Terdengar gema sholawat yang dilantunkan dengan indahnya, menambah kesan haru dihati semua orang yang ada disana lapangan luas yang berada di tengan kota kini dipenuhi oleh ribuan orang yang sedang menghadiri acara Halal Bi Halal yang dipimpin oleh Habib besar, terlihat baliho dan bendera bendera besar yang sengaja dipasang di setiap sudut jalan dengan tulisan Majelis NurMuhammad dan juga Kyoto Bersholawat.
Lapangan yang luas itu kini dibagi menjadi dua, yaitu wilayah khusus untuk laki laki dan perempuan yang dipisahkan oleh sekat yang cukup tinggi dan kokoh menjaga agar jamaah tidak bercampur baur.
"Hah yaampun kenapa rok ku basa? Kurasa tidak ada genangan air disebelah sini, tapi kenapa bisa? Aish.."
"Yak Sakura kenapa kau mendumel sendiri?"
"Rok bagian belakang ku basah Ino.."Gadis berkerudung biru muda itu mengerutkan dahinya,
"Kenapa bisa? Kita kan duduk ditempat kering, atau jangan jangan kau pipis disini ya?"
"Yak! Sembarangan!"
"Haha mana coba kulihat.."Sakura memutar tubuhnya membelakangi Ino dan langsung disuguhi pekikan tertahan dari Ino, Sakura yang mendengarnya langsung membalikan badannya lagi dan mendengus sebal, kenapa temannya suka sekali berteriak? membuatnya kaget saja, dia pasti akan mengerjaiku lagi, pikirnya.
"Apa?"Tanya Sakura ketus.
"SAKI! Kapan terakhir kau datang bulan?" Sakura mendelik sebal, benarkan dugaannya Ino mengerjainya lagi, dia pasti berniat balas dendam padanya. Mana suaranya keras lagi, beruntung suara merdu vokalis Hadroh masih bergema kalau tidak dirinya pasti akan langsung menjadi pusat perhatian.
"INO..." Sakura memicingkan matanya pada Ino namun yang ditatap malah balas mendengus.
"Apa? Aku serius dengan pertanyaanku tadi! Aish.."
"Kau ingin mengerjaiku kan dengan menanyakan hal itu?"
"Kau tidak dengar? Aku serius dan aku sedang tidak mengerjaimu Jidat! apa kau tidak merasakan sesuatu diperutmu? Seperti mulas?"
"Mulas? Iya aku merasakannya sejak tadi lalu apa hubunganny- jangan bilang kalau saat ini aku...."
"Ya kau banjir bandang sekarang, hingga rok lucumu berubah warna..."
"Aaaah pantas saja..." Sakura menekuk wajahnya.
"Lalu sekarang aku harus bagaimana? Acaranya bahkan baru dimulai..."
"Cepat pergi ke toilet sana, nantu aku menyusul.."
"Hahh baiklah.."
--------
'Min thibatin qoblal maghrib tholibal qural habib....' bait terakhir sholat pun tiba dan disambung dengan Sholawat lain.
'Allohumma solli wasallim wabaarik alaih...'
"Nii-san aku izin kebelakang sebentar.." Ujar seorang pria yang merupakan Vokalis itu pada teman segrupnya.
"Hm ingat jangan lama.."
"Baiklah.."
"Sasuke, dia mau kemana?"
"Toilet, sarungnya basah tertumpahi air minum.."
"Aa.."
Dilain tempat, Sakura merapatkan dirinya kedinding, roknya semakin basa dan antrian ditoilet masih panjang ditambah perutnya yang tidak bisa diajak kompromi.
"Shhhh... sakit! Yaampun ini menyebalkan!" Karena tidak kuat dengan rasa sakit diperutnya, akhirny Sakura memutuskan untuk berjongkok.
"Ya Alloh kenapa malah semakin deras saja? Bagaimana nasibku nanti?" Bisiknya, apalagi mengingat dirinya tidak membawa baju ganti, dan juga yang 'lainnya' tahu begini Sakura akan mekainya dari rumah tadi, terlalu sibuk memikirkan nasib Sakura sampai tidak mendengar deheman seorang pria yang kini terlihat kesal karena tidak direspon.