SATU

20 3 7
                                    

Titt...titt...titt....

Bukan bukan, itu bukan suara bom. Itu adalah bunyi alarm handphone yang sengaja dipasang keras milik seorang gadis bernama Zeline.

Ya, Zeline Zakeisha. Murid SMA Bhakti Nusantara yang sekarang berada di kelas 11.

Satu menit kemudian, gadis tersebut menggeliat tak nyaman karena mendengar bunyi alarmnya yang memekakkan telinga.

Ia membuka perlahan matanya, menyesuaikan dengan cahaya terang yang mulai menerobos masuk ke dalam kamarnya.

Ia menendang selimut yang sejak tadi membungkusnya, bangun dan duduk diam diatas kasurnya. Bertujuan untuk mengumpulkan nyawanya yang belum 100% terkumpul.

Ia pun teringat bahwa hari ini adalah masuk sekolah pertama setelah liburan sekolah yang cukup panjang. Lantas, dengan malas ia beranjak dari kasur, melakukan rutinitas seperti biasa. Bersih-bersih kamar, mandi, berpakaian, dan turun ke lantai bawah untuk sarapan.

Ia melihat Gina--ibunya yang sedang duduk bersantai dengan kacamata baca yang bertengger, dan sibuk menggulir layar Ipad miliknya menampilkan berita terbaru hari ini.

Ibunya menatap Zeline sejenak dan tersenyum. "Pagi nak. Sarapan sudah ada di meja makan. Ayo semangat dong sekolahnya. Masa abis liburan tambah lemes mau sekolah." ujar ibunya yang sudah kembali menggulir layar Ipadnya.

Zeline hanya menanggapi omongan ibunya dengan anggukan dan senyuman malas. Ia berjalan ke meja makan dan mulai menyantap sarapan paginya yang simple. Hanya roti dan segelas susu, cukup untuk mengisi perut Zeline.

"Ma, Zeline berangkat ya. Tuh abang ojolnya udah nunggu di depan." ujarnya sembari mengenakan sepatu, tak lupa menggendong tasnya dipundak. Ya, setiap hari Zeline pulang pergi sekolah dengan menggunakan ojol atau ojek online. Ayahnya, seorang tentara yang jarang sekali dirumah membuatnya tidak bisa mengantar jemput sang anak.

Ibunya hanya mengangguk sembari tersenyum. "Hati-hati. Yang pinter sekolahnya." ujar ibunya. Zeline hanya mengangguk, tak lupa memasang earphone ditelinganya. "Ayo bang berangkat. Ga usah ngebut-ngebut." ujarnya sembari naik ke motor ojol tersebut.

💙💙💙

Aku sampai di sekolah 15 menit sebelum bel masuk. Ternyata sekolah masih sepi. Apa efek abis liburan ya? Jadi sepi sekolah gumamku melewati koridor sekolah yang sepi.

Kumasuki kelas yang seperti tak berpenghuni. Hanya ada beberapa murid saja yang sudah datang.

Aku duduk dan tak menghiraukan teman-teman yang lain. Kuputuskan memainkan handphoneku sembari menunggu kedua sahabatku datang.

Kubuka aplikasi instagram. Ya, apps yang sering kugunakan untuk stalker atau sekedar tahu info terbaru tentang biasku. Seperti biasa, aku mulai menggumam yang tidak jelas ketika apps tersebut mulai menampilkan beberapa gambar terbaru dari biasku.

Anjirr ganteng bangett. Aduh mas lemah dedek mass pekikku pelan bercampur gemas. Aku pun kembali menggulir layar handphoneku keatas dan kebawah.

"Hehh!! Ya amponnn, ini sahabatnya pada dateng bukannya disambut kek, disenyumin kek ehh malah dikasi gumaman lo yang ga jelas." ujar Zanna, salah satu sahabatku yang emang agak nggak normal.

"Anjirr kaget tau Zan!!" ucapku setengah menjerit. Secara otomatis handphoneku terbanting ke meja. Aku pun melepas earphone dan segera memiting leher Zanna. Sementara Kaila hanya melihat sembari mengedip- ngedipkan matanya, bingung.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 27, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

FANGIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang