02

1.4K 104 4
                                    

Kelopak mata yang tertutup rapat itu perlahan terbuka, menampakkan mata gelap, segelap malam. Namapaknya waktu tidurnya terganggu dengan kedatangan seseorang yang sama sekali tidak ingin ia lihat pagi ini. Jelas saja ia kesal, itu semua karna ia baru saja tidur pukul 4 dini hari hanya untuk menyelesaikan tugas 'kelompok', yang nyatanya hanya dia seorang yang mengerjakan tugas tersebut.

"Hey Sasuke, tumben sekali kau tertidur jam segini" melihat jam yang melingkari di tangan kirinya, lelaki berambut kuning jabrik itu duduk dengan santai di sebelah bangkunya.

"Kau pikir, salah siapa? Kalian memberi tahuku tugas itu harus selsai esok ini dan kau memberi tahu pukul 1 malam, yang benar saja." Ujarnya panjang lebar yang di akhiri dengan dengusan kesal.

"Ok, aku minta maaf." Sebuah cengiran tak membuat mood Sasuke kembali membaik, bahkan rasa kantuknya semakin menjadi saat sosok dosen tua memasuki kelas dengan setumpuk buku.

Ini akan menjadi pagi yang panjang, pikir Sasuke.

######

Siang hari, setelah mata kuliah pertama selesai, Sasuke bergegas menuju ruang kesehataan. Ia tidak memperdulikan Naruto yang tergopoh-gopoh mengikutinya dari belakang. Tujuannya saat ini adalah ranjang untuknya berbaring dan tentu saja meneruskan tidurnya yang sempat terhalang beberapa jam karna harus mengikuti mata kuliah.

Ia masuk ruang kesehatan tanpa melihat kanan kiri, ia juga tidak mengisi buku kunjungan. Ia hanya ingin memejamkan matanya beberapa jam sebelum mengikuti mata kuliah selanjutnya.

Ia menyibakkan tirai putih dan berbaring di atas ranjang, matanya terpejam rapat, namun ia belum benar-benar tertidur.

"Hallo Sakura...."  sapa Naruto pada perempuan yang baru saja tiba di ruang kesehatan.

"Hai!!" Balas Sakura ringan, dan ia mulai melihat buku kunjungan sambil duduk di samping lemari obat. Matanya tidak menemukan nama Naruto di sana.

"Kau harus mengisi buku kunjungan Naruto." Mata hijaunya memincing tajam.

"Aku tidak berkunjung, aku hanya menemani Sasuke."

Diam.

Sakura menahan napas dalam, dan ia terlihat gugup. Ia mencoba berwaja biasa namun itu terlihat jelas oleh Naruto.

"Kau mau aku kenalkan dengannya?"

"Kau bercanda." Hanya kata itu saja yang mampu keluar dari bibir merah Sakura.

Tidak ada yang tahu, bahwa di balik tirai itu Sasuke tengah membuka matanya dengan seringai di bibirnya.

Tbc

Untuk besok mungkin panjang :v

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 24, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Angan dan KenyataanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang