Anna tiba-tiba berhenti.
"Kenapa?" Tanya Risa, teman baiknya.
"Ada Sean." Jawab Anna sambil tersenyum kecut.
Risa melihat kearah kantin, khususnya tempat Teh Afra, wanita paruh baya yang menjual nasi goreng dan mie sup kesukaan anak-anak.
"Emangnya kenapa?"
"Anna suka sama Sean."
Risa melotot menatap Anna tidak percaya.
"Serius?? Kak Sean emang keren, tapi masa Anna mau sama abang-abang."
"Yang dibelakang susah jalan tuh, jangan berhenti sembarangan." Tanpa Anna sadari Sean tiba-tiba ada dihadapannya, menjitak kepalanya seperti biasa.
"Apaan sih kak." Anna menghindar, tidak mau ketahuan bahwa kini dia sudah tidak sanggup lagi bertatapan dengan Sean.
Tapi seperti biasa juga Sean merentangkan tangannya, menghadang Anna lewat.
"Kak! Minggir gak?" Anna mengepalkan tangannya, pura-pura ingin memukul.
"Hahaha, yaudah deh." Sean kembali ke teman-temannya yang sedang makan.
"Ciee." Goda Risa.
"Idih, alay." Sahut seseorang dari belakang Anna.
"Kamu yang alay!" Jawab Anna.
"Kamu suka sama Kak Sean ya!!" Ujar Daniel pura-pura kaget.
"Diem!!!" Teriak Anna kemudian menutup mulut Daniel.
Daniel memukul tangan Anna agar tangan gadis itu pergi dari mulutnya.
"KAK SEAN!!! ANNA SUKA SAMA KAK SEAN!" Teriak Daniel sekeras mungkin.
Kini semua tatapan dari kantin fokus terhadap Anna.
———
"Anna udah jangan nangis lagi..." Risa mencoba menenangkan Anna yang sedang menutup wajahnya dengan buku sambil terisak.Perasaan gadis itu kacau, dia sangat malu sampai rasanya ingin segera pindah dari sekolah itu.
"Maaf." Daniel meletakkan susu coklat dimeja Anna.
"Apa yang maaf? Kamu gak punya otak?! Aku benci sama kamu!!!!" Anna melempar susu itu ke dinding kelasnya sampai isi susu itu tumpah dan mengotori salah satu baju temannya.
Daniel menghela napasnya, kemudian keluar dari kelas untuk mengambil baju di ruang osis untuk temannya yang terkena susu coklat.
"Udah Ann, lagipula Kak Sean mungkin ngiranya juga bercanda doang."
"Tapi Anna malu, gimana kalo dia jadi ilfeel, terus nganggep Anna baperan." Jelas Anna masih dengan isakannya.
"Kalo dia jahat kayak gitu, Risa pukul si Daniel."
"Kok Daniel?" Tanya Anna.
"Kan yang bikin Kak Sean tau Daniel, lagipula Ann, Risa gak berani mukul Kak Sean."
"Hahahaha, Risa bodoh." Tawa Anna menggelegar keseluruh sudut kelas itu.
———
23 mei 2019
00.32
KAMU SEDANG MEMBACA
Puppy love [HIATUS]
Teen FictionDisuatu tempat didunia. Anna kembali bertemu Danielnya, Anna dengan perasaan yang sama, dan Daniel dengan senyum sejahil dulu. Daniel tidak berubah sedikitpun, membuat Anna ragu, apakah lelaki itu masih belum mencintainya. . . . #2 puppylove (190519)