Sumpah ini cuma telat beberapa menit karena wifi ngadat dan aku ketiduran, baru aku ketik banget jadi ga aku beta wkwkwk sorry, harusnya aku fokus ujian tapi malah gatel pas ada ide ngetik bentar 10 menit hehehe
hope you enjoy :))
by noelshujeong
HAPPY JIHAN DAY :33
Ah, mandi setelah seharian latihan memang yang paling mantap.
Batin Joshua sembari menggosok-gosok rambut basahnya yang baru saja dikeramas. Dia baru selesai mandi. Setelah seharian latihan dance, vocal, dan mempersiapkan segala tetek bengek soal peformance untuk comeback bulan depan. Badannya penuh peluh seharian. Kepalanya sedikit berat ketika dijejali banyak petuah oleh pelatih vokal dari pledis, belum lagi suasana latihan yang suram seharian karena koreografer mereka—Soonyoung—turut berekspresi muram. Mood lelaki hamster itu sedang jelek-jeleknya. Menurut gosip Seungkwan, ini semua karena Soonyoung sedang ada masalah dengan Jihoon—member seventeen lain sekaligus kekasih Soonyoung.
Biasa. Pertengkaran rumah tangga.
Walaupun mereka sepasang kekasih, tapi Soonyoung sering tidak akur bersama Jihoon. Hanya mereka dan Tuhan yang tahu kenapa dua orang itu masih bisa jadi pasangan sampai sekarang. Seharusnya, mereka tidak terlalu terpengaruh dengan pertengkaran dua orang sipit itu. Tapi nasib berkata lain. Mereka sedang sial karena keduanya bertengkar di waktu-waktu mendekati bulan comeback. Apalagi dua orang itu adalah ketua team vokal dan koreografer utama seventeen. Jadi member yang lain pun turut terkena imbas dari kekejaman sepasang kekasih yang sedang tidak akur.
Intinya, latihan tadi terasa seperti penjajahan jaman romusa!
Joshua cuma bisa geleng-geleng kepala saat ingat itu semua. Setelah mengeringkan rambut dan mengenakan pakaian hangat, Joshua merangkak ke atas tempat tidur. Tempat yang sudah terlebih dulu diisi oleh kekasih tercintanya—Yoon Jeonghan yang tampak terkikik senang. Tampak tidak terpengaruh sama sekali dengan kemuraman hari ini.
Lelaki cantik itu sedang asyik bermain ponsel. Dengan penasaran, Joshua beringsut untuk mengintip ponsel sang pacar.
"Apa sih yang kau lihat? Menyenangkan sekali sepertinya."
Jeonghan menoleh, menemukan wajah tampan sang pacar yang berjarak sangat dekat dengannya. Joshua habis mandi memang menggoda sekali. Jeonghan hampir melayang saat menghirup aroma sabunnya yang mengagumkan.
"Aku cuma mengecek fanpage carat. Lucu sekali saat melihat kehebohan mereka di sosial media."
Benar saja. Saat Joshua melihat layar ponsel Jeonghan, kekasih cantiknya itu sedang mengecek salah satu akun fanpage jihan—nama untuk pasangan Jisoo dan Jeonghan alias dia dan kekasihnya sendiri. Joshua tidak bisa menahan senyuman saat menyadari ternyata ada segelintir carat yang ternyata menyukai kedekatannya dengan Jeonghan. Walaupun mereka benar-benar sepasang kekasih, mereka tentu tidak bisa mengumbar kebenaran tentang hubungan mereka karena itu akan mempengaruhi karir seventeen secara keseluruhan. Begitu pula dengan member lain yang juga memiliki hubungan spesial. Mereka hanya bisa mengumbar kemesraan di depan publik dengan kedok fanservice. Itupun tidak boleh dilakukan secara berlebihan pada satu anggota saja karena akan menimbulkan kecurigaan.
"YoonHong?" Tanpa sadar Joshua bergumam saat membaca satu hashtag yang tergolong asing baginya. Biasanya dia lebih sering menemukan hashtag Jihan atau Hongyoon.
Saat membaca caption untuk hashtag itu mata Joshua seketika melotot.
"YoonHong itu maksudnya kau yang jadi top?" Joshua benar-benar tidak punya ide sama sekali soal ini. Kata itu terdengar baru. Kenyataan itu seolah menamparnya. Sekarang dia baru tahu kalau segelintir orang yang menyukai Jihan itu ternyata lebih banyak mendukung Jeonghan sebagai yang diatas.
Meski kenyataannya, Joshua lah yang sebenarnya berposisi di atas.
"Hahaha... iya... lucu sekali bukan—hahaha..."
Jeonghan tidak bisa berhenti menyemburkan tawa. Saat mengecek caption lain berhashtag sama. Rasanya seperti harga diri Joshua sebagai pihak atas sedang dikebiri begitu saja.
"Haha.. senang sekali rupanya ya, baby~?"
Joshua tiba-iba merubah nada bicaranya menjadi satu oktaf lebih rendah dari bicaranya yang biasa. Jeonghan merasakan bulu kuduknya meremang saat mendengar suara halus Joshua yang seolah mengancamnya. Lembut namun mematikan. Jeonghan kehilangan kata-kata untuk mendefinisikannya. Kepalanya terasa kosong ketika Joshua menarik ponsel di tangannya lalu membuang benda persegi itu untuk dilempar ke ujung ranjang. Jeonghan hampir mengumpat. Tidak rela melihat ponsel punyanya yang masih keluaran terbaru itu sampai jatuh dan hancur begitu saja.
Namun, semua protes itu tertelan kembali ke dalam kerongkongannya. Jeonghan tersedak saat merasakan dingin bibir Joshua mengecup halus belakang lehernya. Joshua dengan cepat merangkak menaungi tubuh Jeonghan. Menaiki tubuh pacarnya yang secara naluriah meleleh di dalam dekapannya. Jeonghan tersedak saat Joshua tiba-tiba menggigit lehernya dan membuat tanda.
"Kau senang carat mengira kau jadi yang pihak yang menggagahi, yeah?"
Joshua berbisik dengan suaranya yang sarat akan nafsu. Masih terus memberikan kecupan di leher Jeonghan. Jeonghan menggigil saat merasakan bibir Joshua bermigrasi dari leher menuju ke tulang selangka. Menjilatnya hingga membuat Jeonghan perlahan meluruhkan setiap keping dari kewarasan. Dua tangannya secara otomatis bermuara di atas seprei, merenggutnya hingga kusut. Berusaha berpegangan di sana untuk mempertahankan sisa-sisa akalnya namun berakhir sia-sia karena cumbu Joshua bagaikan candu narkoba.
"Apa reaksi mereka kalau tahu yang sebenarnya ya?" bisik Joshua lagi-lagi menggodanya. Melemparkan seringai kucing. Jeonghan ingin mendengus protes, namun mulutnya berkhianat dan justru mengeluarkan rintihan menyedihkan. Merengek untuk dipuaskan karena bibir candu Joshua sejenak berhenti memeta kulit tubuhnya.
"Mereka tidak tahu kalau Yoon Jeonghan yang itu—yang mereka kira perkasa dan manly itu. Ternyata tercipta untuk dibawah. Kau sempurna untuk posisi ini, honey. Kau tercipta untuk ini."
Jeonghan mendeguk payah saat merasakan salah satu tangan Joshua yang menjalar ke dalam karet celananya. Melakukan pompaan ringan yang membuat gairahnya bangun perlahan.
"S-Shua... berhenti menghukumku—ah! Ini bukan salahku—jaebal."
"It's your fault because you looks beautiful tonight, baby."
Maka sepanjang malam itu, Jeonghan mempertanyakan keputusannya untuk menginap di kamar sang kekasih. Karena bukannya istirahat, sepanjang malam justru energinya terkuras habis karena sang kekasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Falling For You
FanfictionMereka bertemu di antara warna-warni oranye, cokelat yang memudar, bau musim gugur yang menguar di udara, dan jejak sepatu menimbulkan gemerisikㅡJeonghan meminjam senja dan diam-diam menyelipkannya pada bibir Joshua. ♡Special drabble(s) for Jihan's...