1. Sebuah insiden

12.9K 666 17
                                    

Pencet tombol vote gratis kok

Enjoy!

♡♡♡

Satu per satu penggemar BTS maju, untuk melakukan fansign dengan idolanya dan sebentar lagi giliran Yejin yang maju.

"Ingin mati saja aku rasanya. Tahu membernya saja tidak, dan sekarang aku menghadiri fansign mereka." Gadis berambut hitam sebahu merutuk dalam hati.

-flashback on-

Sepasang sahabat terlihat sedang bertengkar kecil di sebuah restoran. Yang satu memaksa, dan yang satu nya bersikukuh pada pendiriannya.

"Yejin-ah, jeball. Gantikan aku untuk hadir di fansign itu."

"Shireo, aku tidak mengenal mereka satupun, mau bicara apa aku nanti, eoh?"

"Y-ya bicara seakan mereka temanmu saja. Mudah bukan?"

Yejin menoyor kepala sahabatnya itu.

"Anak gila, mudah apanya. Aku bahkan tidak tau nama mereka satu per-satu bodoh. Lalu bagaimana aku akan memberikan hadiahmu untuk mereka yang aku tidak tahu namanya? Sudah kuputuskan aku tidak akan membantumu, Ji Eun."

"Jeballl Yejin-ah, aku akan menuruti permintaanmu jika kau mau membantuku."

"Shireo."

Yejin menyilangkan tangannya di depan dada sambil melengos.

"Haishh, aku akan membelikanmu ticket konser coldplay di London akhir Mei nanti."

"Aku tetap tidak mau, lagipula bagaimana aku kesana? Pengeluaranku sedang banyak sekarang."

Ji Eun menyatukan kedua tangannya, memohon dengan wajah memelas pada sahabatnya.

"Yejin-ah, kalau aku bisa datang aku tidak akan meminta bantuanmu, tapi masalahnya aku harus pergi ke LA menghadiri acara keluarga untuk satu bulan ini, sedangkan fansign itu kan minggu besok yang sudah pasti aku sedang di LA waktu itu."

Ji Eun menjeda perkataannya.

"Jeball, kau hanya perlu memberikan hadiahku saja pada mereka, kalau kau tidak tahu namanya kau bisa bertanya pada fangirl nanti di sana. Dan untuk nanti biaya mu ke London kan masih ada 2 bulan untuk mengumpulkan. Tolong akuu."

Yejin menimang-nimang perkataan sahabatnya tadi. Ia merasa sedikit iba.

"Ck, baiklah, aku kasihan padamu yang memohon seperti ini. Tapi ini yang terakhir ya janji?"

"Ne. Gomawo."

"Ya ya, entah bagaimana nanti aku akan menutupi rasa maluku disana."

Ji Eun terkekeh. Sedangkan sahabatnya menatap sebal.

-flasback off-

Yejin belum pernah se-tegang ini sebelumnya. Mungkin pernah sekali, sewaktu ia interview melamar kerja paruh waktu. Ia meremas bajunya, ia sangat nervous. Bahkan sampai detik ini, ia belum mengetahui nama mereka. Ia tidak bodoh untuk menanyakan nama mereka kepada fangirl disebelahnya, mau di taruh mana mukanya nanti?

Ini gilirannya maju.
"Tenang Yejin tenang, kau hanya perlu memberikan hadiah ini ke mereka." Ucap Yejin pada dirinya sendiri.

Ia kemudian memasang senyum di wajahnya dan melangkahkan kakinya kedepan.

"Annyeong." Sapa salah satu member BTS yang pertama ia hampiri.

Yejin tersenyum kaku, ia tidak tahu nama orang itu. Ia terlihat tengah memikirkan sesuatu. Sebuah ide terlintas di pikirannya.

I'm Not Sasaeng Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang