Dan berakhirlah kami menikah, jelas saat itu ayah mengasingkan ku dan bahkan mengusirku dari rumah. Anggap semua imbalan dari bentuk sebuah penghiatan ku pada ayah beliau merasa kecewa dengan ku. Taehyung semakin meresa bersalah mungkin ia mengajak ku kembali ke seoul. Dan ya kami menikah tanpa adanya persetujuan dari ayah ku. Entah pernikahan ku ini syah atau tidak di mata Allah. Yang jelas kami menikah resmi di mana negara agar anak yang ku kandung kelak di akui dengan jelas siapa orang tuanya.
Tahun pertama pernikahan kami di berika kebahagian atas kelahiran putra pertama kami Kim Yeonjun, kedua mertua ku turut senang dengan kelahiran cucu pertama mereka, Taehyung putra pertama dari 3 bersaudara kedua adiknya masih menempuh pendidikan jadi menurutku wajar kedua orang tua Taehyung exited saat Yeonjun lahir, aku masih belum berani menelpon keluarga ku bahwa aku sudah melahirkan lagi-lagi aku ingat ketika terakhir ayah bilang "jangan pernah kembali jika kamu masih belum bisa membawa Taehyung ikut dalam agama kita" aku sesak mengingat ucapan ayah. Beliau jelas marah pada saat itu karna Taehyung menolak untuk masuk islam bersama ku, ayah tadinya sudah mengalah dan merestui kami tapi syarat Taehyung harus masuk dalam agamaku. Namun mendengar penolakan membuat emosi ayah berada di titik puncaknya maka dari itu kami hanya melakukan pernikahan tanpa izin dan restu ayah
Dua tahun berikutnya aku melahirkan seorang putri yang Taehyung beri nama Kim Ryujin. Namum aku sedikit khawatir saat ini Yeonjun menginjak usia hampir 3 tahun namun anak pertama kami masih belum bisa berjalan dengan lancar seperti anak-anak seusianya. Kami sering kali membawanya ke klinik untuk theraphy nya namun tetap saja tak membuahkan hasil. Untuk 3 tahun pertama rumah tangga ku dan Taehyung mungkin lancar saja dengan kehadiran anak-anak di tengah keluarga kecil kami. Namun tahun berikutnya banyak sekali badai yang harus kami lewati. Yeonjun di usia 4 tahun belum bisa jalan saja sudah cukup membuat kami sedih di tambah putri kecil kami yang harus setiap bulan menjalani transfusi darah. Jelas sebagai seorang ibu aku merasa sangat menderita melihat kedua anakku dengan keadaan seperti itu
Aku sadar sepenuhnya, mungkin semua ini ganjaran untuk ku, teguran dari Allah, azab dari Allah. Semua yang ku takutkan akhirnya nyata. Aku bahkan sudah melepas sepenuhnya hijab ku, sering kali bahkan sudah meninggalkan kewajiban ku. Mungkin karna suami ku yang tak mempercayai adanya tuhan. Yaallah nikmatnya ujian dari mu. Tahun berikutnya aku masih mencoba menikmati semuanya mengurus suamiku dengan Yeonjun yang harus sering di gendong atau bahkan di dorong oleh strolller. Setiap bulanya harus mengeluarkan biaya yang besar untuk pengobatan Ryujin dan theraphy Yeonjun dengan mengandalkan penghasilan suami ku. Memang gaji nya terhitung lumayan besar namun pengeluaran kami tentunya lebih besar dari gaji suami ku.
6 tahun aku dan suami ku hidup dalam keadaan seperti ini. Aku masih bertahan dan bersabar demi kedua anakku dan keluarga kecil ku. Alih-alih bahagia sirna hanya kesedihan yang hampir ku dapat setiap harinya. Melihat kondisi anak-anak tentunya. Tahun ke 7 pernikahan kami, suami ku harus menerima kenyataan ia di PHK oleh kantor tempatnya berkerja,dari sini titik kesabarku mulai di uji kembali. Suami tak berkerja melihat kedua anakku yang harus menderita seperti ini. Aku ingin menjerit melihat semua ini. Aku melangkah ke dalam kamar ketika sudah menidurkan anak-anakku, seperti kebiasaan malam ku. Aku selalu sempatkan merapihkan lemari yang berantakan. Perlahan ku ambil gundukan bersar baju dari dalam sana. Lalu ada sesuatu yang jatuh di selipan paling bawah. Ku lihat sebuah foto, gambar ayah, mama, Yeri dan aku berada di satu frame foto itu. Air mataku meluncur seketika melihat potret ku bersama mereka di dalam sana
Senyuman bahagia dan hangat, aku rindu ayah, mama serta Yeri, selama 7 tahun aku belum pulang. Karna aku belum bisa memenuhi janjiku pada ayah menjadikan Taehyung seorang Mualaf. Air mataku meluncur deras mengingat memoriku 7 tahun ke belakang, ini tebusan atas semua dosa ku, di jauhkan dari orang tua ku, kedua anakku yang terlihat sempurna fisiknya namun keduanya harus sering kali menerima kesakitan luar biasa dari alat medis. Aku lelah dengan semua ini "kau merindukan mereka?" Ku rasakan suamiku mengelus pundaku mengunakan ibu jarinya. Ku akui selama perjalan rumah tangga kami dia tetap lah Taehyung yang ku kenal, hangat, lembut dan selalu memperlakukan ku manis. Dia menarik ku dalam pelukannya aku benar-benar tersedu-sedu di dalam dekapannya, ya aku rindu keluarga ku ,aku benci kondisi ku saat ini. Tapi aku tak membenci keluarga kecil ku yang baru
KAMU SEDANG MEMBACA
Mualaf✔
Spiritualini kisah kehidupan rumah tangga ku ,sebelum suami ku memutuskan menjadi seorang mua'laf staring -Roseanne park -Kim Taehyung