Sudah hampir sebulan semenjak aku pindah ke sekolah ini.
Semua memang awalnya terasa sangat asing dan berbeda,namun sekarang tidak lagi. Semua tidak terasa janggal lagi,karna aku sudah menemukan seorang teman."hai bee,pagi!"
Aku menghampirinya sambil berlari kecil.
"pagi ya"
Kami bergandengan berjalan menuju kelas. Sudah sesuatu yg biasa bagi teman teman. Memang setiap pagi seperti ini. Dan aku tidak pernah bosan.
Aku aya. Anak pindahan di sekolah. Sebenarnya belum genap sebulan aku sekolah di tempat baru ini.
Dan aku punya teman. Namanya nia.
Kami bisa berteman karna kami mempunya kesukaan yg sama.***
"aya,kamu dah bikin pr yg kemaren belum?"
Nia memulai percakapan saat kami berada di kelas.
"yg mana? Aku ga inget"
Kebiasaanku,selalu lupa mengerjakan pr.
"ih,pasti ga bikin. Dikumpul sekarang loh. Pr matematika,sama bapak andi loh"
Nia terlihat menekuk keningnya saat bicara padaku.
"udah,nih bikin"
Dia mengulurkan bukunya padaku. Sambil terus mengomel karna aku tidak mengerjakan pr lagi.
"makasih nia cantik"
Sambil mengambil buku yg diberikan nia dan memberikan senyuman terbaikku padanya.
"besok kalo ada pr itu kerjain dong,ngapain aja sih kamu"
Ternyata dia masih melanjutkan omelannya.
"iya,iya nia. Besok besok aku bikin deh. Tapi,masa kamu ga tau aku ngapain. Sama aja kek biasa kok"
Itu pembelaan diri yg biasa aku lakukan. Tapi itu semua benar. Aku menulis cerita. Itu hobiku,menulis.
"iya aku tau,tapi kamu juga harus belajar. Pr itu harus kamu bikin,kan ga selalu aku yg bakalan nolong kamu. Kalo aku ga ada gimana?"
Sejujurnya aku sama sekali tidak menyukai kata kata nia itu. Padahal aku sudah berulang kali mengatakan kalau aku tidak suka dia menyebutkan 'kalau aku tidak ada'. Aku benci itu.
Aku berdiri menatap nia. Dia sudah tau,kenapa masih mengatakan itu lagi.
"nia,sudah berapa kali aku bilang padamu. Jangan pernah ucapkan itu lagi"
Nia terdiam. Aku tau dia merasa bersalah.
"aku keluar dulu"
Aku mengucapkan itu dengan nada rendah. Lalu berjalan keluar dari kelas.
Aku benci dengan kata kata itu. Kenapa? Jika dia tidak ada? Apa dia mau meninggalkanku juga? Apa dia mau pergi dariku juga seperti mereka?
Aku tidak suka. Aku tidak mau sendiri lagi.Aku terus berjalan ke arah rooftop sekolah. Aku suka disini. Karna jarang ada anak anak yg naik ke atap.
Aku duduk meringkuk ke dinding. Tanpa aku sadari,beberapa tetes air jatuh di pipiku.
"Aku tidak mau mengalami itu lagi. Aku tidak mau kehilangan siapa siapa lagi."
Suaraku lirih terdengar karna tangis.
Ingatan itu mencoba keluar di pikiranku.
Aku benci!!
"ini salah ku. Ini semua salah ku. Jika saja saat itu aku mengangkat telfon dari dia. Semua tidak akan terjadi. Ini salahku. Aku yg bersalah. Aku pembunuh"
KAMU SEDANG MEMBACA
JUST ME
RomanceHai,aku aya. Melihatku mungkin orang hanya berpikir aku gadis ceria dengan kehidupan yg biasa. Itu tidak salah. Tapi ada satu hal yg membuatku berbeda. 'masa lalu'. Tidak semua orang beruntung mengalami masa lalu mengerikan seperti diriku..... ...