Park Jihyo, gadis bermata bulat yang masih enggan beranjak dari tempat tidurnya karena tempat tidur adalah surga duniawinya.
Jihyo POV.
Seperti biasanya aku selalu bangun, menyiapkan sarapan dan berangkat kuliah. Aku kuliah di KAIST salah satu universitas terkenal di korea selatan. Aku tinggal di apartemen yang tidak jauh dari kampusku.
Sesampai di kampus, tiba-tiba seseorang memanggilku dari belakang. "Jihyo!" panggil seorang wanita di belakangku. Dia adalah sahabatku Jeon Aery. Dia seorang gadis Blasteran korea-indonesia. Ayahnya asli korea dan ibunya asli indonesia. Tetapi mereka sudah tinggal di korea sejak 7 tahun yang lalu.
"Hai," Sapanya
"Hai," Ucapku membalas sapanya
"kau tahu bulan depan kita akan mengikuti ujian semester 4?" Jelasnya padaku.
"Iya aku sudah tahu" Jawabku santai.
Saat ketika aku dan Aery asyik mengobrol, dengan tidak sengaja aku menabrak seorang namja (anak laki- laki).
"Hai, apa kau tidak melihat ku. Tanyanya marah.
"Mianhae, aku minta maaf, aku tidak sengaja menabrak mu" jelasku singkat sambil menundukkan kepalaku.
"Dimana matamu seenaknya saja menabrakku" jawabnya kesal.
Saat aku mengangkat kepalaku, ternyata dia adalah kakak kelasku, Dia adalah Jeon jungkook. Dia namja yang cool dan cuek. Tapi entah mengapa banyak wanita yang jatuh cinta dengannya. Mungkin karena prestasi dan ketampanannya.
"sekali lagi aku minta maaf, aku kan sudah bilang kepadamu aku tidak sengaja menabrakmu, ada apa denganmu? Ini hanya masalah kecil" Jawabku kesal.
"kau ini sengaja ya buat aku terluka? Mengapa kau tidak sopan kepadaku? Aku kan kakak kelasmu!" Jelasnya padaku.
"Emangnya ada gunanya jika aku menabrakmu? Aku memang tidak sengaja menabrakmu, dasar cowok sensitif" kataku penuh emosi.
"Sudahlah yuk kita pergi saja, lagi pula dia kan sudah bilang dia tidak sengaja menabrakmu," Jelas jimin. Dia adalah namja yang sangat berbeda dengan jungkook, park Jimin adalah orang yang sangat baik, ramah, pintar, dan juga perhatian.
"Tapi dia tetap harus diberi pelajaran, dia tidak sopan denganku" Balas jungkook.
"Sudahlah, masalah kecil gini aja kok diperbesarin. Ayok! Nanti kita terlambat" jawab jimin.
"Urusan kita belum selesai, arraseo?" Balasnya sambil meninggalkan ku.
Kemudian mereka pun meninggalkan aku dan Aery, aku dan Aery segera masuk ke kelas.
