jemput aku

347 26 2
                                    

Rate M, hurt, sad ending..
Pair : gaahina

Disclaimer : Mashasi Kishimoto.
Inspirated : Apology by Alesana.

Happy reading.
.
.
.

Bisikan-bisikan terdengar di Indra pendengar seorang pemuda, orang-orang yang duduk di depan kelas ada juga yang berdiri di sepanjang koridor dengan teman-temannya. Dia tahu mereka membicarakannya, tapi pemuda itu yang memang memiliki sifat cuek setinggi langit, dia bahkan tidak peduli. Sedatar ekspresi wajah tampannya, pemuda itu menanggapi cibiran dari mereka. Memasang earphone yang selalu setia tergantung dilehernya, memutar lagu rock favoritnya sambil terus melangkahkan kaki.

Terlihat pemuda itu dari pakaian yang dikenakannya yaitu t-shirt putih polos yang dibalut Hoodie gelap yang menutup mahkota merahnya, dengan pant yang sama gelap, sepasang sneaker berwarna senada surainya. Jika dilihat gestur wajah tampannya pemuda itu berusia sekitar duapuluh tahunan.

Semua yang pernah melihatnya heran pemuda itu jarang bicara dan bersosialisasi, dan tidak memiliki ekspresi beragam seperti remaja lainnya. Mereka tidak pernah tahu kapan pemuda itu merasa sedih atau senang. Yang mereka tahu sifat pemuda itu sangat dingin dan tatapannya sangat tajam membuat semua menjauhi berurusan dengannya.

Setelah keluar dari gerbang tinggi bertuliskan 'Konoha University' diatasnya, pemuda itu masih berjalan ringan menuju halte, bus yang ditunggunya tidak lama datang. Dia duduk di deretan bangku tengah samping jendela.

'gaara'..

Merasa namanya dipanggil dari arah belakang, pemuda bernama Gaara itu membuka mata menoleh dengan cepat hingga membuat tersentak penumpang lainnya. Jadenya masih melihat kearah belakang tidak ada siapapun disana.

Setelah sampai di apartemennya, pemuda itu langsung merebahkan diri di kasur king size miliknya. Diabaikan bunyi dering di poncellnya yang terus saja berisik membuat Gaara ingin menghancurkan benda pipih tak bersalah itu. Dia tau, hanya satu orang yang tidak akan menyerah menghubunginya, meskipun berkali-kali dimaki.

Gaara meraih laptop hitam diatas meja samping tempat tidurnya, memutar video yang sama setiap hari sudah menjadi kebiasaannya sama seperti bernafas. Di sana terlihat seorang perempuan cantik yang tertawa bersama Gaara setelah melakukan aktivitas ranjang mereka.

"Hahahaaa...Gaara-kun hentikan. Haha kau membuatku geli." Tawa renyah di sebuah ruangan menjadi bergema.

"Sangat indah." Gaara mengatakannya sambil tersenyum tipis, membuat wanita itu mengerutkan kening.

"Eh?"

"Kau sangat indah saat tertawa, Hime." Dan perkataan kekasihnya membuat wanita bersurai indigo itu merah padam.

Pasalnya Gaara yang irit bicara memujinya dengan senyum tulus, Hinata yakin jika Gaara sembarangan tersenyum seperti itu populasi wanita yang masuk fansclub disekolahnya akan bertambah banyak.

"Jangan suka mengumbar senyum, awas." Kata Gaara mengancam.

"Seharusnya itu kalimatku" kata Hinata sambil mengerucutkan bibir.

"Aku takut kau akan diambil dariku."
Hinata yang mendengar nada lirih itu merasa bersalah.

"Sayang, aku tidak akan kemanapun. Tempatku pulang ada disini." Hinata memeluk Gaara dari belakang, memberitahukan pada Gaara melalui tindakannya, bahwa dia begitu mencintainya.

"Arrgghhh....."

Tiba-tiba Gaara berteriak lantang, dari nadanya yang terdengar frustasi, beruntung kamar Gaara kedap suara jika tidak sudah dipastikan Gaara akan ditangkap polisi atas tuduhan mengganggu kenyamanan orang lain.

ApologyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang