenaga.☕☕☕
Author POV
Sedangkan didalam gedung sekolah, kelas sudah dimulai. Bertepatan dikelas XII IPA², mereka sedang melakukan absen kelas. "Mecca Camelia Caca-?!"
"Hadir-!"
"Melanie Mow-?!"
Tidak ada sahutan. Semua siswa saling menoleh satu sama lain saling bertanya dan mengangkat bahu masing-masing.
"Dimana Melanie Mow-? Ada yang tau? Apakah dia hadir hari ini?" tanya guru itu kepada para siswa sedang mereka hanya menjawab dengan gelengan kepala. Guru itu menghembuskan napasnya kasar. "Jika kalian tidak hadir karena suatu halangan atau sakit, setidaknya tulislah surat keterangan atau beritahu temannya. Paham-?!"
"Paham, Pak-!" jawab para siswa serentak.
"Hm. Bagus. Setidaknya kalian paham dengan saya katakan. Baiklah, kita lanjutkan pelajaran kita hari ini. Buka halaman 59."
Bertepatan dengan hal itu, suara pintu kelas terbuka. Semua orang menoleh ke asal suara. -to be continued-☕☕☕
Detektif Cinta pt. 1 berakhir
Nantikan cerita selanjutnya. Beri Mocca
vote&comment
sebagai apresiasi pembaca kepada penulisnya
Biar Mocca tambah semangat>.<
-tq
KAMU SEDANG MEMBACA
Detektif Cinta
Fanfiction"Aku hanya ingin hubungan yang sehat dan kehidupan yang normal. Bukan seperti ini. Don't do like that-!" Visual Cast : •° Park Jihyo of Twice as Melanie Now •° Park Chanyeol of EXO as Derrel Park •° Kristal Jung of f(X) as Valerie Richard •° Jung Ja...