01.

8K 310 49
                                    

Zeline pulang dari sekolah, tau-tau rumah dah pada rame kek pasar aja, lalu ia mendekat ke Mama nya dan bertanya.

"Ma kenapa pada rame??"

"Oh kamu udah pulang" tanya Mama, Mama 'Clara' dia Mama kandung Zeline

"Iya Ma, Ma kenapa pada banyak orang sih??"

"Oh ini, kamu sini duduk dulu"

"Hah" ia pun langsung menghampiri Mama yang udah duduk di sofa samping Papa, dan ia pun ikut duduk di sofa itu.

"Eh dek lo dah pulang??" tanya Abang Zeline, panggil saja ia dengan nama Elang

"Nak kamu mau di jodohin sama pilihan Mama dan Papa" ucap Papa Bryan kepada Zeline yang masih cengo

"Apa sih Pa main jodoh-jodohin aja"protes Zeline kepada Papa nya

"Gak ada penolakan, karena Tante Isma dan Om Alex sudah kesini untuk menjadikan kamu calon menantu nya" ucap Papa dan zeline melihat Om Alex dan Tante Isma secara bergantian

"Tapi kan Pa. . . Aku masih SMA kelas 12" rengek gue kepada Papa

"Mau gimana lagi. kalian bertemu dulu kalo di rasa cocok dan nyaman satu sama lain kalian boleh lanjut ke tahap berikutnya, yaitu tunangan lalu menikah, tapi Papa ingin cepat-cepat kamu menikah soal nya Papa ingin menimang cucu. Lihat Abang mu dia udah 26 tahun tapi belum mau menikah" Elang yang sadar diri nya di sindir langsung menjawab pertanyaan Papa

"Pa gini yah, Elang tuh belum nemu yang pas buat Elang jadiin istri Pa"

"Kalo kamu diem saja dan tak mencari mana ada" sindir Papa, karena memang betul Elang tuh selalu ngantor ngantor dan ngantor tak ada waktu untuk mencari calon karena saat ini dia sedang ada proyek yang cukup besar.

"Ya, gimana Papa saja"

"Zeline Papa mau tanya sama kamu" tanya papa pada ku

"Nanya apa pa?" Tanya ku balik

"Kamu ga punya pacar kan?" Zeline terdiam dan memikirkan sesuatu, pasal nya ia sedang di landa binggung saat ini di karena kan pacar nya yang bernama Zero ketahuan sedang berkencan dengan seorang wanita Minggu lalu

Flashback on

Hari Minggu ini adalah waktu yang pas untuk zeline pergi ke mall bersama dengan teman- teman nya, tetapi ia melihat seorang pria mirip seperti zero pacar nya, pria itu berjalan bersama seorang wanita masuk ke dalam restoran di mall itu. ia terheran, apa kah itu zero atau orang lain? tapi dari segi postur tubuh dan cara pria berjalan saja hampir sama dengan zero.

"Eum teman-teman sepertinya aku akan ke restoran itu dulu" ucap zeline sambil menunjuk restoran yang pria tadi masuki, dan teman-teman nya pun mengiyakan ucapan zeline tersebut.

Ia mengikuti pria tersebut dan duduk tepat di belakang pria itu berada dan menghadap membelakanginya, ia samar-samar mendengar pembicaraan mereka.

"Sayang. . . Kapan kamu akan memutuskan pacar mu itu? Aku cape kalau harus seperti ini terus" ucap si wanita itu dengan nada yang terlihat sebal.

"Tenang dulu sayang, aku akan secepatnya memutuskan dia karena aku juga sudah tidak cinta lagi dengan dia, aku hanya cinta nya dengan kamu" ucap si pria itu dengan nada membujuk.

Zeline sangat tau persis suara zero dan ia beranggapan bahwa itu memang benar zero karena akhir-akhir ini zero sudah jarang menemuinya, jangankan untuk menemuinya mengirimkan pesan saja sudah jarang.

Dengan cepat ia langsung berdiri dari duduk nya dan menghampiri mereka berdua, dan betapa begitu terkejutnya zero saat melihat zeline kini sudah berada di depan mereka.

"Sa-sayang? Nga-ngapain kamu disini?" Ucap zero dengan nada panik.

"Jadi gini kamu di belakang aku hah?" Ucap zeline sambil menatap wanita yang bersama zero itu.

"Hm. . . Cantik sih tapi sayang, mba nya mau aja jadi simpenan pacar saya" ungkap zeline kepada wanita itu. Kalau di lihat memang sih cantik wanita itu, tapi dari segi penampilan dan wajah masih cantikan zeline.

"Maksud kamu apa yah bilang gitu sama aku?" Marah si wanita itu dengan berbicara agak tinggi.

"Kalau ga mau di katain simpenan jangan mau dong mba jadi simpenan nya" sindir zeline dengan muka juteknya. Zero yang melihat pertengkaran adu mulut kedua wanita itu ia langsung membawa zeline keluar dari restoran itu  dari pada membuat malu.

Zero membawa zeline keluar dari restoran itu dengan sedikit melakukan paksaan lalu zeline melepaskan tangan zero dari lengan nya.

"Maaf sebelumnya zeline karena aku udah berbohong sama kamu untuk tidak bermacam-macam di belakang kamu, tapi kenyataannya aku malah berselingkuh di belakang kamu dengan wanita lain" zero mengucap kata-kata itu dengan nada sedikit pasrah dan zeline hanya diam dan mendengar penjelasan nya.

"Lebih baik hubungan kita sampai disini saja karena aku udah ga cinta lagi sama kamu, makasih untuk 2tahun nya dan maaf untuk lukanya" ucapnya lalu meninggalkan zeline begitu saja yang masih diam tak berbicara lalu melihat zero yang perlahan menjauh dari pandangan nya.

Ia sakit hati. jelas sangat, siapa yang tidak sakit hati dengan apa yang zeline alami. Dia sudah menjalin hubungan dengan zero selama 2tahun lebih dan bisa-bisa nya zero meninggalkan nya hanya untuk wanita yang baru datang dari kehidupannya.

Ia mengabari teman-teman nya dan bilang kalau ia akan langsung pulang dan tak jadi berbelanja nya, ia pulang kerumah dengan wajah yang murung dan langsung pergi ke kamarnya sebelum orangtua dan abangnya melihat ia yang seperti ini

Flashback off

Bersambung

Terimakasih banyak kepada para Reader karena mau menunggu lama sangat Carita ini. Maaf juga aku banyak merubah alur nya, pokoknya love u so much buat kalian yang udah nunggu

Have a nice day

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 11, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[01] Jodoh? | Jisung [PROSES REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang