P.s : baca sampe bawah ya guys!!
Cerita ini terinspirasi dari novel dengan judul yang sama Indigo Love Story
Tapi aku tegaskan aku tidak memplagiat aku hanya terinspirasi. TERINSPIRASI BUKAN PLAGIAT.
.
.Semua didunia ini pasti memiliki keindahan begitupun juga kenangan, semua manusia pasti memiliki kenangan tapi bagaimana jika kau tak memiliki itu atau lebih tepatnya kau melupakan semua kenangan itu
.
.
.Hai, aku Kim Jongin panggil saja aku Jongin, aku hanya siswa SHS biasa yang tak terlalu menonjol disekolah bahkan aku cenderung bersembunyi dari urusan diluar sana
Aku melewati lorong-lorong sekolah yang masih sepi, ini adalah kebiasaanku datang lebih awal agar tidak terjebak macet karena jalanan yang sangat padat saat jam jam sekolah dan kerja dan bukan hanya karena itu saja alasanku datang pagi-pagi agar aku tak bertemu dengan kakak kakak kelas ku saat aku melewati kelas mereka. Aku bingung kenapa sebagian besar murid disekolah ini selalu memandang seseorang hanya dari harta saat orang itu mengenakan barang murah mereka akan memberikan tatapan merendahkannya. Padahal dihadapan Tuhan semua manusia sama saja hanya amal lah yang membedakannya
Aku terus melangkahkan kakiku menapaki ubin yang masih terasa dingin karena belum banyak tersentuh murid lainnya saat ini aku masih duduk di tingkat dua SHS, aku bersekolah disekolah elit aku bisa bersekolah disini karena aku mendapatkan beasiswa jika tidak aku tak mungkin bisa bersekolah disini. Aku terus berjalan sampai aku melihat papan nama kelas yang bertuliskan XI- IPA-1 yang berarti aku sudah sampai dikelasku. Wajar jika kelas ini masih sepi karena sekarang masih pagi, sembari menunggu bel masuk aku berniat membaca buku untuk materi hari ini. Lama kelamaan murid lainnya mulai berdatangan dan membuat kelas menjadi ramai
"Hy, Jong"sapa seseorang dan tanpa aku menoleh pun aku tau ini siapa
"Hy, Baek" balasku, bisa kulihat seorang laki-laki cantik sudah duduk di sebelah bangku yang aku tempati, dia adalah Byun Baekhyun dia adalah sahabat baikku hanya dia yang mau menerima ku apa adanya tanpa memandang merk ataupun status walaupun dia berasal dari keluarga kaya
"Jong, apa kau sudah mengerjakan tugas dari guru Kim?"tanya Baekhyun yang sebenarnya sudah ia tau jawabannya
"Sudah Baek"jawabku dan setelahnya kami mulai mengobrol layaknya sahabat pada umumnya, dan guru Kim datang untuk memulai pelajaran
.
.
Bel istirahat sudah berbunyi 3 menit yang lalu dan waktunya untuk kami untuk mengisi perut kami yang sudah meraung minta diisi, tapi tiba-tiba aku mendengar suara seperti gemericik air tapi itu mustahil karena disini jauh dari sumber air ataupun toilet aku memejamkan mataku mencoba lebih fokus dan suara gemericik itu semakin jelas"Jong, ada apa?" Tanya Baekhyun, aku tipe orang yang jarang membagi masalah ku dengan orang lain, tapi kali ini mungkin aku bisa membaginya dengan sahabatku ini
"Baek, apa kau mendengar sesuatu?"tanyaku
"Suara sorakan dari lapangan basket?" Tebaknya, aku tertegun apa maksudnya? Apa dia tidak mendengarnya padahal suara itu sangat jelas
"Ah, sudahlah jong ayo ke kantin aku sudah lapar"ajaknya dengan menarik tanganku, sebenarnya aku sangat tidak suka pergi ke kantin bukan karena makanannya tidak enak tapi aku hanya malas melewati kelas para kaum sosialita yang akan memandang remeh kearahku. Selama diperjalanan aku selalu menunduk karena tatapan yang mereka berikan padaku dengan sesekali menanggapi ucapan Baekhyun yang mengajakku berbicara, haaah aku sangat lelah