Ada sebuah anak kembar yang bernama Rin dan Len kagamine,mereka sedang bermain ditaman. "Hey! Lihat! Aku menemukan bunga!" Kata Len sembari membuat mahkota bunga untuk Rin. "Wah! Cantik sekali! Terima kasih Len!" Kata Rin sembari memeluk Len dengan bahagia. Waktu semakin berlalu,Rin sudah menjadi puteri di kerajaan,sementarakan Len menjadi sekertaris atau biasanya pendamping Rin. Hari itu sedang diadakan penobatan sang puteri,tetapi penobatan itu tidak begitu menyenangkan bagi Rin,dia menganggap bahwa dia hanyalah perempuan biasa yang menjalani hidup sehari-hari. Penobatan itu disambut hangat dengan seluruh tamu kerajaan. Setelah penobatan selesai Len meminta Rin untuk mengangkatnya sebagai pendamping Rin,Rin dengan tidak keberatan mengangkat Len sebagai pendampingnya,waktu makan siang telah datang,puteri Rin sedang melihat burungnya yang sedang berajtifitas di kandangnya. 'Anak itu... apakah dia tidak berfikir bahwa aku tidak niat mengangkatnya menjadi pendampingku? Tetapi saat masih kecil.. kita melakukan semua hal bersama..' gumam puteri Rin. Tiba-tiba Len memperlihatkan burung barunya yang sama seperti burung Rin. "Puteri.. ini burung yang akan kita simpan.. indah bukan?" Rin melihat burung itu dengan tampang tidak percaya,sepertinya puteri Rin memikirkan mana bisa burung kita sama? Apakah itu yang dipikirkan puteri Rin?.. tak disangka puteri Rin sangat bahagia melihat burung itu,jika burung itu dikandangkan bersama,mungkin mereka bisa berteman. Puteri Rin mengambil burung itu lalu menasukannya kekandangnya. Waktu semakin berlalu,Len sedang membeli Roti,terigu,sayuran dan lain-lain,dia melewati sebuah perkampungan yang cukup tenang,udaranya sejuk. Ketika dia berjalan,ia tak sadar menabrak seorang perempuan berambut hijau,dan dikuncir dua. "Eh?! Maaf! Aku tidak melihat kau lewat! Maafkan aku!" Len mengulurkan tangannya untuk membantu sang gadis. "Tidak apa-apa... terima kasih.." kata gadis itu tersenyum kepada Len,Len tersipu malu ketika melihat wajahnya yang sangat manis. "Maaf! Namaku.. Len kagamine,d-dan kau?" Kata Len gugup mengatakannya. "Namaku.. Hatsune Miku! Salam kenal Len!" Kata sang gadis tersenyum kembali kepada Len. "Miku! Cepat bawa sayuran itu ketempatnya!" Kata seorang gadis tua berambut abu-abu dukuncir panjang. "Oh ya! Ini Haku! Temanku! Tetapi.. aku mengagapnya sebagai ibuku!" Kata Miku memperkenalkan temannya. "Oh... aku--" "apakah kau ingin berkeliling bersamaku dan Haku??" Kata Miku bahagia selambil memegang lengan Len. Len sangat bingung,jika dia tidak ke istanah secepat mungkin,puteri Rin akan merasa khawatir,tetapi jika dia menolak.. tidak enak.. "maaf.... tetapi.... aku harus pergi pulang secepat mungkin.." Len segera melepaskan pegangan tangan Miku dan berjalan pulang ke istanah. Saat membuka pintu istanah,Len melihat Rin sedang duduk menunggunya daritadi. "Dari mana kamu Len?" "Aku--" "Kenapa kau lama Sekali?" Kata Rin khawatir. "Maaf... tadi aku..." omongan Len terputus,dia tidak bisa menjawab lagi. "Maaf.." Len meminta maaf sekali lagi. "Aku maafkan.. oh ya! Besok akan diadakan pesta dansa menyambut hari ulang tahunku!" Kata Rin senang. "Bagus!" Kata Len tersenyum. "Dan... aku minta kau pilihkan gaun yang bagus untuk pesta di saat hari ulang tahunku datang.." baru kali ini Len melihat Rin sangat senang,karena biasanya Rin mengatakan aku ingin menjadi orang lain yang hidup sederhana Len seperti melihat Rin yang seperti dulu. "Baik!" Kata Len tegas.
Keesokan harinyaIni hari ulang tahun sang puteri,semua perkerja sibuk mempersiapkan segalanya demi sang puteri,Rin jadi ingat saat ulang tahunnya dulu,ibu dan ayahnya sangat sibuk demi Rin,dan sekarang dia merasa sedih dan kesepian karena ibu dan ayahnya telah meninggalkannya. "Ini bagus?" Kata Rin sambil memakai gaun kuning dengan hiasan bunga hitam. "Wah! Bagus sekali!" Kata Len bertepuk tangan. "Tolong jepitkan bunga ini kesini" kata Rin sambil memberikan jepit rambut bunga berwarna merah. "Baik!" Len langsung mengambilnya lalu menjepitkannya kerambut Rin,Rin tampak sangat senang hari itu. "Selesai.." "wah! Bagus sekali!" Kata Rin kagum. "Tuan puteri... kakakmu sudah menunggu disana.." "baik! Aku pergi dulu.. sampai bertemu dipesta dansa!" Kata Rin,Len tersenyum sembari melambaikan tangan. Saat dipesta dansa Len melihat Rin berkenalan dengan pria lain. "Permisi nona.." Rin menoleh ke seorang laki-laki berbaju biru. "Oh... ada apa kamu memanggilku? Siapa kau?" Kata Rin. "Aku prince Kaito,salam kenal..." "aku princess Rin,senang mengenalmu kaito.." "ingin berdansa denganku?" "Emm.... tentu saja.." Rin pun memegang tangan Kaito,dan mereka mulai berdansa layaknya sebuah putri dan pangeran (pasangan). Len terkejut,dia ingat dia pernah melihat laki-laki itu bersama Miku. Dia berlali kebawah tanah,keesokan harinya Len terus memikirkan itu. Dia benci jika pikiran itu masih ada diotaknya,akhirnya dia memutuskan untuk membunuh Miku,dia kedapur untuk mengambil pisau,dengan jubah hitam,dia mengendap-endap keluar. Keesokan harinya lagi Kaito melihat Miku terlantar di kebun-kebun dekat perkampungan. "MIKU!!" Haku pun juga terlantar dengan bercucuran darah,kaito pun memberitahukan ini semua ke Plajurit Meiko. "Meiko.." "ah... itu kau! Kaito! Ada apa?" Kaito hanya tersenyum lemas. Len kekamar mandi untuk mengubah dirinya menjadi Rin,karena ia tau,Kaito pasti tau kalau Miku itu mati akibat Len,dan yang akan balas dendan kepada Rin. Len melepas kuncir rambutnya,lalu meminjam beberapa gaun Rin,dia pun keluar dengan penampilan mirip Rin. Dia ingin memberikan surat terakhir untuk Rin,ia berjalan kekamar Rin. "Rin..." "siapa kamu?!" "Terimalah ini.." Len memberikan surat terakhirnya. Rin terkejut,wajahnya mirip sekali dengan Len. Rin memeluk Len sedih. "Kenapa kau melakukan ini?" "Ini demi kau... sekarang pergilah dan cari tempat yang aman untuk berlindung.." Rin melepaskan pelukannya. "Apa maksutmu? Ini wilayahku! Aku tidak mungkin meninggalkan wilayahku!" "Apakah aku ini kurang mirip sepertimu untuk menggantikanmu?" Rin sadar. "Iya... baiklah.... semoga berhasil Len!" Rin kembali memeluknya. "Tidak.... semoga berhasil Rin... hari ini aku akan berakhir..." "apa?! Tidak!" "Jangan sedih...." "tidak! Aku tidak ingin kau pergi Len!!" "Ini tugasku agar kau tidak mati meninggalkan singgasanamu sebagai puteri.. terima kasih.." Len keluar dari kamar Rin. "Tidak!!!" Rin menangis deras. ..3 hari kemudian.. Rin sudah meninggalkan istanah,Len sedang melihat pemandangan sama seperti apa yang dilakukan Rin. Tiba-tiba.. sraang!! Suara pedang terdengar dari belakang,ternyata itu adalah Meiko dan kaito. Len menoleh kebelakang. "Itu dia.." kata Kaito. Meiko terkejut karena wajah Len mirip sekali seperti sang puteri. 'Astaga! Wajahnya mirip sekali dengan Len!' Kata Meiko,sebenarnya Meiko tak tega melihat Len dibunuh. Bel gereja berbunyi ini saatnya Len diberi hukuman. Hukumannya adalah.... penggal kepala! Len ikhlas dengan hukuman berat itu demi Rin. Seseorang berjubah hitam datang disekitar penonton. Ternyata itu adalah Rin,yang datang untuk melihat Rin,Rin terkejut karena hukuman itu sangat berat. Dia kembali mengeluarkan sederas air mata. "1!! 2!!...." "Len!!!!!" Kata Rin dari kejauhan. Meiko sangat sakit hati melihatnya. "3!!!" Jreepp!! Rin sangat!!! Sedih mendengar suara itu. Rin masih menyimpan surat itu dikantungnya.
==To be Continued==

KAMU SEDANG MEMBACA
Servant of Evil
RomanceCreated by: Flaky Red Kagamine Inspired by: Vocaloid song-Servant of Evil Piapro Studio Account: Facebook:Princessshafachyka@gmail.com Twitter: @Blackrock_rock,@ChintandaEru Review: Ada seorang anak kembar yang bernama Rin dan Len kagamine,mereka ke...