Ini kisah kehidupan ku sekitar 10 tahun ke belakang. Nama lengkapku Jihan Roseanna Arwaa, namun aku sering di sapa Rose begitulah orang tua dan teman-teman ku memanggil ku.
Kisah ku ini bermula ketika aku memasuki dunia kelam di mana sekitar 10 tahun lalu tepatnya selama aku menempuh pendidikan di Seoul universitas, sadikit informasi aku orang yang humble ,easy going tak jarang orang yang pertama kali mengenalku langsung lengket pada ku. Ya aku cukup sadar diri hidup di negara orang memang harus seperti ini bukan? Selama di Seoul aku tidak sendiri ada Lalisa Azqia Syafira salah satu teman dari negara yang sama namun beda kota dengan ku. Kami tinggal di salah satu apartement yang menurut kami cukup untuk di tinggali berdua
Kehidupan kami berubah dari mulai Lisa yang mulanya melepas cadar. Lalu melepas hijabnya dan bodohnya aku pun ikutan mungkin karna kami sedikit menghargai budaya di sini. Atau lebih tepatnya kami yang bodoh yang tak takut akan azab dari Allah. Kehidupan kami berubah drastis semejak tiga tahun kami di sini. Tentu saja kami di sini tak sekedar menempuh pendidikan kami juga mulai menekuni dunia kerja. Lisa yang saat itu berkerja paruh waktu di sebuah galery . Dan aku di sebuah rumah makan kecil di sudut kota Gangnam.
Di tempat kerja ini aku mengenal Mina Myoun wanita keturunan jepang yang kini berdomisili di sini karna kepindahan keluarganya. Berhubung kami seumuran kami sering menghabiskan waktu bersama di luar jam kerja dan di tengah jadwal kuliah ku yang padat. Kami sering kali menghabiskan waktu untuk sekedar melepas rasa penat kami di mana lagi tempat ternyaman untuk mereleksasikan diri selain pergi ke club malam. Awal nya tentu saja aku merasa canggung dan asing pada tempat hiburan ini, namun lama kelamaan tempat baru ini berangsur cocok untuk ku nikmati. Mungkin karna sering kali kami kunjungi
Malam itu aku hanya mengenakan crop top dan sweet jeans pendek, sedikit tertutup dari apa yang Mina kenakan menurutku. Ku lihat Mina mengobrol dengan dua orang yang baru saja menghampirinya. Dua orang pria tinggi dengan jas mereka. Urgh terlihat gagah jika di lihat. Aku memutuskan pandangan ku pada arah samping dan ku teguk kembali cairan bening yang ku pesan ku lirik sekilas kursi yang tadinya Mina duduki, namun sekarang berubah menjadi seorang pria. Akupun mencari-cari keberadaan sahabat ku itu "eum.. kau mencari teman mu?" Ku dengar laki-laki itu membuka suaranya. Aku hanya menatapnya sekilas lalu mulai mencari-cari keberadaan Mina lagi
Dapat ku lihat tangannya berayun-ayun di depan ku "ekhmm.. jika kau mencarinya dia ada di lantai atas" dan aku tahu lantai atas itu adalah kamar tidur. Tunggu ! Apa katanya ? Akupun beranjak dari tempat duduk ku hanya untuk menarik sahabat ku pulang, tentu saja aku tak akan membiarkannya bertindak lanjut seperti itu, kemudian salah satu tangan pria di hadapan ku ini memegangi tangan ku "kau mau kemana?" Aku masih enggan menjawab ucapan laki-laki ini, aku hanya ingin mengajak Mina pergi dari sini. Perlahan ku jauhkan cekalan tanganya dari tangan ku "kau bodoh atau bagaimana? Kau akan merusak malam indah teman mu" dan saat itu aku membeku di tempat
Aku tahu ini pertama kali ku lihat Mina seperti ini. Dan pikiran ku langsung menyalang menatap tajam pria di depan ku ini "kalian apakan teman ku?" Pria itu hanya mengangkat satu halisnya "apanya?" Hanya itu yang dapat ku dengar selebihnya hanya suara dentuman musik keras khas club ini. Dia mendekati ku lalu membisikan sesuatu "tenanglah mereka saling mengenal, atau hei kau terlalu naif rupanya" dia menyerigai ku. Dan saat itu aku menyadari bahwa Mina bukan lah Lisa yang satu kewarganegaraan dengan ku. Tentu saja hubungan sex di negaranya di perbolehkan. Pria di hadapan ku ini benar mungkin aku yang terlalu bodoh, tau naif mungkin. Perlahan ku dudukan kembali pantatku pada kursi bar ini.
Sekilas aku melirik pria di sampingku. Aku tidak menampik bahwa pria ini terlalu tampan untuk di tatap lama-lama,garis matanya tegasnya, hidung mancungnya, senyum kotaknya, perlahan aku menompang dagu ku. Namun kesadaran ku kembali aku mengelengkan kepala karna terlalu banyak menengak cairan ini membuatku sedikit ya orang di sini bilang byuntae. Aku kembali meneguk minuman ku kemudian pria di sampingku menyodorkan ku sebuah tangan, dan ughh jarinya terlihat indah ,oh astaga lagi-lagi imajinasi aneh ini memyerang ku. Aku dengan ragu menjabat uluran tangannya "Kim Taehyung" ujarnya dan mengedipkan matanya genit. Sungguh jika saja otak ku tak di pengaruhi alkohol mungkin saja aku muak. Namun entah mengapa aku sekarang menyukai kedipan mata itu "Rosie" ucap ku
KAMU SEDANG MEMBACA
Mualaf✔
Spiritualini kisah kehidupan rumah tangga ku ,sebelum suami ku memutuskan menjadi seorang mua'laf staring -Roseanne park -Kim Taehyung