Bab 1

98.1K 1K 11
                                    

  Iris mata cokelat bercampur kuning dan hijau itu memandang takjub Ibukota Jakarta,  sudah delapan tahun sudah ia tidak kembali ke Indonesia dan dan terlihat begitu banyak perubahan yang telah berubah kecuali masalah kemacetan yang belum juga teratasi.

Taksi yang ditumpanginya berhenti didepan sebuah mansion mewah yang terletak dikawasan elite Ibu kota Jakarta.

"Permisi. " serunya memencet bel disamping pagar,  seorang pria tua tergopoh menghampirinya.

"Den Rei? " tanya pria tua berusaha mengenali lelaki tinggi dengan perawakan campuran itu.

"Apa kabar,  Pak Budi? "

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Apa kabar,  Pak Budi? "

Satpam itu menatap sosok majikan keduanya penuh rindu.  "Baik,  Den.  Akhirnya Den Rei pulang juga. "

"abis kangen juga ternyata sama Indonesia. " candanya dengan tersenyum lebar.

Pak Budi membuka pintu pagar lebar-lebar membantu Reitama membawa kopernya memasuki mansion megah yang tampak sunyi.

"Ben dimana,  Pak? " tanya Reitama penasaran karena rumah tampak sepi dan seperti tidak ada orang pagi-pagi seperti ini.

"Kemaren baru berangkat ke Jerman,  Den.  Dirumah cuman Non Alisha,"

Mendengar nama yang cukup familiar itu tentu saja Reitama tertarik.  "Alisha istrinya Ben? "

Pak Budi mengangguk. 

"Bi Rosmah masih kerja disini kan? "

"Masih,  Den.  Cuman sekarang ada tambahan asisten rumah tangga,  Siska dan Desi namanya.  Soalnya kata Non Alisha kasian Bi Rosmah membereskan rumah ini sendirian. "

Reitama hanya mengangguk paham. Wajar bila Bi Rohmah kelelahan karena baik Pak Budi ataupun Bu Rohmah sudah bekerja dirumah ini sebelum Ben ataupun Rei lahir.

Mereka langsung disambut oleh teriakan Bi Rohmah yang langsung melempar asal kemoceng dan berlari memeluk Reitama heboh.

"Anak ganteng bibi akhirnya pulang juga! "  seru Bi Rohmah yang membuat penghuni rumah lainnya berdatangan dan melirik mereka penasaran.

"Bibi bisa aja. " Reitama membalas pelukan pengasuhnya semenjak bayi itu.

Bibi melepas pelukannya melihat wajah tampan Reitama terharu.  " Aden tambah ganteng aja, bibi jadi pangling! " tentu saja tawa Reitama meledak.  Membuat tiga orang wanita muda yang menyaksikan percakapan mereka takjub.

Reitama.. Hm,  jadi ini dia. Alisha melirik sosok itu dari kejauhan.  Saat interaksi akrab antara asisten rumah tangganya serta Reitama membuatnya tersenyum kecil.  Tipikal pria yang humoris dan akrab sama Bi Rohmah,  sangat berbeda dengan suaminya.

Tapi mereka sangat mirip.  Bedanya Rei memiliki kulit lebih terang,  dan badan tegap berotot yang mampu membuat Alisha menelan ludah.  Pasti dibalik kaos putihnya itu Reitama memiliki abs menggiurkan yang mampu membuat semua wanita mendambakannya,  belum lagi Rei sering melemparkan senyumannya secara cuma-cuma.

My Brother's Wife - Eksklusif Di NovelmeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang